Pengaduan Suerwan Warga Banjarsari Tentang Pemalsuan Surat, Di Duga Mengada-Ada

Pati, RN Berdasarkan informasi warga Desa Banjarsari Kecamatan Gabus Pati. terkait sengketa lahan di obyek milik bpk Sukiman ahli waris d...

Pati, RN
Berdasarkan informasi warga Desa Banjarsari Kecamatan Gabus Pati. terkait sengketa lahan di obyek milik bpk Sukiman ahli waris dari ibu suparni yang terletak di persil 4a S I seluas 0.386 ha, tepatnya di sebelah timur lokasi SD Negeri 2 Banjarsari Gabus Pati.

Dari informasi yang di himpun team RN dilapangan , salah satu warga Bapak Edi Margiono(21/5) kebetulan mantan Kepala Desa Banjarsari dua periode (2008 -2020)"mengatakan kalau permasalahan ini berawal dari proses pengajuan sertifikat pemecahan dari induk obyek persil 4a S I seluas 0.386 Ha milik Basinah bin Sumo Darmin.

Dari keterangannya dengan menunjukan surat jual beli pada tanggal 2 Juni 1986 kepada media ini, bahwa tanah tersebut pada sekitar tahun 1983,Pemerintah Desa dapat bantuan Inpres bangunan Sekolah Dasar namun pihak Desa belum punya lokasi, akhirnya pihak Pemerintah Desa menunjuk lokasi tersebut  melalui musyawarah dengan swadaya masyarakat membebaskan untuk membeli sebagian obyek tersebut sebesar Rp. 807.500 pada tanggal 10 Oktober 1983.

Di tahun 1986 tepatnya tanggal 2 Juni 1986,pihak pemilik tanah menjual keselurahan obyek tersebut dengan mematok harga Rp. 2.000.000,

Dan dibelilah sisa dari tanah tersebut oleh ibu Suparni bin Sudarno, sebesar Rp.1.192.500,dengan disaksikan perangkat Desa dan ahli waris dan Lingkungan RT/RW pada saat itu.

Dan tidak cukup itu mas, surat jual beli itu juga diketahui Kepala Desa dan Camat Gabus pada periode itu, "Jelasnya sambil menunjukan kopian Surat jual beli tersebut.

Masih bersama bapak Edi Margiyono, menyesalkan dan mempertanyakan motivasi laporan pengaduan Polisi saudara Suerwan,dimana pelaporan tersebut disaat masa sanggah proses sertifikasi di Badan Pertanahan Nasional Kabupaten Pati, dan akhirnya seolah olah menjadi obyek sengketa.

Padahal kalau merujuk hukum bahwa pelaporan itu harus prinsipal yang dirugikan langsung, jadi Suerwan sendiri ini sebagai apa, sebagai warga negara saya menghormati hukum atas hak melapor dan dilaporkan.

Melalui sambungan telpon Kanit II Satreskrim Polres Pati, mengaku dan membenarkan atas Pengaduan Suerwan terkait dugaan pemalsuan dan pihaknya juga sudah mengklarifikasi ke beberapa pihak, namun pihaknya belum bisa menjelaskan kepada media ini terkait hasil klarifikasi.

Sampai berita ini kami naikan, team belum bisa mengklarifikasi ke pihak Desa maupun pelapor, serta pihak pihak lain terkait proses hukum dari perkara ini.. (Jay/lsn)