KPK, Tipikor MABES Polri, KEJAGUNG semoga Menyimak

"MANGKRAK (5) lima Thn, PEMBANGUNAN proyek (RSUD) SAGARANTEN, diduga (LAPDU) para PENGGIAT ANTI KORUPSI di Sukabumi kepada (APH) wil.J...

"MANGKRAK (5) lima Thn, PEMBANGUNAN proyek (RSUD) SAGARANTEN, diduga (LAPDU) para PENGGIAT ANTI KORUPSI di Sukabumi kepada (APH) wil.Jawa Barat "Menjadi Sunyi

Sukabumi,. RN

Proyek pada Pembangunan Gedung Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sagaranten Kabupaten Sukabumi, mungkin saja dari salah'satunya yang terpilih sebagai nominasi tempat pelayanan publik yang terbaik, dan berhasil sebagai pencetak Rekor MURI dalam peringatan di HARI JADI ke-149 Tahun Kabupaten Sukabumi,

"Sebagai JUARA umum pemenang pertama dengan kategori lebih baik "MANGKRAK JABAR HEBAT" dan terkesan seperti GEDUNG MOSEUM TENGKORAK" yang dibiarkan atau pembiaran selama lima (5) tahun, mungkin saja karena sudah lama tidak terisi, banyak tangan penampakan SHETAN yang bergentayangan, "ungkap LSM yang tidak mau disebutkan namanya.

LSM tersebut mengingatkan, kita sebagai warga ada haknya untuk selalu turut mengawasi secara bersama sama, didalam segala bentuk pembangunan apapun yang bersumber dari anggaran pemerintah, agar dapat dipergunakan yang lebih baik lagi khususnya untuk Fasilitas pelayanan umum.

" Sumber anggaran tersebut mau dikatakan dari pemerintah pusat, daerah, atau dari sumber anggaran hibah dan lainnya tetap saja sama dari uang rakyat, tidak ada yang berbeda bagi peran pengawasan dari warga, maka sebagai warga masyarakat sudah waktunya secara bersama'sama untuk dapat mengawasi didalam segala bentuk Pembangunan (Kontruksi / non-Kontruksi) jika berada disekitar desa atau kota dan pasang mata telinga kita dengan secara peka.

" Terlebih lagi jika proyek pembangunan tersebut untuk kepentingan fasilitas umum, dalam memberikan pelayanan yang lebih baik kepada warga masyarakat, jika lokasi pembangunannya berada dilingkungan masyarakat juga atau dilingkungan daerah mana saja, wajib di awasi sesuai aturan yang ada.

" Asalkan kita sebagai warga atau mitra, jangan mengawasi di sekitar lingkungan rumah tempat tinggalnya, harta berlipat ganda dapur bisa saja lebih dari dua, selebihnya roda empat ada dan sawah villa pejabat pemerintah serta rekanannya yang berlipat untuk keluarga, tetapi dari segi kwalitas pekerjaan pembanggunannya ternyata semraut acak'acakan Mangkrak lama dan siapakah yang bertanggung jawab, apakah tukang tahu pedas, tukang tempe empat dusun lima lawe atau APH, bisa juga para hansip yang berada di pos ronda har bertanggung jawab, "paparnya.

Sedangkan dari sejak berdirinya awal mula proyek pembangunan Gedung Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sagaranten Kabupaten Sukabumi tersebut, sudah dimulai atau dikerjakan pada saat sejak tahun 2014 kurang lebih lima (5) tahun yang lalu sungguh terlalu.

Ditambahkan dari keterangan LSM,

" Bahwa disitu sudah jelas, sumber anggaran untuk pembangunan RSUD Sagaranten yang sudah di kucurkan dan dipergunakan dalam pelaksanaannya, mungkin seperti itulah kenyataannya dengan nilai anggaran yang tidak sedikit dalam setiap tahun di kucurkan agar dapat termanfaatkan, demi keberhasilan pembangunan bagi fasilitas umum secara nyata, tetapi apa boleh dikata dalam benak warga ketawa kecewa,

"Milyaran rupiah sudah di hambur'hamburkan hanya begitu saja, seperti tampa ada samasekali perencanaan awal dengan secara tidak profesional dalam cara memperhitungkan sebelumnya yang terkesan seperti anak sekolah Paud/TK saja.

" Manfaat positifnya tidak ada samasekali untuk warga selama kurun waktu lima (5) tahun lamanya dan ternyata anggaran tersebut percuma sia'sia saja, untuk sekiranya dapat membantu dalam menjaga kesehatan warga dengan perawatan ditempat pelayanan umum RSUD di Sagaraten agar selalu tetap sehat dan sejahtera,

" Tetapi perlu juga kita sebagai warga masyarakat untuk mengingatkan kepada pihak Dinas Kesehatan, pengawas, rekanan serta lainnya, kalau terlalu sering memakan daging ubur ubur hasil nelayan dilautan sebagai sumber makanan dalam menjaga ketahanan pangan bersama keluarganya, saya jamin pasti lebih sehat dan kuat berbeda dengan kesehatan untuk warga masyarakat, "ungkap LSM.

Selanjutnya kami pada saat melakukan kunjungan ke lokasi pembangunan tersebut dan sekaligus melanjutkan dalam investigasi sebagai tupoksi lembaga kami, untuk melengkapi dari beberapa alat bukti di sekitar lokasi pada Pembangunan RSUD Sagaranten tersebut, tetapi kami sama'sekali tidak melihat aktifitas pekerjaan apapun yang secara nyata maupun dari aktifitas pelayanan perawatan dilokasi yang bisa kami temui, untuk melengkapi data tambahan informasi menjadi sebuah arti dari karya tulisan kami akan dipelajari sebagai mana profesi lembaga kami.

Maka sesuai data yang kami miliki sebelumnya di antaranya, bahwa sumber Anggaran APBD 2 (Dua) untuk Pembangunan Rumah Sakit Sagaranten tersebut dengan nilai sebesar Rp. 18.184.518.430,-. dari data visual yang kami maksud, belum termasuk dari sumber Anggaran APBD 1 (Satu) yang sebelumnya sudah terserap atau sudah terlaksana, didalam Pembangunan RSUD Sagaranten di Tahun 2018 s/d Tahun 2019 dari beberapa sumber kucuran anggaran yang tidak sedikit nilai jumlahnya.

Seharusnya saat ini Pembangunan RSUD Sagaranten tersebut, sudah dapat melayani kepada para warga masyarakat yang butuh dari pertolongan, dalam menjaga perawatan kesehatan untuk warga, khususnya (Pasien) di sekitaran wilayah Sagaranten Kabupaten Sukabumi. 

((3 121 ©))