DINSOS SIAPKAN PROGRAM KERJA TAHUN 2019

                                        Garut.RN Sudah tiga bulan lamanya Kepala Dinas Sosial kabupaten Garut, Elka Nurhakimah, memasuk...

                                       

Garut.RN
Sudah tiga bulan lamanya Kepala Dinas Sosial kabupaten Garut, Elka Nurhakimah, memasuki masa pensiun. Kini sebagai pejabat sementara dipegang oleh Dra. Hj. Kuraesin Nelawati M.Si."Progam-program yang selama ini akan terus berjalan, dan pada tahun 2019 nanti akan ada program yang sangat di nanti-nanti masyarakat seperti, Sistem Layanan Rujukan Terpadu (SLRT)," ungkap Kuraesin, saat ditemui di tempat kerjanya, Selasa (11/12/2018).Menurutnya, program ini akan menuju sebuah pelayanan yang akan mengoptimalkan Sistem Kerja Satu Atap dalam melakukan rujukan, dan memantau penanganan mengenai keluhan masyarakat, serta menghubungkan mereka dengan program-program perlindungan sosial, penanggulangan kemiskinan, yang di selenggarakan pemerintah pusat, provinsi dan daerah sesuai dengan kebutuhan mereka."SLRT ini merupakan program dari Kementrian Sosial, dan anggarannya yang turun dari Dana anggaran kementrian sosial APBD 1 dan APBD 2,  sebagai acuan akan di tempatkan di 3 kecamatan seperti Leuwigoong, Cibatu, Cisewu dan 120 desa yang sudah tercatat," ungkapnya.Kuraesin memaparkan, mengadapi curah hujan di bulan Desember banyak kejadian longsor ataupun genangan air yang mengakibatkan jalan terganggu, rumah roboh dan lainya. Dinsos dan Tagana kabupaten Garut siap siaga 24 jam untuk menangani hal-hal yang tidak diinginkan. "Alokasi bantuan bahan sembako, kebutuhan sehari-hari untuk para ibu dan anak-anak (balita) disediakan oleh Kementrian dan Provinsi, Pemerintah daerah hanya mengalokasikan kesetiap posko yang sudah ditunjuk di kecamatan," jelasnya.Lebih lanjut Kuraesin menjelaskan, perencanan program yang kedua di tahun 2019 nanti yaitu program "Desaku Menanti". Program ini akan disampaikan kepada kementrian sosial dalam rangka penertiban Gelandangan dan Pengemis (Gepeng) yang ada di kabupaten Garut."Semoga program tersebut bisa terealisasi dan disetujui oleh pihak Kementrian Sosial," harapnya.Kuraesin mengatakan, rencana pada program tersebut akan dibangun 40 rumah tinggal untuk para gepeng serta membangun kelompok usaha bersama. Sebagai lahan pembuatan rumah itu sendiri Dinas Sosial akan meyediakan seluas 5000 meter pesegi sebagai penampungan para Gepeng yang ditangkap."Dengan adanya program "Desaku Menanti" ini, para Gepeng bisa diberikan pendidikan, pembinaan sesuai dengan kriteria dan kemampuan masing-masing di berbagai bidang pekerjaan. Setelah keluar nanti mereka semua mempunyai keahlian tersendiri, sehingga akan mengurangi para Gepeng dan membuka pekerjaan baru yang akan membantu pemerintah dalam menuntaskan angka pengangguran dan kemiskinan," pungkasnya.VAN