Tersingkirnya Petani Akibat Mafia Tanah: Konflik Agraria di Desa Pergam

Bangka Selatan, RK Desa Pergam, Kecamatan Airgegas, Kabupaten Bangka Selatan, menjadi sorotan publik karena konflik agraria yang memperlihat...


Bangka Selatan, RK

Desa Pergam, Kecamatan Airgegas, Kabupaten Bangka Selatan, menjadi sorotan publik karena konflik agraria yang memperlihatkan wajah suram administrasi pertanahan di Indonesia. Sengketa tanah yang melibatkan keluarga Ibu Jamik Binti Balkin dan keluarga Bapak Sutaryo alias Dayen tidak hanya mencerminkan ketidakjelasan hukum, tetapi juga membuka peluang bagi mafia tanah untuk mengambil alih tanah secara ilegal.


Ketidakpastian Administrasi Pertanahan


Ketidakjelasan status hukum tanah di Desa Pergam menjadi salah satu akar permasalahan utama. Dalam kondisi ini, mafia tanah memanfaatkan celah hukum untuk memperjualbelikan tanah negara secara ilegal. Mereka sering kali melibatkan oknum masyarakat untuk menguasai lahan dengan cara diperjualbelikan tanpa hak. Praktik semacam ini tidak hanya merugikan para petani, tetapi juga menyebabkan tanah yang sebelumnya produktif kehilangan fungsi utamanya. Akibatnya, petani yang telah bertahun-tahun memanfaatkan tanah untuk bercocok tanam tersingkir dari lahan mereka sendiri.


Salah satu warga Desa Pergam pernah menyampaikan, "Kalau memang lahan kosong atau tanah negara bisa diperjualbelikan, kami juga mau menjualnya. Kami juga maulah kayo." Pernyataan ini mencerminkan frustrasi masyarakat atas ketidakadilan dan ketidakpastian hukum yang mereka alami.


Peran Pemerintah Desa


Sebagai respons, Pemerintah Desa Pergam berupaya menjadi penengah melalui musyawarah yang melibatkan Badan Permusyawaratan Desa (BPD). Mediasi yang dilakukan pada 23 Desember 2024 belum membuahkan hasil, sehingga direncanakan survei lokasi pada 6 Januari 2025. Meski demikian, kurangnya dukungan teknis dari pemerintah daerah dan lemahnya pengawasan memperparah situasi. Mafia tanah semakin leluasa, sementara masyarakat yang kehilangan hak atas tanah mereka semakin terpinggirkan.


Pandangan Ahli Hukum


Sulastio Setiawan, S.H., M.H., Ketua Lembaga Bantuan Hukum Pembela Hak Petani dan Kehutanan (LBH PHPK), menyatakan bahwa pemerintah harus segera memberikan perlindungan hukum kepada petani. “Petani seperti di Desa Pergam, yang telah memanfaatkan lahan selama puluhan tahun, kini kehilangan haknya akibat ketidakpastian hukum dan lemahnya penegakan terhadap mafia tanah,” ujarnya. Sulastio juga menekankan perlunya langkah jangka panjang seperti program sertifikasi tanah dan edukasi kepada masyarakat untuk melawan praktik ilegal.


Dampak Sosial dan Ekonomi


Proses tersingkirnya petani tidak hanya merusak struktur sosial masyarakat, tetapi juga menghancurkan ekosistem pertanian lokal. Tanah yang sebelumnya digunakan untuk perkebunan berkelanjutan kini dialihfungsikan, sering kali tanpa memberikan manfaat bagi masyarakat luas. Selain itu, konflik berkepanjangan memperburuk hubungan sosial antarwarga, menciptakan ketegangan yang sulit diatasi.


Rekomendasi dan Harapan


Untuk mengatasi konflik agraria ini, diperlukan langkah-langkah strategis:


Penyelesaian Konflik Secara Transparan

Pemerintah desa, dengan dukungan pemerintah daerah, harus memastikan musyawarah dan survei lokasi melibatkan semua pihak terkait.


