Ketua MPAL Lampung : "Persoalan Desa Gunung Tiga Itu Bisa Selesai"

Lampung Timur, RN. Kegiatan Pembinaan dan Penyuluhan Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Kamtibmas) kepada tokoh agama (toga), tokoh mas...

Lampung Timur, RN.
Kegiatan Pembinaan dan Penyuluhan Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Kamtibmas) kepada tokoh agama (toga), tokoh masyarakat (tomas), tokoh adat (todat) dan tokoh daerah (toda). Tujuannya, guna mewujudkan situasi kamtibmas yang kondusif di Propinsi Lampung. Acara tersebut mengambil tema Penyuluhan Konplik Sosial Masyarakat dan Penanggulangannya.
Pembinaan dan penyuluhan dilaksanakan dalam rangka penyelesaian sengketa antara masyarakat Desa Gunung Tiga dengan pihak Kemari Kepala Desa Marga Mulya dan PT. BAQ. Dimana pihak Kemari yang telah bekerjasama melakukan kegiatan penambangan galian c batu basal yang berlokasi di gunung yang menjadi simbol identitas Desa Gunung Tiga.
Hadir pada kegiatan tersebut dari Direktorat Pembinaan Masyarakat (Dit Binmas) Kepolisian Daerah (Polda) Lampung sebagai nara sumber. H. Erizal Endi Ketua Majelis Penyimbang Adat Lampung (MPAL) Propinsi Lampung. Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Batanghari Nuban, Iptu Nedi Herman, SH, MH. Sekretaris Kecamatan Batanghari Nuban. Hi. Helmi Husein Kepala Desa Gunung Tiga. Toga, Tomas, Todat dan Toda serta masyarakat Desa Gunung Tiga.
Sementara itu dari pihak Pemerintah Daerah Kabupaten Lampung Timur dan Kepolisian Resort Lampung Timur berhalangan untuk hadir. Sedangkan undangan baik secara lisan dan tertulis sudah di sampaikan jauh - jauh hari sebelum kegiatan di laksanakan. Demikian pula pihak yang bersengketa dari Desa Marga Mulya dan Camat serta Kapolsek Bumi Agung mereka juga berhalangan hadir.

Dari pihak Desa Gunung Tiga menghadirkan toga, tomas, todat dan masyarakat. Begitupula dari Desa Bumi Jawa, Desa Gedung Dalem, Sukaraja Nuban kecewa atas ketidak hadiran pihak Pemkab Lamtim. Bahkan Camat Kecamatan Batanghari Nuban tuan rumah berhalangan hadir.

Usai penyampaian materi pembinaan dan penyuluhan tentang Kamtibmas dan Kewenangan Masyarakat Adat, acara dilanjutkan dengan acara sesi tanya jawab atau penyampaian aspirasi.

"Ini langsung saja ke titik permasalahan, setelah mendengar pemaparan - pemaparan yang disampaikan baik itu tentang kamtibmas maupun kewenangan - kewenangan masyarakat adat. Maka sangat jelas bagi kami, persoalan Desa Gunung Tiga akan berubah namanya menjadi Desa Gunung Rata, itu bisa selesai ",kata H. Erizal Endi Ketua MPAL Propinsi Lampung Rabu, 28/11 dalam sambutan ketika kegiatan pembinaan dan  di Balai Pertemuan Umum (BPU) Kecamatan Batanghari Nuban seperti dikutip dari media tribun.com

Ketua MPAL Lampung sangat kecewa dengan ketidakhadiran pihak Pemerintah Daerah Kabupaten Lampung Timur.
"Namun ini sangat saya sayangkan, karena hari ini seharusnya hadir dari Pemkab Lampung Timur karena sumber permasalahan dari situ",keluh Ketua MPAL Propinsi Lampung.

"Walaupun di Bandar Lampung, tapi saya monitor, sampai ada isu warga Desa Gunung Tiga menghadang perjalanan Presiden Jokowi kemarin (23/11). Ini tidak mungkin terjadi kalau Pemkab Lampung Timur tegas",jelasnya Erizal Endi.
"Persoalan ini sudah bergulir dari beberapa bulan yang lalu, nanti dijelaskan dari bagian tokoh adat. Munculnya nama Desa Gunung Tiga itu karena ada Gunung itu",tegasnya.

Hingga berita ini diturunkan, Sekretaris Daerah Kabupaten Lampung Timur, Syachruddin Putra belum memberikan konfirmasi balasan, aplikasi WhatssApp tidak dapat dihubungi.

Ketidakhadiran Camat Kecamatan Bumi Agung telah dikonfirmasi olehnya ke Kepolisian Sektor  Bumi Agung.
"Masalah penyuluhan saya sudah konfirmasi ke Kapolsek Bumi Agung",kata Irwan Fariza, SH,MH Camat Kecamatan Bumi Agung Kamis, 29/11 pukul 17:40 WIB.

Kepala Desa Gunung Tiga Kecamatan Batanghari Nuban, Hi. Helmi Husein mengatakan penyelesaian sengketa belum ada kesimpulan, indikasinya karena ketidakhadiran Pemkab Lamtim. Ketua MPAL Propinsi Lampung dengan tegas menyatakan apabila hukum adat masih berlaku.
"Belum ada kesimpulan karena yang datang belum komplit, ada yang absen entah kenapa.
Yang jelas tokoh adat dari Propinsi Lampung hadir, menyatakan hukum adat masih berlaku",kata Hi. Helmi Husein Kepala Desa Gunung Tiga kepada Radar Nusantara Kamis, 29/11 jam 8:30 WIB melalui aplikasi WhatssApp.

Sedangkan Pemkab Lamtim berjanji bahwa mereka minta waktu dalam kurun terhitung dari tanggal 10 -11-2018 saat masarakat demo ke gunung yang kini berada di wilayah Desa Marga Mulya.
Mereka menjamin dalam waktu 3 hari permasalahan PT. BAQ penambang batu yang di nahkodai Kemari Kepala Desa Marga Mulya selesai, asalkan masa jangan berbuat anarkis.
Namun kabar yang di tunggu - tunggu ternyata sampai saat ini belum ada jawaban baik dari pihak Pemkab Lamtim, seperti dilansir dari media-investigasi.com. (rop/nur/ind).

Area lampiran