BADAN PERTANAHAN KUTAIKARTANEGARA MENGUKUR TANAH MILIK WARGA TIDAK SESUAI SERTIPIKAT HAK MILIK (SHM)

Samarinda, RN  Badan Pertanahan Kutai Kertanegara melakukan pengukuran tanah milik warga bernama Suwarno  (52) Thn di desa bunga jadi  RT...

Samarinda, RN 

Badan Pertanahan Kutai Kertanegara melakukan pengukuran tanah milik warga bernama Suwarno  (52) Thn di desa bunga jadi  RT 004 Kecamatan Muara Kaman seperti berita acara pengukuran pengembalian batas / penetapan batas  No 4/2019  dan penetapan batas  berdasarkan Surat Tugas Tanggal 15 Oktober 2018 No 717/ST-16.03/X/2018 atas pemohon  nama Suwarno swasta dengan Sertifikat No 16.03.21.14.1.01291 Surat Undangan Und/725/X/2018 bunyi undangan tersebut  pengukuran kembali  pengendalian batas  dan petugas ukur dari Badan Pertanahan Negara Kutai Kertanegara  (BPN KUKAR)  1 tukirin petugas ukur 11 Buyung Kuswandoko dan pembantu ukur Yahya Alfrid Koroh . 

Sebelum dilaksanakan pengukuran terlebih dahulu saksi saksi mengisi absensi anehnya lagi pengukuran 24 januari 2018 pengukuran itu dilakukan sesuai petunjuk Ibu Katinem pemilik Sertifikat hubunganya apa dengan tanah Suwarno dan Ibu Katinem berbatasan pun tidak dengan tanah Suwarno jadi apa maksud oknum BPN menghadirkan Ibu Katinem itu apa. Dan isunya Ibu Katinem itu hanya rekaan para oknum (BPN)  Kutai Kertanegara seharusnya pengukuran ulang itu seharusnya  satu  dihadiri perangkat desa dan juru ukur yang ditugaskan (BPN) dua pemilik tanah dan saksi Batas  Barat Timur,  Utara Selatan yang pasti dari saksi saksi batas tidak ada yang bernama KATINEM berita acara pengukuran  tertanggal 4 Maret 2019  yang dianggap pihak  BPN) ada kesalahan administrasi menurut  B K oknum  (BPN)  maka diterbitkan surat susulan atau revisi  bertanggal 22 Agustus 2019 bunyinya penjelasan dan tindak lanjut SHM No 1291 an. 

SUWARNO pengukuran pengembalian dan penetapan batas oleh pihak (BPN)  Kabupaten Kutai Kertanegara nah surat  yang tertanggal  22 Agustus 2019 itu tidak ada piranti dari pemerintahan dan institusi manapun murni perbaikan administrasi  saja ujar  oknum (BPN)  BK kepada Radar Nusantara tapi setelah didalami baik baik surat yang bertanggal  22 Agustus 2019  tetap tidak  ngepek dan menjelaskan keberadaan tanah SUWARNO sebenarnya apakah kesaksian SUPARNO yang menjual tanahnya kepada  JAPRAN lalu PDAM  membeli tanah tersebut dengan JAPRAN  dan  pernyataan SUPARNO tanggal 15 Mei 2019 beliau menyatakan lokasi PDAM bukan dilokasi yang sekarang ini pernyataan SUPARNO dibubuhi meterai 6000 dan dia menambahkan siap menjadi saksi kalau dibutuhkan tambahnya dengan pertanyataan Pak SUPARNO yang tidak punya tedensi apa pun  apakah pernyataan Pak SUPARNO  dan siap bersaksi masih dimentahkan (BPN) ketimbang kesaksian KATINEM yang tidak punya korelasi dengan tanahnya Pak SUWARNO lalu yang bernama KATINEM ini orangnya betul betul ada kah kuasa Pak SUWARNO  melakukan pendataan tersendiri untuk membantu Pak SUWARNO mencari keadilan yang seadil adilnya sebab di kasusnya Pak SUWARNO oknum Badan Pertanahan Negara Kabupaten Kutai Kertanegara dan perangkat Desa Bunga jadi Kecamatan Muara Kaman juga  (turut bermain)  semua alamat yang di dapat dari oknum (BPN)  semua Fiktif  termasuk nama namanya untuk kepentingan RN melakukan investigasi oknum tersebut melakukan pelanggaran etik jurnalis UU NO 40 TAHUN 1999 RN akan melakukan  upaya hukum terhadap oknum (BPN ) berinisial BK tentunya dengan di dukung bukti bukti yang valid.

NEXT < JOJO RN >