Proyek Kementerian Perhubungan RI Terminal Tipe A Labuan Diduga Asal Jadi

Pandeglang, RN  Proyek Rehabilitas Tipe A Labuan, tepatnya di Kampung Tarogong Desa Margasana Kecamatan Pagelaran Kabupaten Pandegla...

Pandeglang, RN 

Proyek Rehabilitas Tipe A Labuan, tepatnya di Kampung Tarogong Desa Margasana Kecamatan Pagelaran Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten diduga dikerjakan asal jadi. Hal Itu terlihat dari pasangan adukan yang asal jadi dan tidak memperhatikan takaran 1:3, Selain itu pasangan plesteran pada dinding bangunan hanya dilakukan tambal sulam, karena jika dilihat kondisi fisik bangunan yang tidak terlalu parah kerusakannya. Sementara dalam pekerjaan pembuatan drainase pelaksana diduga memasang batu bekas, ditambah pemasangan plafon atap yang dinilai asal-asalan terlihat kurang rapi.

Dari pantauan radarnusantara.com Kamis (29/11), Proyek tersebut dari Kementerian Perhubungan RI, dengan Nomor Kontrak : KU.003/09/06/BPTD-Banten/2018, senilai Rp.1.901.200.000,00-, dilaksanakan CV Sri Mustika 

Selain itu, dilokasi  kegiatan juga para pekerja atau tukang saat melaksanakan pekerjaannya tidak dilengkapi perlengkapan K3, Keselamatan, dan Kesehatan Kerja. Padahal hal itu tertuang dalam UU tentang jasa kontruksi yang mengatur terhadap keamanan keselamatan pekerja bangunan.

Ditemui dilokasi pekerjaan, Kepala Tukang (Mandor), Ramlan kepada radarnusantara.com mengaku dirinya hanya sebatas mengawasi pekerja saja. Sedangkan untuk gambar pekerjaan dirinya tidak memilikinya. Karena yang memiliki gambar spek pekerjaan itu ada pihak perusahaan dan konsultan pengawas.

"Saya hanya sebatas mandor yang ngurusi soal pekerja aja pak. Untuk gambar spek pekerjaan adanya di Pak Ragil kepercayaan dari Perusahaan CV SM dan pak Bambang dari pihak pengawas. Nanti aja kedatangan bapak ini akan saya sampaikan ke pimpinan perusahaan ini", Ujar Ramlan 

Kendati demikian kata Ramlan, dalam pelaksanaannya, pekerjaan rehab terminal ini, dirinya mengaku jika ada kelebihan anggaran pada satu titik bidang pekerjaan tertentu, itu dialokasikan kepada bidang lain yang butuh perbaikan sebagai tambahan pekerjaan."Kami lakukan penambahan bidang pekerjaan pak jika pada satu bidang yang dikerjakan dinilai kelebihan anggaran", tuturnya 

Sementara perihal perlengkapan keselamatan kerja menurut Ramlan, pihak perusahaan sudah menyediakannya, hanya saja para pekerja enggan untuk menggunakannya. "Mereka para tukang tidak mau memakainya pak, katanya ribed", imbuhnya seraya menambahkan, kalau saat ini pekerjaan tengah terfokus pada pembuatan anjungan terminal salah satu fasilitas untuk memudahkan penumpang ketika naik-turun dari Bus.

Ditempat yang sama tanggapan terhadap pekerjaan proyek rehabilitasi terminal penumpang tipe A Labuan diungkapkan Ketua Forum Keadilan Masyarakat Banten (FKMB) Kabupaten Pandeglang, Yusup Al Ayubi didampingi aktivis Pengamat Pembangunan Daerah Propinsi Banten, Ucu, mengaku menyayangkan atas perencanaan awal proyek yang diduga hanya menguntungkan terhadap pihak rekanan tetapi tidak memperhatikan kualitas dan mutu pekerjaan.

"Proyek ini anggarannya begitu besar dan fantastis. Sementara pelaksanaan pekerjaan dilapangan hanya sebatas rehab ringan. Dan ini tidak seimbang dengan anggaran. Ini proyek bisa dibilang pemborosan uang negara, kan sayang kalau uang negara dihambur-hamburkan seperti ini", cetusnya

Sebagai lembaga sosial kontrol kata Yusup pihaknya mendesak penegak hukum di wilayah hukum Propinsi Banten, untuk bertindak turun ke lokasi kegiatan melakukan penyelidikan. Karena proyek tersebut patut diduga syarat dan kental aroma Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN)", pintanya

"Jika penegak hukum menunggu adanya laporan. Kami FKMB siap membuat Laporan Pengaduan (LP), perihal dugaan KKN dalam Proyek Rehabilitasi terminal penumpang tipe A Labuan tersebut", cetusnya (dhank/hadi)