Tercoreng Kampung Halaman dan Handai Taulanku Karena Sabu-Sabu ?

Lampung, RN. Ungkapan rasa keberatan bahkan penolakan diutarakan elemen masyarakat warga Desa Aji Kagungan Kec. Abung Kunang Kab. Lampun...

Lampung, RN. Ungkapan rasa keberatan bahkan penolakan diutarakan elemen masyarakat warga Desa Aji Kagungan Kec. Abung Kunang Kab. Lampung Utara. Baik itu masyarakat, tokoh masyarakat, adat, agama dan tokoh pemuda.
Keberatan dan penolakan beralasan sebab nama baik mereka maupun kampung halaman tercemar.
Penyebabnya, Fahrudin (34) alias Udin ditangkap Satuan Narkoba Kepolisian Resort Lampung Utara karena diduga jadi bandar sabu - sabu Rabu, 5/12 di Desa setempat.
Saat digeledah, Udin kedapatan memiliki 10 paket sabu - sabu, seperti diberitakan beberapa media online Kabupaten setempat.

Perlu diketahui, keberadaan Udin di Desa Aji Kagungan hanya berdomisili dan bertani.
Terjadi kesimpang - siuran, tentang darimana asal - usul Udin yang sebenarnya.
Pengakuannya di masyarakat lingkungan, ia berasal dari Desa Sukadana Timur dan Desa Sukadana Ilir Kec. Sukadana Kab. Lampung Timur.

Dengan tertangkapnya Udin, berakibat mencemarkan nama baik masyarakat dan Desa Aji Kagungan. Masyarakat pribumi Desa Aji Kagungan merupakan asli Kebuwaian Buwai Kunang. Buwai Kunang adalah satu dari sembilan marga Abung Siwo Migo. Dikhawatirkan ulahnya berdampak merusak generasi penerus Desa setempat.

Menurut tokoh adat Buwai Kunang Desa Aji Kagungan, Udin berasal dari Desa Sukadana Timur Kec. Sukadana Kab. Lampung Timur. Ia hanya sebatas menghuni rumah dan bertani mengelola tanah lahan milik pemilik rumah itu.

"Dia itu (Udin) sudah merusak nama baik masyarakat dan kampung kita sebab dia berasal dari Sukadana Timur Lampung Timur bukan asli dari kampung kita. Dia nunggu rumah dan ngegarap lahan pertanian yang punya rumah",kata Lukman gelar Sutan Mukdum, Rabu 5/12 jam 9:30 WIB usai acara sakral Merwatin para Penyimbang di Gang Usaha Kec. Kota Bumi Kab. Lampung Utara, dalam rangka acara pelepasan calon mempelai wanita sebagai kerabat keluarga.

Untuk efek jera, masyarakat berharap agar Udin dijatuhi hukuman seberat - beratnya. Apabila tidak, khawatir akan berdampak negatif, merusak moral dan mental para generasi penerus Desa setempat.
"Beri dia hukuman seberat - beratnya, karena jika tidak, nanti akan merusak anak - anak, para pemuda serta masyarakat di kampung kita",harapnya bersama masyarakat Desa Aji Kagungan.

Kepada masyarakat, Udin terindikasi mengaku berasal dari Desa Sukadana Ilir Kec. Sukadana Kab. Lampung Timur. Sementara, ia telah berdomisili di Desa Aji Kagungan sudah 10 tahunan lamanya.
Selain menempati rumah, ia mengelola lahan pertanian milik pemilik rumah huniannya.
"Dia ngaku dari Sukadana Ilir Lampung Timur, disini sudah ada sepuluh tahun. Dia nunggu rumah, ngegarap tanah yang punya rumah itu",kata Salam Kunang asli pribumi Desa Aji Kagungan Kamis, 6/12 jam 11:30 WIB melalui sambungan telepon selularnya.

Dalam kurun waktu setahun berlangsung, kegiatan Udin diduga menjadi kurir sabu. Bahkan setelah bermodal, meningkat menjadi bandar barang haram. Barang itu diperolehnya dari oknum warga Kec. Selagai Kab. Lampung Tengah.
"Sudah setahun ini dia bisnis sabu, pertama jadi kurir, mungkin karena sudah ada modal jadi bandar, sabu itu kabarnya didapat dari orang di Selagai",ungkap Salam pemuda Desa Aji Kagungan.

Tertangkapnya Udin menjadi sajian berita hangat beberapa media online di Lampung Utara. Dampaknya berakibat merugikan masyarakat karena nama baik mereka dan kampung halamannya tercemar.
"Yang bermasalah segelintir oknum tapi dampaknya merugikan orang lain",tegas Ropian Kunang Kepala Biro SKU Radar Nusantara Lampung Timur.

"Setiap berita pasti menjadi konsumsi publik, namun perlu diingat norma budaya kearifan lokal. Sehingga tidak terjadi kesenjangan dan kerugian ditengah kehidupan sosial masyarakat",jelasnya.

'Seperti contoh pembuatan judul berita, "Oknum Warga Desa Aji Kagungan Dibekuk Petugas' atau 'Oknum Warga Kecamatan Abung Kunang Ditangkap Polisi' atau 'Oknum Bandar Sabu Dibekuk Satnarkoba Polres Lampura atau 'Ditangkap Polisi Diduga Akibat Menjadi Bandar Sabu'".

Setelah dilakukan penelusuran terkait kebenaran asal - usul Udin, baik di Desa Sukadana Timur maupun Desa Sukadana Ilir Kec. Sukadana Kab. Lampung Timur, tetapi Wir (Tanwir) yang disinyalir kakak Udin tidak ditemukan.

Akhirnya, Tanwir warga Desa Raja Basa Lama Kec. Labuhan Ratu Kab. Lampung Timur, perbatasan Desa Sukadana Timur ditemukan, ia tak mengakui Fahrudin.
"Kami 7 saudara, di lampung saya sendiri, ada yang di Sulawesi, pengacara di Bandung, di Semarang, di Solo ada 2. Salah informasi paling sampeyan",kata Tanwir Selasa, 11/12 jam 7:30 WIB dirumahnya.

Aneh, usai mendengar bahwa Udin tertangkap, mencemarkan nama baik masyarakat Desa Aji Kagungan, Tanwir naik pitam. "Sampeyan pergi, saya tidak ada waktu, intinya apa jangan ngomong muter - muter pake bilang - bilang mencemarkan nama baik segala. Kalau dia ketangkap ya sudah, biar dipenjara, didenda adat kalau keluar",ketus Kabag Engineering PT. NTF Lamtim itu sembari merogoh dompet akan menyuap wartawan.
(Ropian Kunang)