Selain Matrial Buruk, Pembayaran HOK Program RTLH Masih Belum Jelas

Pandeglang RN Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman (DPR-KP) Provinsi Banten telah memulai menggulirkan program bantuan untuk...

Pandeglang RN

Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman (DPR-KP) Provinsi Banten telah memulai menggulirkan program bantuan untuk Rumah Tidak Layak  Huni (RTLH)  30 Unit di Desa Labuan Kecamatan Labuan Kabupaten  Pandeglang. Namun hal tersebut membuat pertanyaan di segilicir Aktivis dan media selain matrial dinilai buruk diduga kuat tidak sesuai spesifikasi yang tertera di gambar.

Selain itu ada dugaan penyimpangan dalam malakukan pembayaran Harian Ongkos Kerja (HOK).  Dari hasil pantauan di lapangan rumah bantuan yang tengah di kerjakan berukuran 7X 5 meter dengan dengan pola bangunan sekitar 40% berdiri.  Namun setelah di lihat dari matrial yang digunakan ternyata banyak yang tidak berkualitas selain hebel pada potong, pasir dan kayu juga tidak berkualitas.

Sebelumnya di beritakan Komisi IV Provinsi Banten, Eri Suhaeri dengan tegas menyatakan untuk di tolak bagi matrial yang tidak berkualitas, dan suplayer harus mengganti kembali bila matrial tersebut di tolak pemilik rumah.

Menurut Pemilik Rumah Arman di Kampung  RT 01/RW 07 Desa Labuan. mengaku matrial yang di kirim memang untuk Hebel banyak yang potong, Padahal Anggaran matrial  tersebut 35 juta.

"Untuk matrial gak begitu banyak kekurangan, hanya tadi aja sedikit menambahkan besi karena kurang, kalau nunggu tidak capai progres karena katanya tukang harus di percepat sesuai yang ada di Rencana Anggaran Biaya," Ucap Arman Kepada radarnusantara.com Kamis (22/11).

Baca juga berita;

http://www.radarnusantara.com/2018/11/ketua-komisi-iv-provinsi-banten-matrial.html

Masih di tempat yang sama Kepala tukang, Eman Sekaligus Ketua RT. Membenarkan bahwa betul matrial tersebut hebel pada potong, dan untuk pembayaran Harian Ongkos Kerja (HOK) itu dibayar harian, untuk  Tukang 90 ribu rupiah, dan Kunek 70 ribu rupiah, 

"Untuk pembayaran HOK itu dibayar nya harian, dan menurut di rencana anggaran biaya (RAB) di kerjakan harus 20 hari, tapi sepertinya tidak akan selesai karena faktor cuaca terkadang hujan atau lainnya. Di setiap rumah yang mengerjakan program bantuan RTLH ini hanya 5 Orang kerja dua tukang tiga helper (Kunek)." katanya.

"Pembayarannya di bayarkan ke kami seperti kasbon itu dari ketua BKM Labuan Yakni RW Aceng. Silahkan aja tanyakan," Imbuhnya.

Dihubungi RW Aceng disebut oleh warga sebagai pengurus program RTLH di Desa Labuan, ketika di Konfirmasi dirinya mangaku hanya sebagai penunjuk titik lokasi pembangunan, adapun terkait pembayaran HOK memang betul Kasbon ke pada dirinya.

"ya pak untuk pembayaran HOK sementara ini menggunakan dana talangan melalui saya, yang jelas untuk pembayaran HOK itu bukan masuk ke Rekening BKM yang jelas saya hanya memberi talangan kasbon pekerja untuk program RTLH. Karena dari Dinasnya belum di bayar." Kilahnya.***(hadi).