Pandeglang, Radar Nusantara Seorang warga bernama Sarman (50) disebut juga, "Pria Berkaki Satu" kecewa, pasalnya dana bantuan l...
Pandeglang, Radar Nusantara
Seorang warga bernama Sarman (50) disebut juga, "Pria Berkaki Satu" kecewa, pasalnya dana bantuan langsung tunai (BLT) yang bersumber dari Dana Desa untuk warga terdampak Covid-19 berkurang dari nilai yang semestinya, dirinya meminta tidak dibagi lagi dengan pihak lain.
Kepada awak media radarnusantara.com, Sarman menyampaikan keluhannya soal berkurangnya dana BLT terdampak Covid-19 di Desa Babakan Lor Kecamatan Cikedal Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten dari yang seharusnya diterima.
"Saya heran kepada para petugas di Desa Babakan Lor kenapa hak warga masyarakat dikurangi dari seharusnya, dari nilai bantuan Rp.600.000,- saya hanya menerima separuhnya saja yakni Rp.300.000,- ,"Ungkap Sarman, Bapak yang memiliki 3 orang yang masih sekolah warga Kp. Babakan Kadu Badak RT 04/02 Desa Babakan Lor Kecamatan Cikedal, Minggu (7/6/20).
Dikatakan Sarman, bahwa pengurangan nilai bantuan untuk warga terdampak Covid-19 belum pernah diterangkan ataupun dimusyawarahkan dengan masyarakat sebelumnya.
"Bantuan langsung tunai yang dibagikan di Kantor Desa Babakan Lor kemarin, belum pernah diterangkan ataupun dimusyawarahkan dengan masyarakat sebagai penerima manfaat oleh pegawai desa kepada warga termasuk saya, yang dipotong separuhnya," imbuhnya.
Dirinya meminta kepada Kepala Desa maupun perangkat desa Babakan lor agar jangan ada pengurangan atau pemotongan dengan dalih apapun, kalau dapat Rp.600.000,- yah harus dapat sesuai yang seharusnya bukan malah dikurangi dan dialihkan, kalaupun tidak dapat jangan mengambil hak orang lain," tegas Pria Berkaki Satu yang pernah mengalami kecelakaan kerja hingga menyebabkan kehilangan sebelah kakinya.
Terpisah, IBR (42) warga Kp. Margaluyu Desa Babakan Lor saat dikonfirmasi mengatakan bahwa dana BLT Dana Desa Babakan Lor sudah dibagikan kepada warga masyarakat kemarin siang dengan dibagi dua.
"Benar pembagian BLT dari Dana Desa untuk warga terdampak Covid-19 sudah dibagikan kepada warga dengan nilai hanya Rp.300.000,- dari yang seharusnya yaitu Rp. 600.000,- termasuk orang tua saya pun telah menerima bantuan tersebut," paparnya.
Lanjutnya, Adapun soal dipotong atau bisa dialihkan kepada warga lain dirinya mengaku tidak mengetahui secara pasti penyebabnya.
"Menurut informasi berkembang bahwa itu dilakukan karena ada hasil musyawarah pihak pemdes Babakan Lor namun saya sedikit heran kok atas nama penerima manfaat yang terdaftar harus tanda tangan Rp.600.000,- padahal yang diterima nya hanya Rp.300.000,- dan keluarga penerima manfaat tambahan pun harus tanda tangan juga,"tutupnya heran.
Ditemui di Kantor Desa Babakan Lor Suhada mengatakan pada media terkait pembagian BLT Dana Desa dibagi dua dari penerima manfaat yang sebenarnya sudah melalui musyawarah dengan melibatkan semua unsur termasuk RT, RW dan BPD.
"Di bagi duanya dana Bansos yang bersumber dari anggaran Dana Desa oleh kami di Desa Babakan Lor sudah melalui beberapa tahapan, bahkan sudah 3 (tiga) kali musyawarah, dan kami juga mengacu kepada Desa lain, yaitu Desa Alaswangi,"Ucap Suhada ke awak media, Senin (8/6/20).
Namun dari keterangan yang di sampaikan Kepala Desa beserta Perangkat Desa Babakan Lor sekalipun sudah di bagi masih ada warga yang belum mendapatkan, dan rencanaya akan di berikan sembako, "tandasnya Suhada.
