SURAT NIKAH ASPAL OKNUM ANGGOTA DEWAN

JEPARA, RN Sebagai pejabat publik apalagi seorang Anggota Dewan yang Notabennya adalah sebagai seorang yang telah mendapat mandat dari Ra...

JEPARA, RN

Sebagai pejabat publik apalagi seorang Anggota Dewan yang Notabennya adalah sebagai seorang yang telah mendapat mandat dari Rakyat untuk mewakilinya, sudah seharusnya bekerja dengan maksimal melayani masyarakat sesuai dengan aturan yang ada dan harus memiliki perilaku yang baik sehingga dapat menjadi contoh bagi masyarakat. 

Tidak seperti salah seorang oknum Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Jepara saudara JFR dari partai GK yang telah memanfaatkan perjalanan dinas dengan tujuan yang lain. Tugas kunjungan kerja seharusnya dipergunakan sebagai kesempatan untuk membuktikan kesungguhan dan kerja keras dalam berbakti dan melayani masyarakat tetapi tidak demikian dengan yang dilakukan oleh saudara JFR seperti kata pepatah “menyelam sambil minum air” yaitu disamping melakukan kunjungan kerja juga dimanfaatkan untuk plesiran ke Mall. Dari plesiran di Mall sembari tebar pesona inilah berhasil memikat seorang gadis D dari Kalimantan yang berprofesi sebagai SPG di sebuah stan kesehatan pada sebuah Mall.

Kronologis, pertemuan seorang oknum anggota dewan JFR dengan seorang gadis D asal Kalimantan berawal ketika Anggota Dewan Kabupaten Jepara sedang melakukan kunjungan kerja ke DKI Jakarta. Kesempatan kunjungan kerja ini juga dimanfaatkan oleh saudara JFR untuk plesiran ke Mall ( cempaka mas ). Perkenalan terjadi saat saudara JFR menjadi konsumen alat kesehatan yang ditawarkan oleh saudari D. Perkenalan tersebut berlanjut dan dengan jurus jitu untuk meyakinkan dan memikat pujaan hati, Sdr. JFR mengaku berstatus sebagai duda. Sehingga hubungan keduanya sampai ke pelaminan dan mendapatkan buku nikah. Padahal yang sebenarnya Sdr. JFR masih berstatus memiliki istri dan masih terikat perkawinan resmi dengan istri yang pertama.

Dengan mengaku duda Sdr. JFR telah menghilangkan status sebelumnya dan dengan adanya surat nikah yang lain tanpa izin dari istri pertama maka Sdr. JFR telah membuat surat nikah aspal. Dengan demikian sudah jelas tindakan yang dilakukan oleh Sdr. JFR tersebut merupakan perbuatan melawan hukum dan melanggar etika sebagai anggota dewan yang terhormat .

Untuk itu supaya Pejabat publik tidak lagi berlaku semaunya sendiri, maka Tim Radar Nusantara menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk tidak memilih anggota dewan yang ber-etika buruk dan kepada pihak yang berwewenang dapat memberi sanksi yang seberat-beratnya sehingga ber-efek jera supaya kejadian seperti ini tidak akan terulang lagi. Serta bagi penegak hukum agar dapat memproses pelanggaran hukumnya sesuai dengan hukum yang berlaku di Indonesia.

TIM