SMPN 4 Metro Siap Jadi Pilot Project Zero Narkoba

LAMPUNG, Metro – RN   Dewan Pimpinan Pusat Gerakan Anti Narkoba Nasional (DPP GANNAS) terjun langsung mensosialisasikan penyuluhan baha...

LAMPUNG, Metro – RN  Dewan Pimpinan Pusat Gerakan Anti Narkoba Nasional (DPP GANNAS) terjun langsung mensosialisasikan penyuluhan bahaya narkoba, di UPTD SMP Negeri 4 Kota Metro provinsi Lampung, Senin (8/10/2018).

 Dalam kesempatan tersebut, Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Gerakan Anti Narkoba Nasional (DPP GANNAS), I Nyoman Adi Peri, S.H menegaskan bahwa, terkait kedatangan ke Lampung rencananya akan meminta dukungan Gubernur Lampung, dan seluruh kepala daerah Bupati/ Walikota untuk road show (Jemput Bola) ke sekolah-sekolah.

“Kenapa kita terlebih dulu memilih Kota Metro, sebagai rujukan awal. Karna Kota Metro adalah Kota pelajar, sehingga kita akan mendorong Walikot Metro, Kepoloisian, BNN, tokoh masyarakat, tokoh agama dan tokoh pemuda untuk bahu membahu menjadikan Kota Metro sebagai zona putih (White Area). Artiya tidak ada penjulan, peredaran, penyalahgunaan,  zero naroba,”ungkapnya kepada Radar Nusantara.

 Lebih lanjut, Adi Peri sapaan akrabnya menyebut penyalahgunaan barang haram kian meningkat di Indonesia. Oleh karna itu, dirinya fokus mengajak sebagai motor penggerak adalah Pemerintah Daerah (Pemda). Pasalnya, selama ini hanya mengandalkan Kepolisian dan Badan Narkotika Nasional.

 “Nah, jadi saya meminta Walikota segera membuat aturan. Bagaimana aturan tersebut masuk dalam Perda dan dianggarkan. Lalu dibentuk kader-kader Gerakan Anti Narkotika Nasional mendapat anggaran. Sehingganya peran serta masyarakat sesuai dengan bunyi UU Narkotika No.35/2009 khususnya Bab 13 tentang peran masyarakat itu dioptimalkan dalam mencegah penyalahgunaan narkotika,”jelasnnya.

Pemerintah daerah, kata Adi dalam hal ini Walikota, DPRD, dan masyarakat membuat Sistem Managemen Daerah (Sismeda) Penanggulangan bahaya narkoba diperkuat dengan Peraturan Daerah.

 “ Sismeda tersebut mencakup fungsi cegah dini, tangkap dini, dan rehaabilitasi dini. Dan itu namanya fungsi warning system yang dirangkum Sismeda,  ada dilingkungan masyarakat.  Kalau itu di atur dalam Perda dan dianggarkan untuk insntif mereka pasti lebih efektif dan optimal dalam peggulangan mencegah bahaya narkoba di lingkungan masyarakat,”ujarnya.

 Sementara itu, Kepala UPTD SMPN 4 Metro Sunanto, S.Pd, M.Pd menyambut baik hadirnya GANNAS mensosialisasikan bahaya narkotika di sekolah yang dipimpinya. Menurutnya, SMPN 4 Metro saat ini persiapan dalam menuju Lomba UKS tingkat Nasional, terkait masalah itu memang ada hubungan yang erat. Salah satu gol UKS ini adalah stop Narkoba.

 “Kita langsung mendatangkan narasumber darai GANNAS. Pada konteknya pelaku itu di rehabilitasi atau di sembuhkan,  berarti harapan kita dengan kehadiran beliau ini yang pertama jelas memasyarakatkan UU Anti Narkotika, dan yang kedua supaya siswa bisa berinteraksi langsung bagaimana cara pencegahan. Tentu kita berharap kedepan SMPN 4 Metro bisa menjadi pilot project zona putih (Zero Area Bebas dari Penyalahgunaan Narkoba),”tuturnya.

 SMPN 4 Metro, kata Sunanto sudah ada Pokja (Program Kerja) Anti Narkoba. Oleh karnanya, akan isi informasi mengenai apa itu bahaya narkoba serta dampaknya. Ini suatu trobosan yang sangat luar biasa, tentu kedepan akan dibangun ruangan khusus yang menjadi konseling tentang bahaya narkoba.

 “Kita sudah punya ruangan PIK (Pusat Informasi Konseling), nah nanti didalamnya kita isi dengan konseling hukum dan pencegahan bahaya narkoba di kalangan pelajar. Dari situ nanti pelajar bisa paham tentang bahaya serta pencegahanya,”pungkasnya. (Ferdy)