*(Iwan RN).
Seorang warga bernama Sarman (50) disebut juga, "Pria Berkaki Satu" kecewa, pasalnya dana bantuan langsung tunai (BLT) yang bersumber dari Dana Desa untuk warga terdampak Covid-19 berkurang dari nilai yang semestinya, dirinya meminta tidak dibagi lagi dengan pihak lain.
Kepada awak media radarnusantara.com, Sarman menyampaikan keluhannya soal berkurangnya dana BLT terdampak Covid-19 di Desa Babakan Lor Kecamatan Cikedal Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten dari yang seharusnya diterima.
"Saya heran kepada para petugas di Desa Babakan Lor kenapa hak warga masyarakat dikurangi dari seharusnya, dari nilai bantuan Rp.600.000,- saya hanya menerima separuhnya saja yakni Rp.300.000,- ,"Ungkap Sarman, Bapak yang memiliki 3 orang yang masih sekolah warga Kp. Babakan Kadu Badak RT 04/02 Desa Babakan Lor Kecamatan Cikedal, Minggu (7/6/20).
Dikatakan Sarman, bahwa pengurangan nilai bantuan untuk warga terdampak Covid-19 belum pernah diterangkan ataupun dimusyawarahkan dengan masyarakat sebelumnya.
"Bantuan langsung tunai yang dibagikan di Kantor Desa Babakan Lor kemarin, belum pernah diterangkan ataupun dimusyawarahkan dengan masyarakat sebagai penerima manfaat oleh pegawai desa kepada warga termasuk saya, yang dipotong separuhnya," imbuhnya.
Dirinya meminta kepada Kepala Desa maupun perangkat desa Babakan lor agar jangan ada pengurangan atau pemotongan dengan dalih apapun, kalau dapat Rp.600.000,- yah harus dapat sesuai yang seharusnya bukan malah dikurangi dan dialihkan, kalaupun tidak dapat jangan mengambil hak orang lain," tegas Pria Berkaki Satu yang pernah mengalami kecelakaan kerja hingga menyebabkan kehilangan sebelah kakinya.
Terpisah, IBR (42) warga Kp. Margaluyu Desa Babakan Lor saat dikonfirmasi mengatakan bahwa dana BLT Dana Desa Babakan Lor sudah dibagikan kepada warga masyarakat kemarin siang dengan dibagi dua.
"Benar pembagian BLT dari Dana Desa untuk warga terdampak Covid-19 sudah dibagikan kepada warga dengan nilai hanya Rp.300.000,- dari yang seharusnya yaitu Rp. 600.000,- termasuk orang tua saya pun telah menerima bantuan tersebut," paparnya.
Lanjutnya, Adapun soal dipotong atau bisa dialihkan kepada warga lain dirinya mengaku tidak mengetahui secara pasti penyebabnya.
"Menurut informasi berkembang bahwa itu dilakukan karena ada hasil musyawarah pihak pemdes Babakan Lor namun saya sedikit heran kok atas nama penerima manfaat yang terdaftar harus tanda tangan Rp.600.000,- padahal yang diterima nya hanya Rp.300.000,- dan keluarga penerima manfaat tambahan pun harus tanda tangan juga,"tutupnya heran.
Ditemui di Kantor Desa Babakan Lor Suhada mengatakan pada media terkait pembagian BLT Dana Desa dibagi dua dari penerima manfaat yang sebenarnya sudah melalui musyawarah dengan melibatkan semua unsur termasuk RT, RW dan BPD.
"Di bagi duanya dana Bansos yang bersumber dari anggaran Dana Desa oleh kami di Desa Babakan Lor sudah melalui beberapa tahapan, bahkan sudah 3 (tiga) kali musyawarah, dan kami juga mengacu kepada Desa lain, yaitu Desa Alaswangi,"Ucap Suhada ke awak media, Senin (8/6/20).
Namun dari keterangan yang di sampaikan Kepala Desa beserta Perangkat Desa Babakan Lor sekalipun sudah di bagi masih ada warga yang belum mendapatkan, dan rencanaya akan di berikan sembako, "tandasnya Suhada.
*(Iwan RN).
COMMENTS