Kerbau Program Bantuan UPPO Habis Dibagi, Ketua Kelompok Undur Diri

Pandeglang, Radar Nusantara Pelaksanaan Program Unit Pengelolah Pupuk Organik (UPPO) yang tersebar di wilayah Kabupaten Pandeglang ...

Pandeglang, Radar Nusantara
Pelaksanaan Program Unit Pengelolah Pupuk Organik (UPPO) yang tersebar di wilayah Kabupaten Pandeglang Propinsi Banten dengan sasaran program untuk memperbaiki kesuburan lahan serta meningkatkan produktivitas pertanian, dibidang produksi Pupuk Organik diakui Ketua Kelompok UPPO Desa Tegalwangi Kec Menes Kab Pandeglang Prov Banten belum berhasil sesuai harapan pemerintah.

Program yang difasilitasi dengan Pembangunan sarana Unit penunjang yang terdiri dari bangunan rumah kompos, bangunan bak fermentasi, alat pengolah pupuk organik (APPO), kendaraan roda tiga dan bangunan kandang ternak komunal dan ternak, dalam pelaksanaan nya masih terbilang jauh dari harapan dan sasaran sesuai pedoman program, seperti yang terjadi pada kelompok UPPO Desa Tegalwangi Kecamatan Menes.

Baca juga :
https://www.radarnusantara.com/2019/09/tangani-soal-uppo-sekdis-distan.html

Rohmat Ketua Kelompok UPPO Desa Tegalwangi Kec Menes, saat dikonfirmasi mengatakan bahwa memang benar Program UPPO di kelompok kami termasuk gagal dan kerbau yang ada pun sudah habis dibagikan dan ada juga yang mati bahkan saya pun akhirnya mengundurkan diri jadi ketua kelompok," tuturnya saat ditemui dikediamannya, Senin (16/9/2019) lalu.

Lebih lanjut Rohmat mengatakan rumah kompos, bak fermentasi dan kandang komunal saat ini sudah rata dengan tanah, bahkan motor roda tiga dan mesin APPO sudah tidak ada karena dijual oleh seseorang berinisial RZ yang biasa membuat proposal," terangnya.

Dalam keterangan yang disampaikan ke awak media, Rohmat mengaku lupa untuk nama kelompok dan seingat saya program itu diterima tahun 2015, saat Bupati Irna Narulita baru menjabat namun untuk ternak berupa kerbau sudah habis dibagikan dan juga ada yang mati, "terangnya.

"Kerbau 4 ekor untuk jatah ke perantara dari dinas berinisial U, dan 1 ekor untuk Kepala Desa namun selang beberapa saat kerbau itu mati, dan 4 ekor lagi dibagikan untuk pengurus kelompok termasuk saya sedangkan yang 1 ekor lagi buat pembuat proposal berinisial RZ termasuk motor roda tiga dan mesin APPO yang dijual olehnya,"tandas Rohmat.

Baca juga :
https://www.radarnusantara.com/2019/09/program-uppo-di-pandeglang-belum-sesuai.html

Terpisah, Mantan Kepala Desa Tegalwangi Rafei, saat program itu mengatakan bahwa, saya tidak menerima kerbau bahkan awalnya saya tidak menahu dapat bantuan kerbau, yang jelas saya tidak tahu apa apa, " terangnya melalui sambungan telepon genggam, Selasa (23/9/2019).

Saya pikir, lanjutnya, motor roda tiga itu untuk inventaris Desa namun ternyata lain.
Menurut saya Rohmat itu adalah korban RZ, yang menghabiskan kerbau sedangkan kalau saya tidak tahu dapat kerbau berapa termasuk uangnya juga gak hapal, "tandasnya singkat.

Sebagai informasi, RZ dan U untuk saat ini masih belum bisa dikonfirmasi awak media. **(Iwan RN).