Penindakan Tegas terhadap Mafia Tanah

Aparat penegak hukum harus menindak tegas pelaku jual beli tanah ilegal, termasuk oknum yang terlibat dalam praktik ini.


Percepatan Sertifikasi Tanah

Program sertifikasi tanah bagi masyarakat yang telah memanfaatkan lahan selama puluhan tahun harus menjadi prioritas.


Peningkatan Kapasitas Aparatur Desa

Aparatur desa perlu diberikan pelatihan tentang hukum agraria dan mediasi konflik.


Edukasi dan Pendampingan Masyarakat

Masyarakat perlu diberdayakan untuk memahami hak mereka atas tanah dan mendapatkan akses terhadap layanan hukum.


Jika langkah-langkah ini dilakukan dengan komitmen penuh, Desa Pergam berpotensi menjadi contoh keberhasilan dalam menyelesaikan konflik agraria. Namun, jika dibiarkan berlarut-larut, konflik ini hanya akan memperkuat dominasi mafia tanah dan memperparah penderitaan masyarakat. “Negara harus hadir untuk melindungi rakyat kecil,” tutup Sulastio.Tersingkirnya Petani Akibat Mafia Tanah: Konflik Agraria di Desa Pergam


Desa Pergam, Kecamatan Airgegas, Kabupaten Bangka Selatan, menjadi sorotan publik karena konflik agraria yang memperlihatkan wajah suram administrasi pertanahan di Indonesia. Sengketa tanah yang melibatkan keluarga Ibu Jamik Binti Balkin dan keluarga Bapak Sutaryo alias Dayen tidak hanya mencerminkan ketidakjelasan hukum, tetapi juga membuka peluang bagi mafia tanah untuk mengambil alih tanah secara ilegal.


Ketidakpastian Administrasi Pertanahan


Ketidakjelasan status hukum tanah di Desa Pergam menjadi salah satu akar permasalahan utama. Dalam kondisi ini, mafia tanah memanfaatkan celah hukum untuk memperjualbelikan tanah negara secara ilegal. Mereka sering kali melibatkan oknum masyarakat untuk menguasai lahan dengan cara diperjualbelikan tanpa hak. Praktik semacam ini tidak hanya merugikan para petani, tetapi juga menyebabkan tanah yang sebelumnya produktif kehilangan fungsi utamanya. Akibatnya, petani yang telah bertahun-tahun memanfaatkan tanah untuk bercocok tanam tersingkir dari lahan mereka sendiri.


Salah satu warga Desa Pergam pernah menyampaikan, "Kalau memang lahan kosong atau tanah negara bisa diperjualbelikan, kami juga mau menjualnya. Kami juga maulah kayo." Pernyataan ini mencerminkan frustrasi masyarakat atas ketidakadilan dan ketidakpastian hukum yang mereka alami.


Peran Pemerintah Desa


Sebagai respons, Pemerintah Desa Pergam berupaya menjadi penengah melalui musyawarah yang melibatkan Badan Permusyawaratan Desa (BPD). Mediasi yang dilakukan pada 23 Desember 2024 belum membuahkan hasil, sehingga direncanakan survei lokasi pada 6 Januari 2025. Meski demikian, kurangnya dukungan teknis dari pemerintah daerah dan lemahnya pengawasan memperparah situasi. Mafia tanah semakin leluasa, sementara masyarakat yang kehilangan hak atas tanah mereka semakin terpinggirkan.


Pandangan Ahli Hukum


Sulastio Setiawan, S.H., M.H., Ketua Lembaga Bantuan Hukum Pengawal Keadilan Bangka Belitung Bersatu (LBH PKBBB), menyatakan bahwa pemerintah harus segera memberikan perlindungan hukum kepada petani. “Petani seperti di Desa Pergam, yang telah memanfaatkan lahan selama puluhan tahun, kini kehilangan haknya akibat ketidakpastian hukum dan lemahnya penegakan terhadap mafia tanah,” ujarnya. Sulastio juga menekankan perlunya langkah jangka panjang seperti program sertifikasi tanah dan edukasi kepada masyarakat untuk melawan praktik ilegal.


