Oleh : Ersa Nurul Annisa, S. Farm (1843700071) dan Wiwin Wiarsih, S. Farm (1843700067) Mahasiswa Program Studi Profesi Apoteker, Faku...
Oleh : Ersa Nurul Annisa, S. Farm (1843700071) dan Wiwin Wiarsih, S. Farm (1843700067) Mahasiswa Program Studi Profesi Apoteker, Fakultas Farmasi, Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta
Kolesterol merupakan salah satu dari golongan lemak (lipida) padat yang berwujud seperti lilin. Kolesterol bersifat aterogenik atau sangat mudah menempel yang kemudian membentuk plak pada dinding pembuluh darah. Kadar kolesterol yang tinggi merupakan masalah metabolik yang menyebabkan timbulnya penyakit jantung, pembuluh darah serta penyakit-penyakit yang berhubungan dengan adanya sumbatan pada pembuluh darah.
Penyumbatan yang terjadi pada pembuluh darah koroner jantung akan menyebabkan penyakit jantung koroner (PJK). Tidak hanya itu, penyumbatan (atherosklerosis) juga dapat terjadi pada dinding pembuluh darah otak, ginjal, alat gerak dan berbagai organ lainnya (Garnadi, 2012). Kadar kolesterol yang tinggi ternyata merupakan etiologi yang sangat sering menyebabkan terjadinya atherosklerosis, stroke, serta cardiovasculer disease (Hananta, 2011), bahkan kematian.
Adapun penyebab utamanya Kolestrol adalah karena makanan. Tetapi selain makanan ternyata ada penyebab lain yang perlu diketahui.
1. Makanan sehari-hari : Kolesterol umumnya berasal dari lemak hewani seperti daging kambing, meski tidak sedikit yang berasal dari lemak nabati seperti santan dan minyak kelapa. Beberapa makanan yang selama ini diyakini sehat seperti telur, juga banyak mengandung kolesterol. Makanan yang mengandung minyak kelapa, minyak kelapa sawit atau mentega juga memiliki banyak lemak jenuh. Lemak jenuh juga sering didapati pada makanan ringan yang mengandung margarin.
2. Berat badan berlebih
3. Kurang beraktivitas
4. Umur dan jenis kelamin :
Setelah mencapai usia 20 tahun, kadar kolesterol biasanya cenderung naik. Pada pria, kadar kolesterol umumnya terus menerus meningkat setelah usia 50 tahun. Pada wanita, kadar kolesterol tinggal akan turun saat menopause, setelah itu kolesterolnya cenderung tinggi seperti pada pria.
5. Penyakit tertentu seperti diabetes atau hipotiroidisme dapat menyebabkan kolesterol tinggi.
6. Riwayat keluarga
7. Merokok
Penanganan Hiperkolesterol Obat yang dapat digunakan yaitu :
a. Golongan asam fibrat : Gemfibrozil, Fenofibrate dan Ciprofibrate. Fibrate menurunkan produksi LDL dan meningkatkan kadar HDL.
b. Golongan resin :
Kolestiramin (Chlolestyramine) Obat antihiperlidemik ini bekerja dengan cara mengikat asam empedu di usus dan meningkatkan pembuangan LDL dari aliran darah.
c. Golongan Penghambat HMGCoa reduktase :
Pravastatin, Simvastatin, Rosavastatin, Fluvastatin, Atorvastatin.
Menghambat pembentukan kolesterol dengan cara menghambat kerja enzim yang ada di jaringan hati yang memproduksi mevalonate, suatu molekul kecil yang digunakan untuk mensintesa kolesterol dan derivat mevalonate. Selain itu meningkatkan pembuangan LDL dari aliran darah.
d. Golongan Asam nikotinat :
niasin dengan dosis besar asam nikotinat diindikasikan untuk meningkatkan HDL atau kolesterol baik dalam darah.
e. Golongan Ezetimibe
Menurunkan total kolesterol dan LDL juga meningkatkan HDL dengan cara mengurangi penyerapan kolesterol di usus.
Adapun Cara Pencegahan Hiperokesterol Kolesterol ditengarai sebagai pemicu berbagai gangguan kesehatan, seperti hipertensi, gangguan jantung, hingga stroke. Sebenarnya kolesterol adalah unsur yang dibutuhkan oleh tubuh, kadar yang berlebihan dalam tubuhlah yang menyebabkan berbagai penyakit.
