Penggunaan Dana BOS SDN Sukarame 3 Carita Belum Transparan

Pandeglang, Radar Nusantara SD Negeri Sukarame 3 yang beralamat di Kp. Sambolo Desa Sukarame Kec. Carita Kab. Pandeglang Prov. Banten d...

Pandeglang, Radar Nusantara
SD Negeri Sukarame 3 yang beralamat di Kp. Sambolo Desa Sukarame Kec. Carita Kab. Pandeglang Prov. Banten dalam penggunaan dana Bantuan Operasional Sekolah disebut belum transparan, terbukti publik masih kesulitan mengakses informasi tentang pemasukan dan pengeluaran soal dana BOS sekolah tersebut.

Baca juga : https://www.radarnusantara.com/2019/09/komite-sdn-sukarame-3-diduga-tak.html

Hal itu dikatakan salah satu narasumber yang dapat dipercaya, tapi minta tidak disebut dalam pemberitaan, selain itu ia menuturkan bahwa, penggunaan dana bos seharusnya berdasarkan juklak dan juknis, jangan seperti honor yang diberikan terlalu besar, dana rehab terlalu besar karena dana BOS ini untuk operasional sekolah dan itu semua harus ada rinciannya yaitu pemasukan dan pengeluarannya, "imbuhnya, melalui sambungan telepon genggam, Kamis (19/9/2019) lalu.

"Saya berharap bendahara jangan mengeluarkan uang kalau tidak sesuai dengan juknisnya. Kemarin saja seharusnya dana BOS dapat 52 juta malah yang diterima 42 juta, aneh kan..???, "ucapnya penuh tanya.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Sekolah Dasar Negeri Sukarame 3, Kurniawati mengatakan, saya Kepala SD Sukajadi 2 yang merangkap jadi PLT di SD Sukarame 3, Memang keadaannya masih banyak PR yang harus diselesaikan, "Ungkapnya Kurniawati didampingi Agus, Ketua PGRI Carita saat ditemui, di ABG Valentine Carita, Jumat (20/9/2019) lalu.

Menurutnya, kalau bicara soal jumlah siswa di SDN Sukajadi 2 kalah sama SDN Sukarame 3 tapi keberadaannya tidak sesuai, Nah saya ingin ada perubahan dari dari mulai tata kelola lingkungan dan tata sumber daya manusianya.

Soal tentang papan informasi dana BOS hal itu memang belum terpikirkan karena lebih mengutamakan menyangkut Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) siswa dan lingkungan, "imbuhnya.

Dijelaskannya, Terkait ada perbedaan dana bos yang diperoleh seharusnya 52 juta tetapi diterimanya 42 juta, memang dana BOS yang cair sekarang ini belum mengacu kepada jumlah siswa tahun sekarang yang berjumlah 262 siswa tapi ke tahun kemarin tahun 2018 dengan jumlah 252 siswa.

Baca juga :
https://www.radarnusantara.com/2019/09/dikonfirmasi-soal-komite-kepala-sdn.html

Lebih lanjut Kurniawati menerangkan bahwa untuk infut data siswa perubahan terakhir pada bulan November 2019, memang seharusnya jumlah peserta didik ada 265 siswa tapi yang masuk di Dapodik baru 262.

"Menurut aturan dana BOS masih merah karena usia anak belum cukup umur tapi kami berupaya, bagaimana caranya agar anak didik bisa masuk sekolah karena anak tersebut ingin terus belajar disekolah kami, "paparnya.

Jumlah siswa baru yang belum berusia 7 (tujuh) tahun diterima sekolah kami lumayan banyak, tapi ini bukan hanya terjadi di sekolah kami tetapi sekolah lain juga sama seperti itu, sebenarnya tetap harus umur 7 tahun, jadi di akte kelahiran yang dituakan atau dirubah karena data siswa yang masih merah," tandasnya. **(Iwan RN).