Dampak Sosial dan Ekonomi


Proses tersingkirnya petani tidak hanya merusak struktur sosial masyarakat, tetapi juga menghancurkan ekosistem pertanian lokal. Tanah yang sebelumnya digunakan untuk perkebunan berkelanjutan kini dialihfungsikan, sering kali tanpa memberikan manfaat bagi masyarakat luas. Selain itu, konflik berkepanjangan memperburuk hubungan sosial antarwarga, menciptakan ketegangan yang sulit diatasi.


Rekomendasi dan Harapan


Untuk mengatasi konflik agraria ini, diperlukan langkah-langkah strategis:


Penyelesaian Konflik Secara Transparan

Pemerintah desa, dengan dukungan pemerintah daerah, harus memastikan musyawarah dan survei lokasi melibatkan semua pihak terkait.


Penindakan Tegas terhadap Mafia Tanah

Aparat penegak hukum harus menindak tegas pelaku jual beli tanah ilegal, termasuk oknum yang terlibat dalam praktik ini.


Percepatan Sertifikasi Tanah

Program sertifikasi tanah bagi masyarakat yang telah memanfaatkan lahan selama puluhan tahun harus menjadi prioritas.


Peningkatan Kapasitas Aparatur Desa

Aparatur desa perlu diberikan pelatihan tentang hukum agraria dan mediasi konflik.


Edukasi dan Pendampingan Masyarakat

Masyarakat perlu diberdayakan untuk memahami hak mereka atas tanah dan mendapatkan akses terhadap layanan hukum.


Jika langkah-langkah ini dilakukan dengan komitmen penuh, Desa Pergam berpotensi menjadi contoh keberhasilan dalam menyelesaikan konflik agraria. Namun, jika dibiarkan berlarut-larut, konflik ini hanya akan memperkuat dominasi mafia tanah dan memperparah penderitaan masyarakat. “Negara harus hadir untuk melindungi rakyat kecil,” tutupnya.

Sulastio.


