Sudah Dinego Deal, Warga Sebut Pemkot Cuma PHP

RADAR NUSANTARA - Sejumlah warga yang memiliki lahan terkena imbas rencana pelebaran jalan Seriti IV menuju Dermaga Kali Raman Purwoas...

RADAR NUSANTARA - Sejumlah warga yang memiliki lahan terkena imbas rencana pelebaran jalan Seriti IV menuju Dermaga Kali Raman Purwoasri,  Kecamatan Metro Utara merasakan kegalauannya. Itu menyusul molornya ganti rugi yang ditawarkan Pemerintah Kota (Pemkot) Metro terhadap warga yang sempat ada negosiasi kesepakatan. 

Sarimin dan Suparti pasangan suami istri ini mengaku kecewa terhadap pemerintah,  atas janjinya yang di anggap hanya membingungkan warga pemilik sawah sepanjang jalan Seriti IV ini. 

"Jujur saya kecewa mas,  dulu saat negosiasi hampir setiap hari diajak musyawarah mufakat oleh pak RT/RW,  Lurah dan aparat Pemerintah,"ungkapnya kepada Radar Nusantara,  Senin (14/1/2019).

Lebih lanjut,  kata Suparti banyak janji yang ditawarkan oleh sekelompok orang yang memiliki kepentingan itu

" Pokoknya diiming-imingi gitulah. Sempat alot,  banyak pemilik lahan menolak,  akhirnya demi kebaikan bersama dibuatlah kesepakatan ganti rugi yang harganya disamakan Rp 250 ribu per meternya, dengan pengurusan sertifikat ditanggung oleh pemerintah, dan dijanjikan sebelum akhir Desember 2018 akan dibayarkan uang ganti rugi tersebut,"imbuhnya.

Tak sampai disitu, Suparti dan suaminya merasa di bohongi oleh pemerintah alias diberi pemberi harapan palsu (PHP).

"Itu kan sudah diukur, punya saya (Tanah red) terkena pelebaran jalan  70 meter X 2 meter X 250 ribu permeternya. Dengan ganti rugi sekitar Rp 35 juta, sudah terlanjur tidak ditanami, eh malah tidak jadi diganti rugi, tau gitu kan bisa bercocok tanam kan lumayan hasilnya,"jelasnya.

Ia berharap pemkot segera merealisasikan ganti rugi yang sempat ditawarkan. "Saya sudah ikhlas menghibahkan 1 meter x panjang 70 meter untuk pelebaran jalan Seriti ini demi mendukung pembangunan wisata Kota Metro. Karna pelebaran jalan nambah 2 meter lagi. Ya saya pokoknya minta ganti rugi, seperti hasil kesepakstan warga dengan pemkot yang disaksikan pamong RT RW,  Lurah dan Camat pada waktu itu,  "pungkasnya. (fredi)