Miris, Mobil Bagus Jalan Tak Mulus

Pandeglang, Radar Nusantara  Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) sejak dari awal mengkritisi pengadaan kendaraan dina...

Pandeglang, Radar Nusantara 

Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) sejak dari awal mengkritisi pengadaan kendaraan dinas (Randis) 1 Unit Toyota Land Cruiser Prado seharga 1,9 Milyar, bahkan masih berlanjut. Kali ini,  puluhan mahasiswa yang tergabung dalam DPC GMNI Kabupaten Pandeglang menggelar aksi unjuk rasa di depan Kantor Sekertariat Daerah dan DPRD Pandeglang pada hari Senin (18/3/2019). 

Baca Juga : 

https://www.radarnusantara.com/2019/03/soal-randis-bupati-pandeglang-seharga.html?m=1

Ditemui seusai aksi, Sekjen GMNI Tb.Muhammad Affandi mengatakan, pengadaan randis Toyota Land Cruiser Prado rp. 1,9 M yang diperuntukkan untuk kepentingan dinas Bupati Pandeglang Irna Narulita sangat tidak tepat karena kondisi Pandeglang yang kini masih terpuruk dan masih membutuhkan pembangunan, ekonomi, sosial dan kesehatan itu yang harus menjadi perhatian pemerintah daerah Kabupaten Pandeglang karena itu pokok yang dibutuhkan oleh masyarakat Pandeglang saat ini, "ungkapnya, Senin (18/3/2019).

Lanjutnya, Kami dari GMNI melihat kebijakan yang dipertontonkan oleh Pemkab Pandeglang sangat miris, ketika masyarakat membutuhkan dari segi pembangunan untuk mendorong laju perekonomian daerah malahan Pemkab membeli kendaraan yang sangat pantastis dengan harga mencapai Rp. 1,9 M, lalu untuk apa "Mobil Bagus Jika Jalan Tak Mulus... ???, " bebernya. 

Seharusnya, Lanjut Sekjen GMNI, "RPJMD seharusnya jadi bahan acuan untuk membangun Pandeglang, karena target capaian pembangunan harus terrealisasikan, peningkatan PAD harus lebih digenjot lagi, karena potensi PAD daerah kita banyak tapi semua itu malah terbalik dengan sebuah kinerja bupati yang kebijakannya tidak masuk akal sehat rakyat.

Apakah pemimpin seperti ini akan kita pertahankan ? Lebih baik mundur dari jabatan, kalo penggunaan anggaran tidak bisa dirasakan langsung oleh masyarakat Kabupaten Pandeglang. daerah kita perlu pemimpin yang konsisten untuk membawa perubahan yang signifikan,"paparnya. 

Baca Juga :

https://www.radarnusantara.com/2019/03/drsaap-aptadi-mba-pembelian-randis-rp19.html?m=1

Afandi menegaskan, Pandeglang tidak membutuhkan pemimpin yang bergaya Hedonis. Di mana hati seorang pemimpin, Ketika melihat daerah tertinggal akan tetapi mementingkan kebutuhannya ketimbang kebutuhan yang mendasar bagi masyarakat Pandeglang, melihat anggaran pendapatan daerah yang minim akan tetapi untuk membeli mobil yang mewah bisa, "tandasnya. 

Sementara Ketua Umum DPC GMNI Pandeglang, Indra.A Pattiwara mengatakan 

Patut diduga saat ini rakyat seolah dijadikan obyek kepentingan kenyamanan pribadi, bukan dijadikan subjek pembangunan demi kemajuan daerah, " ungkapnya pada awak media radarnusantara.com, Senin (18/3/2019).

"DPRD yang harusnya menjadi perwakilan rakyat, seharusnya menolak apa yang diusulkan oleh Bupati, akan tetapi hal ini pun patut diduga ada indikasi kongkalikong dengan bupati sehingga ketika pengesahan anggaran untuk membeli mobil Randis Toyota Land Cruiser Prado seharga 1,9M bisa disahkan," tambahnya. 

Lebih lanjut, Indra mengatakan DPRD Pandeglang sebagai representatif dari rakyat, wajib memperhatikan segala kebutuhan dasar masyarakat dengan membahasnya di sidang-sidang paripurna, mengawal aspirasi keluhan masyarakat, bukan mementingkan kepentingan pribadi, kelompok maupun golongan. Alangkah bodohnya ketika ada Dewan bilang kecolongan ketika Pemda beli randis dengan harga yang fantastis. Emang siapa yang mengesahkan anggaran ??.

"Kami dari itu kami Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia Kabupaten pandeglang menuntut : Pemkab Pandeglang harus segera melelang kembali Kendaraan Dinas Bupati, Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) harus mengaudit keuangan di Pemerintah Kabupaten Pandeglang, KPK harus segera turun tangan, Anggota DPRD Pandeglang harus gunakan fungsi kontrol dengan baik dan Asda III, Banggar DPRD Pandeglang, dan Komisi I harus bertanggung jawab,"tutupnya.  **(Iwan. S).