COMMENTS












Nama

.,3,.berita terkini,11108,.beritaterkini,6,.kalbar,17,(Merlung),5,abiansemal,16,Aceh,35,aceh besar,1,ACEH SINGKIL,78,Aceh Tamiang,23,Aceh Tengah,120,ACEH TENGGARA,2,ACEH TIMUR,2,Aceh Utara,5,advertorial,21,aek kanopan,1,Aekkanopan,9,agam,19,aimas,3,ALAI.,5,Alor,1,ambon,7,amlapura,67,ampana,1,anjatan,2,Anyer,1,AS,1,Asahan,7,babel,1,badau,1,badung,699,Bagansiapiapi,4,bakan,1,BALAESANG,1,bali,1232,balige,14,BALIKPAPAN,6,balut.berita terkini,3,Banda Aceh,17,BANDAR LAMPUNG,39,Bandar Seri Begawan,1,bandara,7,Bandung,206,Bandung Barat,23,banggai,24,banggai kepulauan,1,bangka,2,bangka barat,2,Bangka Belitung,5,bangka selatan,1,Bangka Tengah,2,bangkep,1,BANGKEP - RN,1,BANGKINANG,5,bangli,960,Bangun Purba,1,Banguwangi,1,Banjar,23,Banjarmasin,1,Banjarnegara,8,bantaeng,46,Banten,169,Banyuasin,6,Banyumas,13,Banyuwangi,149,Barito Selatan,1,barito utara,2,Barru,6,Batam,104,batang,67,BATANG HARI,3,batang kuis,3,BATU,8,batu bara,73,baturaja,4,baturiti,2,bekasai,1,Bekasi,2718,bekasi berita terkini,1,bekasi terkini,3,Bekasi Utara,1,belawan,2,Belitung,219,Belitung Timur,17,Beltim,225,belu,2,benakat,1,bener,1,Bener Meriah,481,BENGKALIS,162,Bengkayang,77,BENGKULU,7,BENGKULU SELATAN,19,BENGKULU UTARA,1,benoa,11,BER,3,BERI,1,beria terkini,1,beriita terkini,3,berit terkini,3,berita,1,berita berita terkini,1,berita teekini,1,berita terikini,1,berita terki,1,Berita terkini,3615,berita terkini daerah,1,berita terkini.,1,berita terkinia,1,berita terkink,1,berita terkinu,2,berita tetkini,1,beritaterkini,4,beritq terkini,1,berta terkini,1,Bima,2,binjai,3,Bintan,9,Bintuni,1,Bitung,7,blahbatu,2,blahbatuh,48,Blitar,15,Blora,2,BMKG,1,BNN,1,Bogor,468,BOGOR TIMUR,71,Bola,1,BOLAANG MONGONDOW,3,bolmong,569,Bolmong raya,5,Bolmong selatan,22,bolmong timur,4,bolmong utara,2,bolmongsiar,1,bolmut,2,BOLNONG,1,bolong mopusi,1,bolsel,12,boltim,18,bondowoso,1,bone,4,BOYOLALI,2,Brebes,179,bualu,1,Bukit Tinggi,52,bukittinggi,19,buleleng,234,BUMIMORO,1,BUNGKU,1,bunta banggai,3,Buol,92,BUTENG,1,Casablanca,1,Catatan Radar Nusantara,11,Ciamis,109,Cianjur,19,Cibinong,15,Cibitung,3,cikampek,47,Cikampek barat,1,Cikande,1,Cikarang,105,CIKARANG BARAT,1,CIKARANG PUSAT,1,cikarang utara,2,Cilacap,12,Cilegon,51,cilengsi,3,Cileungsi,41,Cimahi,461,Cimanggung,1,Cirebon,565,Cirebon Kota,2,Cisarua,1,citeureup,1,Dabo Singkep,266,daeah,1,daer,2,Daerah,7846,daerah Terkini,2,daerh,1,Daik Lingga,3,Dairi,245,Deli Serdang,64,Deli tua,1,deliserdang,1,demak,51,Denpasa,5,denpasar,1033,denpasar timur,3,Dentim,1,Depok,663,derah,5,dharmasraya,6,DIY,8,Dolok,4,Doloksanggul,75,Dompu,2,Donggala,179,donri donri,1,DPRD Kab. Bekasi,11,DPRD Kota Bekasi,99,DPRD LamSel,8,Dumai,30,Dumoga,186,Dumoga