RADAR NUSANTARA NEWS

Pekanbaru-Radar Nusantara Sebanyak  14 unit rumah  yang  terletak di villa selecta mas desa rimbo  panjang Kec Tambang kabupaten  kampa...

Pekanbaru-Radar Nusantara

Sebanyak  14 unit rumah  yang  terletak di villa selecta mas desa rimbo  panjang Kec Tambang kabupaten  kampar di permasalahkan oleh pihak bank BTN pekanbaru dengan dalih kredit  macet.

Hal itu di sampaikan  oleh pemilik  rumah kepada RN  Rabu 10/04/19.dengan nada kesal 14 orang pemilik  Ruamah  sudah sangat sabar menghadapi permasalahan  ini hingga titik akhir mereka mencoba  mendatangi pihak bank BTN  pekanbaru untuk mempertanyakan apa maksud  BTN  mempersalahkan rumah mereka. 

Keterangan yang di himpun dari pemilik  rumah   menyatakan bahwasanaya mereka pada tahun 2009 sudah melunasi rumah itu kepada  developer atas nama Hakim, ternyata  rumah itu setelah 10 tahun berlalu datang  pihak BTN Andes Fernanda dengan nada mengancam  mengatakan kalau pemilik rumah  tidak membayar tunggakan macet di BTN  maka pihak bank akan melelang nya 

Mendengar  pernyataan dari Andes tersebut  maka 14 orang  ini mendatangi BTN  dengan tujuan klarifikasi,namun pihak BTN  terkesan mempermainkan nasabah villa selecta mas tersebut dengan keterangan yang berbelit belit  tanpa  solusi.

Witra salah satu pemilik  rumah meminta agar pihak BTN  memediasi antara nasabah  dan developer tetapi pihak BTN  malah  gak mau dan pihak developer sulit  di hubungi.

Namun salah satu dari pemilik  rumah  yang bernama Yanti mencoba  menghubungi  nomor  kontak Person  ( Hakim )  pihak developer,  hakim malah  menyanggupi  permintaan nasabah agar BTN memanggil developer dengan surat  resmi. 

Dari keterangan itu dapat di pastikan mengapa  pihak BTN  menolak untuk me mediasi antara nasabah  yang sudah membayar lunas dengan pihak developer tentu  muncul  berbagai anggapan ada apa sebenarnya yang terjadi kemungkinan telah terjadi perbuatan busuk  yang diduga dialkukan pihak BTN yang  bermental maling. 

"Kalau pihak bank yang  bertikai kami selaku pihak nasabah yang  sudah sejak 2009 membayar  lunas jangan kami yang jadi korban"terang Yanti.

Bahkan tekait  masalah ini nasabah  yang  mempunyai bukti lengkap akan membuat laporan ke polda Riau secepatnya agar terbongkar apa motif dan siapa yang bermain di belakang ini semua.( Tim )