KOLAM BEKAS TAMBANG SELAMA 1O TAHUN MENGANGA DI KUKAR MEMAKAN KORBAN

Samarinda RN , Enam siswa  Enam siswa SMK Geologi Pertambangan Tenggarong, Kutai Kartanegara (Kukar), memancing di sebuah kolam bekas t...

Samarinda RN,

Enam siswa  Enam siswa SMK Geologi Pertambangan Tenggarong, Kutai Kartanegara (Kukar), memancing di sebuah kolam bekas tambang batu bara, Minggu (21/10) kemarin. Letaknya di Desa Rapak Lambur, Kecamatan Tenggarong. Salah seorang siswa bernama Alif Alfaruchi alias Arif, asal Kota Bangun turut serta bersama kelima rekannya.

  

Malang tak dapat ditolak, Alif tenggelam di kolam bekas tambang batu bara PT Trias itu. Nahas terjadi sekira pukul 13.30 Wita. Ketika itu Alif bersama teman-temannya berenang setelah memancing. Entah bagaimana ceritanya, tahu-tahu warga Jalan Usaha Tani, Tenggarong itu berteriak meminta tolong saat berenang pada bagian tengah kolam. Detik berikutnya tubuh Alif lenyap dari permukaan air kolam.

“Sampai sekarang (malam tadi, Red) tubuh korban (Alif, Red) belum ditemukan. Karena TKP sudah gelap, serta demi keselamatan petugas, maka upaya pencarian terpaksa dihentikan jam 20.00 Wita ” ujar Kapolres Kukar AKBP Anwar Haidar didampingi Kapolsek Tenggarong Iptu Triyadi 

. 

Keterangan sejumlah saksi, tak lain para kawan Alif, selepas tengah hari atau zuhur kemarin, mereka berangkat ke kolam maut tersebut. Setibanya di kolam itu Alif bersama teman-temannya langsung memancing. Tapi belakangan acara mancing malah jadi ajang berenang, setelah seorang remaja rata-rata berusia 15 tahun itu terlihat sukses unjuk kebolehan “gaya katak” sampai ke tepi seberang kolam.

“Waktu itu seorang teman berenang ke seberang dari tepi kolam tempat kami mancing. Nah, melihat ada teman berenang sampai ke seberang, tahu-tahu dia (Alif, Red) langsung ikutan terjun ke kolam. Dia juga mau berenang sampai ke tepi seberang. Saya pun ikut pula berenang,” ungkap Zainul Amin, seorang teman Alif.

Itulah detik-detik awal musibah menghampiri Alif. Karena ketika Alif asyik berenang ke arah seberang kolam, mendadak berteriak minta tolong. Kawan-kawannya sempat melihat kedua tangan Alif menggapai ke atas permukaan air kolam. Berikutnya Alif lenyap “ditelan” kolam bekas tambang itu.

“Saya sempat melihat Alif minta tolong. Tapi karena kehabisan tenaga, saya tak bisa sampai ke tengah kolam. Begitu juga teman-teman lain, tidak ada yang mampu berenang ke tempat Alif tenggelam,” ujar Zainul, lagi.

Kelima anak-anak itu kemudian berteriak meminta pertolongan. Teriakan para siswa SMK Pertambangan itu kemudian terdengar warga sekitar. Sejurus kemudian tempat itu sudah ramai dipenuhi warga. Petugas Polsek Tenggarong pun tiba di TKP, begitu menerima laporan dari masyarakat. Termasuk Tim SAR dari BPBD dan Satpol PP Kukar, juga datang.

“Selain menyisir dengan perahu karet, ada pula anggota Tim SAR menyelam. Tapi tubuh korban belum juga ditemukan. Maka pencarian akan dilanjutkan besok (hari ini, Red). Tadi sore kedua orangtua Alif dari Kota Bangun, sudah pula datang ke TKP bersama guru serta teman-teman sekolahnya,” tambah Kapolsek Tenggarong.

Informasi diterima harian ini, kolam bekas tambang PT Trias itu sudah menganga selama 10 tahun terakhir. Letaknya sekitar 7 Kilometer (Km) dari pusat Kota Tenggarong ke arah Rapak Lambur. Karuan saja kondisi itu sangat disayangkan masyarakat. Betapa pihak perusahaan tak punya tanggung jawab merehabilitasi atau menimbun. Begitu pula instansi terkait di Pemkab Kukar, terkesan cuek alias tutup mata.

“Seharusnya perusahaan bertanggungjawab menutup kolam bekas galiannya. Begitu pula dengan instansi berwenang di Pemkab Kukar, seharusnya ada tindakan. Kenapa kolam bekas tambang begitu dibiarkan terbuka? Kini sudah mulai makan korban jiwa,” ucap seorang warga bernama Wardi. MSR-RN