SULTENG, RN Gubernur Sulawesi Tengah diwakili Kadis Sosial Provinsi Sul-Teng Drs. Ridwan Mumu, M.Si. Membuka Acara Temu Perempuan Pejuan...
SULTENG, RN
Gubernur Sulawesi Tengah diwakili Kadis Sosial Provinsi Sul-Teng Drs. Ridwan Mumu, M.Si. Membuka Acara Temu Perempuan Pejuang SDA yang Adil dan Berkelanjutan di Propinsi Sulawesi Tengah yang dilaksanakan The Asia Foundations bertempat di Swisbell Hotel , Senin 9 Maret 2020.
Mewakili Direktur The Asia Foundations , Lili Hasanudin , menyampaikan bahwa kegiatan Temu Perempuan pejuang SDA yang adil dan berkelanjutan dilaksanakan bersamaan dengan peringatan Hari Perempuan Internasional sehingga kegiatan serupa juga dilaksanakan di Pontianak Kalimantan Barat , Tujuannya untuk memberikan gagasan dan peran perempuan didalam pengelolaan SDA dan apa kendala yang dihadapi Perempuan yang berperan dalam mengelola SDA , karena jika pengelolaan SDA tidak terkendali dengan baik maka yang paling berdampak adalah perempuan dan anak , lebih jauh Lili Hasanudin menyampaikan bahwa kegiatan yang dilakukan untuk mengidentifikasi kegiatan kegiatan apa yang dilakukan oleh perempuan di daerahnya masing masing dan apa kendala kendala yang dihadapi yang menjadi bahan rekomendasi.
Sambutan Gubernur Sulawesi Tengah yang dibacakan oleh Kadis Sosial Drs. Ridwan Mumu, M.Si. yang menyampaikan apresiasi atas kegiatan temu perempuan pejuang sumber daya alam yang adil dan berkelanjutan di provinsi Sulawesi Tengah, yang diselenggarakan oleh Yayasan Sikola Mombine Sulawesi Tengah bersama mitra setapak, sebagai rangkaian momentum “international women’s day”, yang tujuan-nya untuk berbagi inisiatif bersama kelompok perempuan dalam menghadapi ketimpangan pengelolaan sumberdaya alam di sulawesi tengah, serta membangun konsolidasi dan agenda bersama untuk penguatan komunitas dan advokasi tata kelola hutan dan lahan, selanjutnya dalam sambutan Gubernur menyampaikan bahwa Pengelolaan sumber daya alam di Sulawesi Tengah tata kelolanya kedepan perlu ditingkatkan terutama peningkatan peran serta perempuan karena kita yakin perempuan mampu memberikan kontribusi kepada konservasi, penggunaan dan pengelolaan sumber daya alam.
Lanjut dari pada itu , sebab itu, kegiatan temu perempuan pejuang sumber daya alam yang adil dan berkelanjutan di Provinsi Sulawesi Tengah, yang di-isi dengan dialog publik dengan tema Penguatan peran perempuan dalam tata kelola hutan dan lahan di Sulawesi Tengah”, saya nilai sangat tepat, karena dalam konteks tata kelola di sektor hutan dan lahan, masih banyak terjadi ketimpangan gender dan lebih jauh dalam sambutan Gubernur menyampaikan untuk mengatasi ketimpangan gender, maka diharapkan mitra setapak bersama programnya, diharapkan mampu menggunakan pendekatan gender responsive approach (gra) untuk memastikan keterlibatan perempuan dalam mendorong kebijakan sektor hutan dan lahan yang mengakomodir kebutuhan kelompok perempuan karena tata kelola hutan dan lahan yang baik, sangat berkaitan dengan keadilan gender yang harus diprioritaskan dalam semua proses, kelembagaan dan mekanisme tata kelola dalam rangka mempromosikan dan melindungi keterlibatan dan hak-hak perempuan sehingga, mengintegrasikan gender pada tata kelola hutan dan lahan, dengan mempertimbangkan berbagai perbedaan kebutuhan perempuan dan laki-laki di berbagai tingkat sosial ekonomi, merupakan hal yang sangat penting bagi perencanaan dan program kegiatan kedepan.tuturnya.AD
Gubernur Sulawesi Tengah diwakili Kadis Sosial Provinsi Sul-Teng Drs. Ridwan Mumu, M.Si. Membuka Acara Temu Perempuan Pejuang SDA yang Adil dan Berkelanjutan di Propinsi Sulawesi Tengah yang dilaksanakan The Asia Foundations bertempat di Swisbell Hotel , Senin 9 Maret 2020.
