8 DOKUMEN IJAZAH CALEG BERMASALAH DI GIRING KE TPP

Banggai, RN . Dugaan dokumen bermasalah para Calon Legislatif (Caleg) asal kabupaten Banggai Laut (Balut)-Sulteng  sekaitan dengan ijaza...

Banggai, RN. Dugaan dokumen bermasalah para Calon Legislatif (Caleg) asal kabupaten Banggai Laut (Balut)-Sulteng  sekaitan dengan ijazah, sampai saat ini prosesnya masih berlanjut keranah Gakumdu.
Sebelumnya, beberapa berkas yang telah diserahkan pada tahap satu sejak Senin (5/11) lalu oleh pihak Penyidik ke pihak Kejaksaan masih dikembalikan, karena membutuhkan kelengkapan data tambahan atau P 18.
Dalam konfrensi Pers yang digelar Penegak Hukum Terpadu (Gakkumdu) pada Selasa (13/11), tindak-lanjut penanganan perkara dimaksud belum rampung secara keseluruhan.
"Dari 8 berkas caleg, sampai hari ini masih tersisa satu yang belum diserahkan untuk tahap kedua," ungkap Ketua Bawaslu Balut, Suparto Bungalo dalam konferensi persnya, dikantor Bawaslu.
Dikesempatan itu, Ketua Bawaslu Balut juga secara jelas mengungkap ketujuh inisial masing-masing caleg yang bersangkutan.
"Ke tujuh orang Caleg pemilik dokumen ijazah yang diduga bermasalah yakni  masing-masing inisial IB, EY, IL, PT, DAM, FS, dan EH, sementara untuk berkas MT masih ditangan penyidik, berdasarkan jadwal. Besok (Rabu/14/11) merupakan hari terakhir perbaikan berkas dan harus diserahkan ke pihak kejaksaan," terangnya.
Suparto Bungalo mengakui, bahwa dalam penanganan perkara tindak pidana tersebut mendapat tekanan dari luar.
"Baik penyidik, Kejaksaan maupun Bawaslu yang tergabung dalam Gakkumdu semua mengalami tekanan," katanya.
Proses penanganan masalah dugaan ijazah bermasalah para caleg ini menurut Suparto, telah dilakukan sejak awal masuknya tanggapan dan laporan berbagai pihak, yang kemudian berlanjut hingga penetapan Daftar Calon Tetap (DCT) oleh KPU Balut.
"Setelah penetapan DCT oleh KPU, teman-teman Bawaslu kemudian menggelar rapat pleno dan memutuskan perkara ini akan dibawah ke ranah Gakumdu," paparnya.
Dari 13 dugaan dokumen bermasalah dalam Gakumdu kata ketua Bawaslu, 9 diantaranya mendapat respon. 8 berkas ijazah Caleg digiring ke ranah Tindak Pidana Pemilu (TPP), sementara satu lainnya masuk ranah Tindak Pidana Umum (TPU).
Setelah menetapkan 9 perkara, Gakumdu selanjutnya melakukan proses klarifikasi dengan berbagai pihak. Dengan berakhirnya tahapan penanganan oleh Bawaslu dan Gakumdu tutur Suparto Bungalo, transparansi informasi harus segera digelar seperti ini agar dapat diakses publik.
"Kalau kita tidak sampaikan ke publik, semua elemen masyarakat akan terus bertanya-tanya, dan akan terkesan bahwa kita tidak lakukan tranparansi," katanya.
Dalam proses klarifikasi terkait dugaan ijazah Caleg bermasalah, pihak Bawaslu bersama Gakumdu sudah menemui berbagai pihak bahkan tak sedikit diantaranya dihadirkan secara langsung di kantor Bawaslu.
"Semua lembaga terkait kita libatkan, mulai dari pihak kopertis, saksi ahli dari Kementerian, pihak universitas, dikpora dan semua yang terkait sampai menghadirkan saksi ahli dari Kementerian, saksi ahli dari kopertis dan saksi ahli pidana," katanya lagi.
Dikesempatan yang sama, perwakilan pemuda yang  hadir saat konfrensi pers itu sempat melontarkan pertanyaan langsung kepada Ketua Bawaslu yang didampingi langsung oleh divisi penanganan dan penindakan, Muhsin Salim.
"Jika sampai besok, ternyata dokumen satu caleg ini tidak juga diserahkan pihak penyidik ke kejaksaan, tentu akan kadaluarsa dan tidak diproses lanjut, bagaiamana jika itu terjadi," tanya salah satu pengurus DPD KNPI Balut, Aksal Lamadi.
Menjawab pertanyaan tersebut, Ketua Bawaslu membenarkan, jika telah memasuki masa kadaluarsa maka prosesnya dapat dipastikan akan mentok atau tidak berlanjut.
"Memang akan kadaluarsa, tapi sampai hari ini, saya masih percaya bahwa teman-teman penyidik pasti tetap kerja maksimal dan profesional," tandasnya.
Ditanya soal kemungkinan adanya konsekuensi hukum yang timbul jika hingga pada tahap persidangan ternyata ada berkas caleg yang tidak terbukti Bawaslu mengaku siap menghadapinya.
"Kalau ada gugatan balik dari pihak yang merasa dirugikan, kita tetap siap menghadapinya," demikian ujar Ketua Bawaslu Balut ini. *Galang