Pandeglang, RN Mutasi dan rotasi yang di gelar pada hari jum'at 9 November 2018 lalu, berdasarkan Surat Keputusan Bupati Pand...
Pandeglang, RN
Mutasi dan rotasi yang di gelar pada hari jum'at 9 November 2018 lalu, berdasarkan Surat Keputusan Bupati Pandeglang Nomor : 821.2/Kep- BKD/2018 tanggal 8 November 2018 perihal pengangkatan atau penunjukan Pejabat Fungsional Kepala Sekolah Menengah Pertama (SMP) di lingkungan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Pandeglang, Kemudian selanjutnya dilaksanakan serah terima jabatan pada hari jum'at 23 November 2018 kemarin, dengan Nomor 005/2288-Dikbud/2018 pada pukul 08:00 Wib tepatnya di Aula Dindikbud Pandeglang.
Mutasi dan rotasi yang digelar beberapa saat yang lalu sempat menuai konflik di lapangan dan di berbagai kalangan Netizen, Aktivis dan tokoh masyarakat. Hingga awak media radarnusantara.com menelusuri kebenarannya hingga mendapatkan rekaman percakapan sepertinya suara Pimpinan Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) berinisial B.
Dalam percakapan tersebut (B) melakukan sesi tanya jawab dengan salah seorang Kepala sekolah sebut aja D, Dalam percakapan itu disebutkan pula nama Mantan DPR-RI dari salah satu Partai Politik, dan ini percakapannya :
(B) "Asalamualaikum,apakah sudah tahu akan di mutasikan dari sekolah bila sudah tahu nanti saya akan sampaikan kepada Insial (S) Karena Bos Pandeglang 1 terkait draf mutasi di serahkan ke Forum MKKS," Cakapnya
B "sementara pak (D) berharap di situ aja, supaya tidak geser ketempat jauh, dan saya akan sampaikan ke (S). Tapi Kita inikan dalam rangka sukses april 2019 mendatang, Maka sekuat tenaga kita sukseskan Dmy dan Keluarganya dan bila saya nanti jadi pasangan calon ketua /wakil MKKS (D) harus mendukung saya jangan sampai tidak,"Kata B
(D), "ya saya sudah dengar akan di mutasikan di Pulosari, Karena sebelumnya saya dapat informasi dari dewan guru, Karena Maman Salman menelepon, ceritanya saya itu akan di ganti oleh Maman salman, Bahkan Maman Salman mengajak pertemuan dengan dewan guru melalui mancing, lalu setelah itu saya ada yang kasih tahu dari dinas yang tahu persis soal draf mutasi yang ada di forum MKKS bahwa saya akan di ganti Oleh Maman Salman," Ucapnya
"Akhir saya gimana, dan akhirnya saya menghubungi Mamad setelah itu ngobrol dengan ibu Salmah karena katanya Ibu Salmah itu masih di tuakan oleh keluarga besar Dimyati dan Ibu Irna, bahkan saya lihat langsung percakapan, supaya untuk keluarga besar Ibu Salmah tidak di geser ke tempat jauh." kata D.
Jawab, B, "Ko bisa tahu soal draf mutasi itu, Padahal saya ada rencana Maman Salman itu akan saya tempatkan ke Sekolah Pulosari 2, bukan ke Pulosari 1, yang jelas tahun ini adalah tahun politik bila tidak mendukung keluarga besar Bos Pandeglang 1 maka akan di gibas, Nanti saya akan bilang ke Pak Dmy 1yang Jelas D banyakin Berdo'a dan jangan sampai memihak lain," Ucap B
(D) "Emangnya (S) dan (B) doang yang bisa mengatur draf mutasi." Cetus D.
Selain itu, sedikit rekaman percakapan lain juga beredar, yakni percakapan berinisial (S) dengan salah satu Kepala sekolah sebut aja (DI). Dalam Cakapnya.
DI " ada uang rokonya gak dari Pak Osa bahkan B juga datang ke Angsana untuk apa," tanya DI
(S) "Insya Allah habis Pileg ada lagi, tapi yang keduanya dibantu Dimyati dan Keluarganya di setiap Kecamatan bagian mana-mananya, tapi ini nanti tunggu supaya Kondusif dalu adapun Pak Osa nanti bisa di obrolkan, yang jelas saya tidak seperti orang lain yang ada tarifnya, intinya dukung Dimayati, Bila B tidak mampu baru saya yang turun, serta jangan lupa Tatang bilangin jangan ke orang lain,"Ucap S
Dengan adanya sesi tanya jawab antara B dengan D dan DI dengan S menjadi pertanyaan besar apakah betul kekisruhan dunia pendidikan lantaran Mantan DPR-RI dari Parpol itu ??? Ataukah hanya Forum MKKS yang menjual nama nya untuk di jadikan pamor kepentingan pribadi ??? Polemik ini membuat Aktivis dari Divisi Hukum & Ham Barisan Pemuda Penggiat Demokrasi dan Anti Korupsi, Geram hingga angkat bicara.
Matin menuturkan bila di kaji dari percakapan di atas tentu ini cermin buruk bagi Dunia Pendidikan Pandeglang karena demi kepentingan politik harus menjual produk sang penguasa padahal ASN sudah jelas dalam surat edaran Bupati Pandeglang yang di katakan Sekda kemarin "Semua ASN harus Netral"
Selain itu, bila ternyata apa yang di sampaikan dalam percakapan tersebut benar ada keterlibatan dan atas perintah Bos Pandeglang 1 atau suami dari Bupati Pandeglang berarti selama ini kericuhan terjadi di dunia Pendidikan di Pandeglang ulah nya Bos Pandeglang 1. Namun bila ternyata tidak dan hanya di manfaatkan oleh Oknum MKKS menjual nama (Dmy*red) berarti mutasi sempat ada Kontroversi itu adalah ulah Oknum MKKS,
"Dalam hal ini Bupati Pandeglang, untuk segera meninjau ulang keberadaan rotasi mutasi yang berlandaskan kepentingan pribadi, kelompok dan klain politiknya sehingga ibarat surat menyurat diatas air anak sendiri disayangi anak tiri dibengkongi," Tegasnya Matin, Divisi Hukum & Ham BAPPEDAS Banten.
DPRD juga harus jadi Wakil Rakyat bukan Wakil para pejahat, "kami mendesak Kepada Ketua DPRD untuk segera memanggil saudara B cs dan kawan2, karena dalam proses rotasi dan mutasi tidak sehat (ditunggangi kepentingan pribadi & kelompok) , dan klain politiknya. sehingga mengakibatkan kisruhnya dunia pendidikan." Pintanya.
"Tuntutannya : Hj. Irna Narulita untuk segera meletakan jabatannya secara legowo karena dianggap tidak becus dalam memimpin Pandeglang," Imbuhnya.
Kepada Aparat Penegak Hukum di minta untuk segera mengambil tindakan yang tegas dan segera dilakukan pemeriksan kepada B Cs dan Kawan2 karena sudah membuat kegaduhan di lingkungan dindikbud Pandeglang serta menjual nama Mantan DPR-RI itu," pungkas Matin.
***Hadi
COMMENTS