Sugiyo Fatah : Lingkungan TTM Akan Bebas Dari Premanisme

Pandeglang,RN Aksi pengeroyokan terhadap Juru kamera (stringer) RTV Mazmur (21 tahun) warga Desa Kragilan yang terjadi pada hari Rab...

Pandeglang,RN
Aksi pengeroyokan terhadap Juru kamera (stringer) RTV Mazmur (21 tahun) warga Desa Kragilan yang terjadi pada hari Rabu 19 desember 2018 di Terminal Terpadu Merak (TTM) Cilegon Banten berbuntut panjang, selain dilaporkan ke pihak kepolisian hingga digelarnya aksi damai sebagai bentuk solidaritas, puluhan wartawan dari berbagai media massa, baik cetak, online. maupun televisi, Jumat (21/12) siang.

"Aksi kekerasan itu menimpa kawan kita di Merak yakni Mazmur 21 tahun  wartawan RTV  pada Rabu (19/12) lalu ," kata Andang Jurnalis Indonesia satu.com asal Pandeglang.

Dalam aksinya, para jurnalis di TTM  ini juga menggelar Spanduk dan beberapa poster yang berisi tuntutan agar para premanisme berkedok Calo segera ditertibkan dan para pelaku pengeroyokan terhadap wartawan RTV agar segera ditangkap.

"Kami mengecam keras insiden ini..!!  Karena aksi kekerasan ini tidak benarkan. Apalagi dilakukan kepada seorang jurnalis yang tengah melakukan kegiatan jurnalistiknya," tegas Edi dari Media Sorot Desa asal kota Pandeglang Banten.

Sementara Mazmur, selaku korban pengeroyokan mengatakan saya mengucapkan banyak terima kasih kepada seluruh awak media online, cetak, televisi dan juga kepada semua OKP yang turut serta dalam kegiatan solidaritas ini, " ungkapnya.

Kepala Terminal Terpadu Merak (TTM) menyampaikan bahwa sebagai pertanggungjawaban atas peristiwa yang menimpa wartawan hari rabu kemaren,  saya sebagai seorang Pemimpin Sugio Fatah mengucapkan terima kasih terhadap para jurnalis yang telah menyampaikan aspirasinya dengan baik dan benar dan tidak mengedepankan arogansi.

"pertama yang saya sampaikan dalam ucapan terima kasih kepada rekan-rekan jurnalis yang telah menyampaikan aspirasinya dengan baik dan benar dan tidak mengedepankan arogansi, "ujarnya di hadapan jurnalis dan OKP

Lebih lanjut, Sugiyo Fatah mengatakan pihaknya akan segera menindak-lanjuti keinginan para jurnalis yaitu untuk segera  menertibkan lingkungan Terminal dari para preman, bahkan dirinya juga sudah berkoordinasi dengan dengan banyak pihak terkait terkait baik dengan Pemkot Cilegon maupun dengan pihak Polres Cilegon.

"Perihal peristiwa pengeroyokan yang dilakukan  oleh sekelompok preman terhadap Insan pers yang terjadi pada hari Rabu tanggal 19 Desember 2018 lalu, dan  masalah penertiban lingkungan Terminal agar bebas dari premanisme kami sudah koordinasi dengan pihak terkait dalam hal ini Pemkot Cilegon dan Kepolisian Resort Cilegon dan  untuk proses hukum atau tindakan pelaku pengeroyokan kini sudah dalam penanganan pihak Polres Cilegon, " jelas Sugiyo.

Dukungan moral terhadap wartawan RTV, Mazmur, tidak hanya dilakukan oleh kelompok wartawan, di Cilegon,termasuk  sejumlah Organisasi Masyarakat (Ormas) dan dari wartawan dari Kabupaten Pandeglang dan dari Serang juga ikut menggelar aksi mengecam kekerasan terhadap profesi jurnalis ini.

Tercatat ada 7 Ormas yang ikut berpartisipasi mendukung ‘Aksi Solidaritas Wartawan Cilegon Melawan Premanisme’, terdiri dari Laskar Merah Putih (LMP), Kesti TTKDH, HNSI (Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia) Rukun Suralaya, IPSI Ancab Pulomerak, Brigade Al-Khairiyah, Pemuda Pulomerak, KIM (Kelompok Informasi Masyarakat) Kota Cilegon. ***(Iwan.S).