Pulau terluar di Meranti terancam punah perlu perhatian Pemerinah

Meranti, RN Abrasi yang disebabkan oleh fenomena alam, gelombang pasang di Kecamatan Rangsang Pesisir Kabupaten Kepulauan Meranti Provinsi R...

Meranti, RN
Abrasi yang disebabkan oleh fenomena alam, gelombang pasang di Kecamatan Rangsang Pesisir Kabupaten Kepulauan Meranti Provinsi Riau, hal ini perlu perhatian Pemeintah   , melihat kondisinya  sangat mengkhuatirkan.

Pulau dikategori 3T (terluar, terdepan, dan termiskin), bahkan termasuk dalam Lokasi Prioritas  (LOPRI), dan memiliki 12 Desa ini terancam punah, karena setiap tahunnya diperkirakan 5 sampai 10 meter daratannya menjadi lautan.

 Hal itu terjadi disepanjang bibir pantai enam (6) Desa, diantaranya Desa Tanah merah, Desa Sondei, Desa Tengayun Raya, Desa Bungur, Desa Telesung, dan Desa Tanjung Kedabu.

Camat Rangsang Pesisir kepada awak media  perlu adanya perhatian serius Pemerintah pusat dalam penyelamatan pulau terluar dan terdepan bahkan termiskin ini.

"Kami atas nama Pemerintah Kecamatan bersama semua elemen tokoh masayarakat, LAM, Karang Taruna, Tokoh agama (MUI, LPTQ, BAZNAS) dan seluruh masyarakat, sangat mengharapkan adanya uluran tangan dari Pemerintah Pusat terhadap permasalahan yang terjadi   pulau terluar". Kata Atan Ibrahim, Rabu (4/9/19).

"Masyarakat yang pada umumnya sebagai petani sangat rentan dengan sarana transportasi, yaitu sebagai alat angkutan pemasaran mereka, hal ini juga menjadi persoalan serius di Kecamatan ini, karena sebagian besar jalan disini dalam kondisi yang memprihatinkan, sebagai contoh jalan menuju kantor camat saja masih jalan tanah". Tambah Camat lagi.

Hal senada juga diakui oleh Bupati Kepulauan Meranti, melalui Kabag Humas Protokoler Kepulauan Meranti, Hery Putra mengatakan penanganan dampak Abrasi di haruskan  ada campur tangan Pemerintah Pusat, ini menggingat ketidak mampuan APBD Kepulauan Meranti.

"Kita berharap dukungan dana dari pusat dalam upaya penangulangan dampak abrasi, karena tidak akan mampu jika hanya mengandalkan APBD". Kata Hery pada awak media. Zam