Langkah-langkah berikut diketahui dapat mengendalikan kadar kolesterol dalam darah.
1. Mengetahui kadar kolesterol.
Periksakan kadar kolesterol Anda secara reguler. Umumnya dokter menyarankan agar kadar kolesterol total seseorang berada di bawah 200 mg/dL, dengan kadar LDL (kolesterol jahat) di bawah 130, dan HDL (kolesterol baik) berada di atas 40.
Jika hasil tes Anda tidak konsisten berada dalam rentang angka tersebut, dokter cenderung menyarankan untuk melakukan tes ulang, jika hasilnya tetap maka Anda akan segera menjalani terapi pengendalian kolesterol.
2. Menjaga keseimbangan berat badan.
Jika bobot tubuh Anda berlebih, maka menguranginya adalah salah satu cara untuk mengendalikan kadar kolesterol darah. Penelitian telah menunjukkan bahwa berat badan yang berlebih mengganggu proses metabolisme tubuh menghancurkan lemak. Sehingga sekalipun Anda hanya mengonsumsi sedikit lemak, tidak terlihat penurunan kadar kolesterol yang berarti. Mengurangi 2,5-4,5 kg dapat memperbaiki kadar kolesterol. Namun tak perlu melakukan diet ketat. Upayakan saja penurunan berat sebanyak 0,3-0,5 kg dalam seminggu.
3. Aktivitas fisik rutin.
Salah satu cara mengendalikan kadar kolesterol adalah berolahraga secara rutin. Jalan kaki atau jenis olahraga ringan lain yang dilakukan secara rutin, akan membantu meningkatkan kadar HDL. Pastikan saja bahwa anda berolahraga 30 menit setiap hari, 5 hari dalam seminggu.
4. Berkenalan dengan lemak baik.
Jika telah terdiagnosa bahwa kadar kolesterol Anda tergolong tinggi, dokter biasanya memberi saran agar Anda menurunkan konsumsi lemak. Hati-hati, jangan menghentikan konsumsi lemak, melainkan menguranginya. Sebaiknya Anda mengonsumsi jenis makanan yang mengandung lemak tak jenuh tunggal, seperti selai kacang, avokad, minyak Zaitun dan kanola, serta kacang-kacangan. Penelitian telah membuktikan bahwa jenis lemak ini membantu menurunkan kadar LDL dan trigliserida dalam darah, dan meningkatkan HDL.
5. Mengonsumsi multivitamin.
Sekalipun telah mengonsumsi makanan sehat, tetap ada kemungkinan tubuh kita kekurangan unsur nutrisi tertentu. Untuk mengatasi kondisi ini, para ahli kesehatan menyarankan untuk mengonsumsi multivitamin/makanan suplemen untuk mencukupi kebutuhan dasar nutrisi dan menurunkan risiko penyakit jantung dan stroke. Pilihlah multivitamin yang mengandung asam folat, vitamin B6 dan vitamin B12, karena ketiganya memiliki manfaat penting menjaga kesehatan jantung.
Melalui tulisan ini, Penulis Ingin memberitahukan kepada masyarakat umum agar dapat memahami dan mempelajari pengertian kolesterol, jenis kolesterol, penyebab kolesterol dan lain - lain. Sehingga dapat mewujudkan masyarakat yang sehat.
Penulis juga telah melaksanakan kegiatan penyuluhan menyoal, "Waspadai Hiperkolesterol" di Perum Griya Labuan Asri No 02 Desa Sukamaju Kecamatan Labuan Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten yang dilaksanakan pada hari jumat 11 Oktober 2019.
Penyuluhan ditujukan untuk masyarakat umum dan khususnya para kader yang ada di desa tersebut. Seluruh aparat desa dan kader-kader Desa Sukamaju Kecamatan Labuan ikut terlibat dalam kegiatan.
Penulis berharap agar masyarakat desa dapat meningkatkan pengetahuannya tentang hiperkolesterol sehingga dapat mencegah timbulnya masalah kesehatan lain serta dapat mengingatkan akan pentingnya kesehatan pada masyarakat. **(-).
COMMENTS