Utara,2,duri,3,Ekonomi,3,EMPAT LAWANG,19,ende,2,eretan,1,Erkini,1,Fakfak,2,fakta,1,Flores Timur,1,Garut,102,gianyar,945,gilimanuk,1,gorontalo,68,Gowa,107,Gresik,2,GROBOGAN,2,gunung mas,2,Gunung Putri,2,gunungsitoli,3,hamparan perak,1,HL,23,HSU,1,Hukum,11,HUMAS BELTIM,6,humbahas,14,iklan,2,Indonesia,5,INDRA,1,Indragiri hulu,6,indralaya,44,Indramayu,35,Indrapura,15,info,1,INHIL,52,inhilriau,1,INHU,8,Jabar,22,jaka,4,Jakarta,1980,Jakarta barat,2,jakarta selatan,5,jakarta timur,3,jakarta utara,3,Jambi,162,jateng,5,jatijajar,1,JATIM,7,Jawa Barat,50,Jawa Tengah,13,Jawa Timur,13,Jayapura,56,Jayawijaya,1,Jember,10,jembrana,310,Jeneponto,23,Jepara,106,jimbaran,4,Jombang,6,kab,7,kab .Bandung,208,Kab 50 Kota,4,kab Bandung,31,kab. Agam,1,Kab. Bandung,3876,kab. bekasi,196,Kab. Bogor,32,Kab. Brebes,61,kab. buru,1,KAB. CIREBON,2,KAB. DAIRI,1,kab. Garut,1,Kab. Gumas,1,kab. Kajen,1,Kab. Kapuas Hulu,8,kab. Karawang,3,KAB. KARO,2,Kab. Kuningan,122,kab. langkat,3,kab. malang,1,Kab. Minahasa Tenggara,1,KAB. PELALAWAN,2,Kab. Serang,11,Kab. Serdang Bedagai,4,Kab. Sukabumi,12,kab. tangerang,6,Kab. Tasikmalaya,120,Kab. Toba,8,kab.agam,1,Kab.Bandung,1877,kab.barru,3,kab.beka,1,Kab.Bekasi,398,kab.bogor,36,KAB.BOGOR.BERITA TERKINI,1,kab.buru,2,Kab.Caringin,1,Kab.Dogiyai Papua Tengah,1,kab.garut,2,kab.langkat,2,Kab.Malang,3,Kab.Nganjuk,21,kab.pekalongan,26,Kab.Samosir,9,KAB.SEMARANG,1,Kab.Sergai,5,KAB.SINJAI,5,kab.sorong,3,Kab.Sumedang,26,Kab.Tangerang,28,kab.Tasikmalaya,76,Kab.Way kanan,29,KABANJAHE,1,kabBandung,2,Kabupaten Bandung Barat,1,KABUPATEN SINJAI,3,KABUPATEN SINJAJ,3,kaimana,4,Kajen,4,Kalbar,591,kalideres,1,Kalimantan Barat,9,kalimantan timur,15,kalipuro,1,Kalsel,10,Kalteng,270,Kaltim,25,Kampar,212,Kampar Kiri,4,Kampar Riau,335,kapuas,3,Kapuas Hulu,278,kara,1,karanganyar,2,karangasem,1048,Karawang,349,karawang Berita terkini,1,KARIMUN,12,KARIMUN - RN,1,KARO,27,katapang,1,KATINGAN,6,kayong utara,6,keban agung,1,KEBUMEN,1,Kec.Ukui,1,Kediri,75,KEEROM,27,Kendari,4,kepahiang,4,KEPRI,5,Kepulauan Riau,10,Kerinci,23,keritang inhil,1,kerobokan,13,KETAPANG,17,kintamani,1,klapanunggal,1,klungkung,532,KOBAR,1,kolaka,1,Kolaka Utara,1,Kominfo Kab.Bekasi,34,konawe selatan,1,Korupsi,9,kota agung,1,KOTA BATU,1,KOTA KOTOMOBAGU,5,KOTA MANNA,2,KOTA METRO,29,kota pekalongan,9,Kota Sorong,10,kotabaru,1,Kotabumi,1,KOTAMIBAGU,3,Kotamobagu,111,kotawaringin barat,3,KOTAWARINGIN TIMUR,4,KOTIM,11,kriminal,5,Kronjo,1,Kuala Kapuas,6,kuala lumpur,1,Kuala Tungkal,9,kuansing,15,kuantan,1,kuantan Sengingi,4,kubu,4,kubu raya,64,KUDUS,123,Kuningan,1699,kupang,4,kuta,22,kuta badung,3,kuta selatan,12,kuta utara,25,KUTAI KERTANEGARA,9,Kutai Timur,12,Kutim,6,l,1,Labuhan Bajo,1,Labuhan