Harmonis, Idris-Pradi Hadir Bersama Dalam Musrenbang Kota Depok 2019

Depok, Radar Nusantara - Keharmonisan Walikota bersama Wakil Walikota Depok tampak melekat, hal tersebut tampak saat mereka memasuki rua...

Depok, Radar Nusantara - Keharmonisan Walikota bersama Wakil Walikota Depok tampak melekat, hal tersebut tampak saat mereka memasuki ruangan  acara Musrenbang Tingkat Kota Depok di Hotel Bumi Wiyata jalan Margonda Raya Kota Depok, Rabu (13/3/19).

Walikota Depok KH.Mohammad Idris membuka acara tersebut, setelah sambutan oleh Kepala Bappeda Kota Depok, Bappeda Propinsi Jawa Barat dan Perwakilan Bappenas RI. Tampak hadir Wakil Walikota Depok H.Pradi Supriyatna, Sekretaris Daerah Kota Depok drg.Hardiono, Drs.H.Daddy Iskandar .M.M mewakili Gubernur Jawa Barat, Kepala Desa Sukajaya Sukabumi Deden Kunaefi, Ketua TP.PKK Kota Depok Hj.Elly Farida ,Hadir pula Wakil Ketua DPRD Yeti Wulandari dan Anggota DPRD lainnya, Perwakilan Bappenas, Perwakilan Provinsi, Dandim 0508 Depok Letkol Inf.Eko Syahputra, Ketua PPWI Depok, Herdian Hartono, Sekretaris PPWI Kota Depok, Riki, Kepala OPD, Camat, Lurah, LPM, Karang Taruna, Komunitas dan masih banyak lainnya.

Mohammad Idris dalam sambutannya menyampaikan, Musrenbang Tingkat Kota Depok tahun 2019 tersebut dilaksanakan dalam rangka menyempurnakan RKPD anggaran  tahun 2020 mendatang.

“Anggaran Tahun 2020 dengan usulan-usulan OPD masih ada selisih anggaran, yakni kurang Rp 500 milyar, belum termasuk Pokok Pikiran dari Dewan dan Aspirasi Walikota dan Wakil Walikota", terangnya.

Maka itu Walikota meminta masyarakat nantinya dipahami bila ada usulan dari OPD yang terpending dan direalisasikan pada tahun 2021. Dalam arti itulah anggaran APBD Depok kurang. Tahun 2020 nanti Pemkot menginginkan pembangunan infrastruktur yang menonjol, yang jelas ada phisiknya.

Menjawab persoalan sampah, dari penelitian di TPA Cipayung, saat ini sampah warga Depok setiap harinya terbuang dan ditampung di TPA Cipayung sekitar 900 ton/ hari, alhamdulillah hasil penelitian Indek Resiko masih dibawah ambang Warning, yakni dengan nilai 420, apabila Indek Resiko sudah mencapai 600 sampai 1000,  maka konsekuensinya TPA Cipayung harus ditutup.

“Ada solusi bantuan dari Kementerian untuk mengurangi sampah yakni mesin penghasil energy dan Bricket untuk masak dari sampah organik 3 ton/per hari, alangkah sejalan apabila di 11 Kecamatan memiliki mesin ini dalam program Waste Energy, untuk itu perlu adanya pemahaman tentang program prioritas mana yang diutamakan membangun jalan-jalan di perkampungan atau mengurangi/mengentaskan sampah,” papar Idris.

Walikota menyampaikan, tentang Perda RT, RW dan LPM sudah selesai di revisi oleh rekan-rekan DPRD, Pemerintah Kota (Pemkot) akan menaikkan insentif RT, RW dan LPM sejumlah Rp 500 ribu, namun tentunya didukung dengan semacam Pakta Integritas dari Peraturan Walikota (Perwal). "Kita bisa saja menaikkan intensif sekitar 500 sampai 600 ribu, namun harus ada timbal balik, misalnya membuat pakta integritas komitmen apa yang bisa mereka berikan, dalam membantu program Pemerintah Kota Depok. (Herdian)