Mewakili Direktur The Asia Foundations , Lili Hasanudin , menyampaikan bahwa kegiatan Temu Perempuan pejuang SDA yang adil dan berkelanjutan dilaksanakan bersamaan dengan peringatan Hari Perempuan Internasional sehingga kegiatan serupa juga dilaksanakan di Pontianak Kalimantan Barat , Tujuannya untuk memberikan gagasan dan peran perempuan didalam pengelolaan SDA dan apa kendala yang dihadapi Perempuan yang berperan dalam mengelola SDA , karena jika pengelolaan SDA tidak terkendali dengan baik maka yang paling berdampak adalah perempuan dan anak , lebih jauh Lili Hasanudin menyampaikan bahwa kegiatan yang dilakukan untuk mengidentifikasi kegiatan kegiatan apa yang dilakukan oleh perempuan di daerahnya masing masing dan apa kendala kendala yang dihadapi yang menjadi bahan rekomendasi.
Sambutan Gubernur Sulawesi Tengah yang dibacakan oleh Kadis Sosial Drs. Ridwan Mumu, M.Si. yang menyampaikan apresiasi atas kegiatan temu perempuan pejuang sumber daya alam yang adil dan berkelanjutan di provinsi Sulawesi Tengah, yang diselenggarakan oleh Yayasan Sikola Mombine Sulawesi Tengah bersama mitra setapak, sebagai rangkaian momentum “international women’s day”, yang tujuan-nya untuk berbagi inisiatif bersama kelompok perempuan dalam menghadapi ketimpangan pengelolaan sumberdaya alam di sulawesi tengah, serta membangun konsolidasi dan agenda bersama untuk penguatan komunitas dan advokasi tata kelola hutan dan lahan, selanjutnya dalam sambutan Gubernur menyampaikan bahwa Pengelolaan sumber daya alam di Sulawesi Tengah tata kelolanya kedepan perlu ditingkatkan terutama peningkatan peran serta perempuan karena kita yakin perempuan mampu memberikan kontribusi kepada konservasi, penggunaan dan pengelolaan sumber daya alam.
Lanjut dari pada itu , sebab itu, kegiatan temu perempuan pejuang sumber daya alam yang adil dan berkelanjutan di Provinsi Sulawesi Tengah, yang di-isi dengan dialog publik dengan tema Penguatan peran perempuan dalam tata kelola hutan dan lahan di Sulawesi Tengah”, saya nilai sangat tepat, karena dalam konteks tata kelola di sektor hutan dan lahan, masih banyak terjadi ketimpangan gender dan lebih jauh dalam sambutan Gubernur menyampaikan untuk mengatasi ketimpangan gender, maka diharapkan mitra setapak bersama programnya, diharapkan mampu menggunakan pendekatan gender responsive approach (gra) untuk memastikan keterlibatan perempuan dalam mendorong kebijakan sektor hutan dan lahan yang mengakomodir kebutuhan kelompok perempuan karena tata kelola hutan dan lahan yang baik, sangat berkaitan dengan keadilan gender yang harus diprioritaskan dalam semua proses, kelembagaan dan mekanisme tata kelola dalam rangka mempromosikan dan melindungi keterlibatan dan hak-hak perempuan sehingga, mengintegrasikan gender pada tata kelola hutan dan lahan, dengan mempertimbangkan berbagai perbedaan kebutuhan perempuan dan laki-laki di berbagai tingkat sosial ekonomi, merupakan hal yang sangat penting bagi perencanaan dan program kegiatan kedepan.tuturnya.AD
COMMENTS