Batu,18,Labura,407,labusel,1,Lahat,31,LAMBATA,1,Lamongan,3,Lampung,99,Lampung Barat,196,LAMPUNG METRO,105,LAMPUNG SELATAN,68,Lampung Tengah,23,Lampung Timur,466,Lampung Utara,794,LAMPUNGUTARA,1,lampura,20,landak,6,langkat,6,langsa,3,LANTAMAL V,86,LANTAMAL X JAYAPURA,20,lawang kidul,46,lebak,211,Lembang,1,LEMBATA,7,LIMAPULUHKOTA,6,Lingga,1182,liwa,13,Loksado,1,lolak,1,LOLAYAN,3,Lombok,6,Lombok barat,5,Lombok tengah,13,lombok timur,139,Lombok Utara,1,LOTIM,12,lotim.berita terkini,37,LUBUK LINGGAU,17,Lubuk Pakam,8,lubuk sikaping,1,lubuklinggau,16,lubuksikapaing,1,LUBUKSIKAPING,1,lukun,1,Lumajang,8,Lumanjang,1,Luwu,2,Luwuk,18,luwuk banggai,36,m,1,M.Labuhan,1,Mabar,1,madina,1,madura,1,Magelang,5,mahakam hulu,1,majaleMajalengka,1,Majalengka,640,majalengMajalengka,1,majalenMajalengka,1,majalMajalengka,1,majaMajalengka,1,majene,3,maka,1,makasar,3,makassar,212,malaka,1,Malang,194,Maluku,8,Maluku tengah,2,MALUKU UTARA,2,MAMAJU.RN,3,MAMASA,195,MAMUJU,220,MAMUJU TENGAH,7,Manado,67,mancanegara,1,mandau,1,mangapura,4,Manggar,91,Manggarai,1,manggarai barat,2,mangupura,286,Manokwari,165,mansel,1,marga,1,Maroko,1,maros,1,mataram,13,MATENG,7,Mauk,2,Maybrat,1,medan,261,Mekar Baru,1,melawi,15,MEMPAWAH,1,mengwi,34,mentawai,1,merak,6,merangin,93,MERANTI,969,MERAUKE,7,Merbau,3,Mesuji,75,metro,216,metro lampung,10,meulaboh,1,mimika,1,Minahasa,7,Minahasa Selatan,5,Minahasa Tenggara,2,Minahasa Utara,1,Minas,1,Minut,2,miranti,1,Mojokerto,561,monokwari,2,morowali,30,MOROWALI UTARA,1,MORUT,3,moskow,1,Muara Belida,1,Muara Bulian,1,muara bungo,3,Muara Enim,583,muara Tami,2,Muaro Jambi,4,muba,8,Mukomuko,81,muratara,534,murung raya,2,Musi Banyuasin,15,MUSI RAWAS,35,musirawas,7,Nabire,1,Naibenu,1,namlea,4,Nangka Bulik,2,Nasional,16,Natuna,95,negara,5,negara batin,1,ngawi,4,Nias barat,21,NTB,75,NTT,14,nunukan,25,nusa dua,1,Ogan Ilir,7,OKI,3,OKU,2,Oku Selatan,566,Oku Timur,52,olahraga,1,Opini,14,ottawa,1,P. Bharat,1,P.SIANTAR,12,PACITAN,3,Padang,17,Padang Lawas,14,PADANG PANJANG,2,padang pariaman,1,padang sidimpuan,2,Pagaralam,34,Pagimana,1,Pahuwato,1,Pakpak Bharat,21,pakuan ratu,2,Pakuhaji,2,Palangka raya,349,Palas,23,palelawan,44,Palembang,103,pali,2,palopo,1,Palu,344,palu utara,2,Paluta,66,pamekasan,2,Panang Enim,2,pancur batu,1,pand,1,pande,1,pandegelang,3,Pandeglang,2623,Pangandaran,24,Pangkalan Kerinci,3,pangkalanbun,5,Pangkalpinang,21,pangkep,4,pantai labu,1,Papandayan,1,Papua,96,PAPUA BARAT,228,papua barat daya,2,papua tengah,2,parapat,2,PARIAMAN,10,Parigi,6,Parigi Moutong,20,PARIMO,1065,PARIMOUT,1,Parlemen,32,PARUNG PANJANG,1,Pasaman,14,Pasangkayu,1,pasbar,1,Pasir Pangarayan,1,PASSI,1,PASSI TIMUR,6,Pasuruan,5,PATI,190,Patia,1,patrol,19,PAYAKUMBUH,10,PEBAYURAN,2,pecatu,1,Pekalongan,89,pekan