Oknum BPN Kampar Diduga Kongkalikong Loloskan Pengurusan Sertifikat lahan Perumahan Asoka Residence

Kampar, RN Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kabupaten Kampar diduga kongkalikong dengan Pihak Developer Perumahan Asoka Residence dalam melet...

Kampar, RN

Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kabupaten Kampar diduga kongkalikong dengan Pihak Developer Perumahan Asoka Residence dalam meletakan titik lokasi Lahan sertifikat nomor 149 yang mana titik koordinatnya berada dijalan bangun Karya kota Pekanbaru,justru dipindahkan ke Jalan Taman Karya Ujung,RT 01/RW 02 Dusun III Tarap Makmur,Desa Tarai Bangun,Kecamatan Tambang,

Kabupaten Kampar. Catatan didalam data fisik dan data yuridis sertifikat nomor (149) lahannya berada di jalan bangun karya kota pekanbaru,akan tetapi Lokasi lahan yang di ukur oleh pihak BPN Kampar di jalan taman karya ujung Desa Tarai Bangun. 

Sudah jelas objek lahan sertifikat Nomor 149 atas nama Stephani Sylvia tercatat berada di Jalan Bangun Karya Wilayah Pekanbaru.

namun juru ukur BPN Kampar Theo Pratama melakukan pengukuran di Jalan Taman Karya Ujung, hal ini sama sekali tidak berpedoman kepada Warkah Sertifikat Nomor 149 Tahun 1996 yang tersimpan di BPN Kampar. 

Pasalnya,catatan didalam Sertifikat Nomor 149 Tahun 1996 berada di Jalan Bangun Karya tepatnya di Belakang Hotel Mona Wilayah Kota Pekanbaru.Namun,Pengukuran dilakukan BPN Kampar di jalan Taman Karya Ujung,bahkan saat ini sudah dibangun dan dipasarkan beberapa unit Perumahan Asoka Residence. 

Parahnya lagi,Juru Ukur BPN Kampar Theo Pratama dikonfirmasi pewarta menyatakan,

dirinya melakukan pengukuran tanah/lahan tersebut berdasarkan apa yang ditunjukkan pemilik sertifikat tanah.Padahal,sesuai ketentuan berlaku,acuan untuk melakukan pengukuran ulang harus berpedoman kepada Warkah sertifikat nomor 149 (Surat Pengukuran Lama yang tersimpan di BPN Kampar. 

"Saya turun dgn surat tugas,dan tugas saya hanya mengukur berdasarkan apa yg ditunjuk oleh pemilik tanah.dan tugas saya untuk kegiatan pengukuran ulangnya sudah selesai,"terang Theo. 

Artinya,jika pihak BPN Kampar melakukan Pengukuran Ulang, seharusnya yang diukur ulang adalah dijalan Bangun karya sesuai catatan didalam sertifikat nomor 149 lokasi lahannya sertifikat tersebut berada dijalan bangun karya. 

"Apakah pengukuran ulang yang bapk lakukan tidak berpedoman terhadap warkah sertifikat (SHM) nomor 149 yang dikeluarkan oleh bpn kampar,salah satu sempadannya adalah Tojan harianto?,"jelas pewarta balek bertanya kepada Theo Pratama juru ukur BPN Kampar. 

Namun,Theo pratama meradang dan merasa terganggu dengan pemberitaan Lahan bermasalah tidak sesuai dengan data fisik dan data yuridis tersebut.Bagitu juga,Theo juga merasa terganggu dan tidak menjawab ketika ditanyakan lagi sesuai ketentuan yang berlaku,acuan untuk melakukan pengukuran ulang harus berpedoman kepada Warkah sertifikat nomor 149 (Surat Pengukuran Lama yang tersimpan di BPN Kampar). 

"Sekarang begini saja pak,kalau memang menurut bapak tanah tersebut tidak berada disitu,silahkan gugat pemilik tanah di pengadilan.silahkan saling pembuktian.. jangan hanya naikkan berita ini,naikkan berita itu..dan saya sudah cukup terganggu dengan hal ini,"ujar Theo lagi. 

Padahal,masyarakat memiliki lahan yang diterbitkan sertifikat oleh BPN Kampar tahun (1995) yang berada di Taman Karya Ujung,RT 01/RW 02 Dusun III Tarap Makmur,

Desa Tarai Bangun,Kecamatan Tambang,Kabupaten Kampar tidak pernah berbatas bersempadan tanah dengan Perumahan Asoka Residence,sehingga masyarakat menolak ketika pihak BPN melakukan pengukuran,karena didalam sertifikat mereka tidak pernah bersempadan tanah dengan lahan Sertifikat Nomor 149 yang dikeluarkan BPN Kampar Tahun 1996.

bahkan Penolakan itu sudah disampaikan masyarakat secara tertulis ke BPN Kampar dan ke pihak perumahan Asoka Residence tahun 2022 lalu. 

Sementara itu,Pihak Developer Perumahan Asoka Residence Roni menerangkan bahwa persoalan Surat tanah sudah selesai diurus BPN Kampar.Bahkan,Izin Mendirikan Bangunan yang sekarang namanya PBG (Persetujuan Bangunan Gedung) sudah dikeluarkan Pemkab Kampar. 

"Izin kami PBG sudah keluar dari Pemkab Kampar.Saya tidak tahu masalah tanah itu sebelumnya karena Saya developer baru mengambil alih dari developer Perumahan Asoka Residence sebelumnya.

Sempat viral dalam pemberitaan di media online.Bahkan,PJ Bupati Kampar Kamsol 21 Februari 2023 menegaskan tidak akan mengeluarkan izin Perumahan Asoka Residence tersebut. 

dilansir media online Opsinew.com minggu 29-5-2022) Kasatpol PP kampar Nurbit dikonfirmasi MediaTerkait persoalan ini,"akan saya teruskan ke Penyidik PPNS"jawabnya melalui pesan whatsapp (18/5/2022). 

Sementara itu,kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM PTSP) kabupaten Kampar Hambali mengatakan. 

"Izin Perumahan Taman Karya Asoka Residence ketika di cek di data perizinan kantor kita belum ada"jelasnya.ketika disinggung apakah untuk mendirikan bangunan perumahan tidak perlu menunggu IMB selesai"Tidak perlu,karena sekarang pengurusan izin online. 

Sedangkan Fauzan kabid DPMPTSP Kampar menuturkan,untuk Hamdal perumahan tidak perlu,kecuali bapak bangun perusahaan nuklir,itu perlu izin lingkungan (hamdal) urusannya kementerian,"kata Fauzan dengan nada kesal"padahal,surat rekomendasi yang dikeluarkan camat tambang nomor 503/Tramtib.dituliskan prihal surat rekomendasi Amdal/UKL/UPL dan IMB.Namun setelah Pj bupati Kampar Kamsol digantikan oleh Hambali yang menjabat sebagai Pj.bupati Kampar saat ini,izin perumahan Asoka residence diduga terbit bagaikan kilat khusus.(kumbang).