Lima Kecamatan Terdampak Tsunami di Kabupaten Lampung Selatan.

Lampung, RN. Bencana tsunami Sabtu, 22 Desember 2018 Pkl. 24.00 WIB terjadi di wilayah pesisir pantai sebagai lokasi area terdampak pas...

Lampung, RN.
Bencana tsunami Sabtu, 22 Desember 2018 Pkl. 24.00 WIB terjadi di wilayah pesisir pantai
sebagai lokasi area terdampak pasang air laut di Kabupaten Lampung Selatan. Area dampak pasang air laut meliputi empat Kecamatan yaitu Kecamatan Rajabasa, Kecamatan Kalianda, Kecamatan Sidomulyo dan Kecamatan Ketibung.

Untuk sementara tercatat korban jiwa yang dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bob Bazar Kalianda mencapai 54 orang. Dengan rincian 50 orang dirawat sedangkan 4 orang meninggal dunia. Keempat korban meninggal dunia berumur 1,5 tahun, 4 tahun, 5 tahun dan 60 tahun.

Sehingga akibat dari peristiwa tsunami tersebut mengakibatkan terjadi kerugian materil. Kerugian yang diderita diantaranya sebanyak 30 unit rumah mengalami rusak berat.
Kronologis awal mula terjadi peristiwa tsunami sebagai akibat gelombang pasang maksimum air laut.

Upaya yang dilakukan sebagai tanggap darurat bencana, tim kesehatan menggerahkan semua tenaga kesehatan di Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas). Tujuannya adalah sebagai upaya untuk membantu masyarakat yang terdampak bencana. Sebelumnya, tindakan tersebut telah dikoordinasikan dengan Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI), pengurus Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan Ikatan Bidan Indonesia (IBI) untuk membantu memberikan bantuan.

Beberapa tenaga kesehatan dan ambulance yang lokasinya berada dekat dengan area terdampak juga langsung turun tangan ikut membantu pelayanan kesehatan (Yankes) di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bob Bazar.

Koordinasi dilakukan dengan pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) untuk memberikan bantuan bed yang langsung dikirim ke RSUD.
Telah menggalang koordinasi dengan dinas/instansi terkait seperti Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Kepolisian Republik Indonesia (Polri) untuk merespon kejadian dimaksud.

Demikian berita yang dikutip dari laporan yang disampaikan sumber dari Dinas Kesehatan, RSUD Bob Bazar, BPBD Lampung Selatan kepada Kepala Dinas kesehatan Lampung Selatan,
dr. Jimmy Banggas Hutapea, MARS.

Menurut nformasi terkini di
wilayah pesisir pantai yang terkena dampak tsunami di Kabupaten Lampung Selatan meliputi 5 Kecamatan.

"Jadi yang kena disepanjang pantai pesisir Kecamatan Raja Basa, Kecamatan Pesisir, Kecamatan Kalianda, Kecamatan Sido Mulyo dan Kecamatan Katibung",kata Nurdin warga Kecamatan Merbau Mataram Kabupaten Lampung Selatan Senin, 24/12 pukul 20:15 WIB ketika dihubungi Radar Nusantara melalui sambungan telepon seluler.

Dampak tsunami yang terparah berada di perkampungan padat rumah penduduk di Kecamatan Pesisir dan Kecamatan Raja Basa.

"Tapi paling parah yang banyak perkampungan rumah penduduk di Way Muli, Way Cantik, Pesisir dan Condong, disitu Kecamatan Pesisir dan Kecamatan Raja Basa. Terus di Waja, Kalianda Resort, Sido Mulyo di Suwak. Di Katibung meliputi Tarahan dan Rangai",jelas Nurdin yang rumahnya berjarak sekitar 3 kilometer dari lokasi kejadian Kalianda Resort.

Korban meninggal dunia yang berhasil ditemukan di 5 Kecamatan mencapai sekitar 73 orang dan yang mengalami luka - luka sekitar 200 - 250 orang.

"Sampai pukul 17:00 WIB tadi yang sudah ditemukan 73 orang, tapi pencarian masih berlangsung. Kalau yang mengalami luka - luka hampir 200 - 250 orang, itupun masih ada yang belum ditemukan",paparnya.

Sementara rumah penduduk, kapal atau perahu nelayan yang mengalami kerusakan berat maupun ringan ataupun hilang belum terdata. Para tim relawan sedang menangani para korban dan pengungsi.

"Kerusakan rumah belum terdata, karena masih mengurus jenazah - jenazah. Kapal - kapal dan perahu nelayan itu banyak tapi belum terdata masih menangani para pengungsi".

"Untuk di Kecamatan Ketapang Kabupaten Lampung Selatan menuju Kecamatan Pasir Sakti Kabupaten Lampung Timur rute Jalan Lintas Pantai Timur aman tidak terkena dampak".

"Wilayah terkena dampak yang berhadapan dengan gunung Krakatau. Komunikasi terus kami lakukan untuk mendapat informasi letusan - letusan. Kalau letusan sering terjadi dan memang dari dulu, tapi untuk kali ini memang sangat berpotensi". (Ropi)