baru,7,Pekanbaru,579,Pekanbaru Riau,1669,pelalawan,26,pemalang,3,Pematangsiantar,47,pemekas,1,Pemkab Bekasi,7,Pemkot Bekasi,6,Penajam Paser Utara,1,penanaman,1,penang Enim,2,Pendidikan,81,pengkadan,1,Penukal Abab Lematang Ilir (PALI),116,perbaungan,1,perimo,2,peristiwa,16,Permohonan,1,pesawaran,27,pesel,1,Pesisir Barat,2,Pesisir Barat,2,PESISIR SELATAN,1,Pilkada,1,pinrang,1,pintianak,1,PIPIKORO,1,PN.TIPIKOR,2,polda jabar,1,Polhukam,154,Politik,2,polman,1,polres Pekalongan,2,ponorogo,1,pontia,1,Pontianak,1432,Poso,16,prabumulih,1,primo,9,Pringsewu,55,probolinggo,4,PROTOKOL DOLOK SANGGUL,1,PT Bukit Asam,1,Pulang Pisau,5,pulau merbau,7,pulau tidung,1,pulpis,1,purbalingga,5,Purwakarta,1875,Purwokerto,2,Putussibau,58,Rabat,8,radar,3,Radar Artikel,59,Radar Selebrity,3,ragam,58,raja ampat,6,rambang dangku,1,RANGSANG,11,RANGSANG BARAT,1,rangsang pesisir,3,rantauprapat,1,rejang lebong,5,REMBANG,4,Renah mendalu,1,rengasdengklok,1,rengat,1,Riau,199,Rohil,6,rokan,1,Rokan Hilir,55,rokan hulu,16,Rongurnihuta,1,rote ndao,1,Sabang,57,Samarinda,60,sambas,2,sambilan,1,sampang,76,SAMPI,1,Sampit,652,Sangatta kutim,1,Sanggau,16,Sangihe,2,sar,1,Sarolangun,460,sekadau,7,SELAT PANJANG,10,SELATPANJANG,2,Selayar,18,selong,3,Semarang,68,Semarapura,43,semende,1,SEMOGA,2,SEMOGA TENGGARA,1,SENTANI,2,sentul,1,Seram Bagian Barat,1,Serang,532,Serdang Bedagai,42,Sergai,32,Seruyan,19,SIAK,22,siak hulu,10,sian,1,sibau hulu,1,Sibolga,166,siborongborong,1,sidikalang,1,SIDOARJO,8,SIDRAP,15,Sigi,103,silaen,1,Simalungun,172,simpang apek,1,Singaparna,10,singaraja,51,SINGKAWANG,15,SINGKEP BARAT,1,Sinjai,6,sintang,44,situbondo,6,slawi,2,sleman,2,solo,10,SOLOK,18,Solok Selatan,9,Soppeng,38,Sorong,311,Sorong selatan,4,Sosa,1,Sragen,35,suabang,1,Subang,2303,SUKABUM,1,Sukabumi,577,sukawati,4,Sukoharjo,1,Sukra,1,Sulawesi,3,Sulawesi Selatan,34,sulawesi tengah,57,sulawesi tenggara,1,Sulbar,363,Sulsel,30,Sulteng,477,Sulut,448,Sumatera Selatan,6,SUMATERA UTARA,7,SUMB,1,sumba barat,1,Sumbar,75,Sumbawa,6,Sumbawa Barat(NTB),5,Sumedang,178,sumenep,51,sumsel,43,Sumut,109,Sungai Penuh,1,sungai tohor,3,Sunggal,2,SURABAYA,124,Surakarta,3,tabanan,820,tajabbarat,1,Takalar,205,talangpadang,5,TAMBANG,1,Tambraw,3,Tambraw - RN,6,tana toraja,1,tanah,1,tanah datar,2,TANAH JAWA,5,Tanah Karo,122,Tangerang,469,Tangerang Selatan,107,tangg,1,tanggamus,143,Tanjab Barat,974,Tanjab Timur,141,tanjabbar,1,Tanjabtim,1,tanjung agung,8,tanjung balai,4,Tanjung Enim,153,Tanjung Jabung timur,1,tanjung makmur,1,tanjung morawa,3,TANJUNG PINANG,14,tanjung samak,1,tanjung selor,1,tanjungenim,2,tanjungperak,1,TANOYAN,8,Tapanuli Selatan,7,Tapanuli Tengah,99,Tapanuli Utara,31,tapung,3,tapung hulu,4,tarakan,1,tarutu,1,tarutung,53,tasik,1,Tasikmalaya,439,tebi,1,tebin,1,tebing,1,Tebing Tinggi,144,tebing tinggi timur,1,tebingtinggi barat,11,Teekini,11,Teelini,1,Tegal,39,tekini,5,Telawang,1,teluk bintani,1,teluk buntal,1,telukuantan,5,temanggung,2,tembilahan,3,tembuku,2,Teminabuan,6,tenan,1,Tenggarong,1,ter,1,Terjini,3,TERJUN GAJAH,1,Terk,1,Terki,1,Terki i,3,Terkii,1,Terkiji,4,Terkimi,1,Terkin,9,Terkin8,1,Terkini,52225,Terkinii,3,Terkinin,1,TERKINIO,1,TERKINIP,2,Terkino,11,Terkinu,1,terkiri,9,TERKNI,3,Terkuni,2,Terkuuu,1,Terlini,2,Termini,4,ternate,1,Tetkini,14,Timika,2,Toabo,1,toba,41,toili banggai,6,Tokyo,1,tolikara,2,tolitol,3,Tolitoli,1473,tolotoli,3,TOMOHON,5,Touna,194,Trenggalek,20,Trkini,1,Tterkini,1,tuba,1,tuba barat,11,Tuerkini,1,Tulang Bawang,14,Tulang Bawang Barat,9,Tulung agung,2,Tulungagung,305,Twrkini,1,ubud,25,Undangan,1,Waibakul,1,Waisai,23,wajo,1,warseno,1,WAY KANAN,38,way tuba,1,wonosari,1,Yogyakarta,11,
ltr
item
RADAR NUSANTARA NEWS: Tersingkirnya Petani Akibat Mafia Tanah: Konflik Agraria di Desa Pergam
Tersingkirnya Petani Akibat Mafia Tanah: Konflik Agraria di Desa Pergam
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi5AAGKVQM8JJ2rsmhQfnAXFT4a6wmlqxvT8s5BUQnjkDjKYnoQ4rCWHIMsEtoXJgH0y5Jt0e4AhGpKNJTU5KY0lIHxPFLaEGvAOk8-wb5o7nuTrRu_GJgAkQMsDvPs-09oguvrv7PhDab0JhtvcolzyZAT8DZwnIs3SnZhRnL16tKSELKrTKzfKfWrOuee/s320/IMG-20250110-WA0199.jpg
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi5AAGKVQM8JJ2rsmhQfnAXFT4a6wmlqxvT8s5BUQnjkDjKYnoQ4rCWHIMsEtoXJgH0y5Jt0e4AhGpKNJTU5KY0lIHxPFLaEGvAOk8-wb5o7nuTrRu_GJgAkQMsDvPs-09oguvrv7PhDab0JhtvcolzyZAT8DZwnIs3SnZhRnL16tKSELKrTKzfKfWrOuee/s72-c/IMG-20250110-WA0199.jpg
RADAR NUSANTARA NEWS
http://www.radarnusantara.com/2025/01/tersingkirnya-petani-akibat-mafia-tanah.html
http://www.radarnusantara.com/
http://www.radarnusantara.com/
http://www.radarnusantara.com/2025/01/tersingkirnya-petani-akibat-mafia-tanah.html
true
8338290086939464033
UTF-8
Loaded All Posts Not found any posts VIEW ALL Readmore Reply Cancel reply Delete By Home PAGES POSTS View All RECOMMENDED FOR YOU LABEL ARCHIVE SEARCH ALL POSTS Not found any post match with your request Back Home Sunday Monday Tuesday Wednesday Thursday Friday Saturday Sun Mon Tue Wed Thu Fri Sat January February March April May June July August September October November December Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec just now 1 minute ago $$1$$ minutes ago 1 hour ago $$1$$ hours ago Yesterday $$1$$ days ago $$1$$ weeks ago more than 5 weeks ago Followers Follow THIS CONTENT IS PREMIUM Please share to unlock Copy All Code Select All Code All codes were copied to your clipboard Can not copy the codes / texts, please press [CTRL]+[C] (or CMD+C with Mac) to copy