Oknum Pengusaha Asal Lolak, Di Duga Aktor Pengrusakan Mangrov Di Desa Tuyat

BOLMONG, RN    Kawasan  Magrov  di Desa Tuyat dan Desa Tandu kecamatan Lolak diduga di babat oleh oknum pengusaha asal Lolak. Terkait dengan...

BOLMONG, RN  

Kawasan  Magrov  di Desa Tuyat dan Desa Tandu kecamatan Lolak diduga di babat oleh oknum pengusaha asal Lolak.

Terkait dengan pembabatan dan pengrusakan Hutan Mangrove yang ada di desa Tuyat dan Tanduk beberapa LSM Bolaang Mongondow mendesak pihak Kepolisian dan TNI yang mempunyai kewenangan penuh sebagai pengawas dan penanggung jawab teritorial laut dan darat segera melakukan penyelidikan kepada oknum pengusaha tersebur yang diduga telah melakukan pembabatan dan pengrusakan Hutan Mangrov tersebut.

Informasi yang disampaikan oleh beberapa LSM ,bahwa Hutan Bakau (Mangrove) yang ada di desa Tuyat telah berubah menjadi Tambak udang dan jalan.

Atas kejadian ini ketua  LSM Balagket Drs Hi Dolfi Paat' akhirnya angkat bicara. Menurutnya bahwasanya Hutan Bakau (Mangrove) yang ada di desa Tuyat dan desa Tandu seharusnya dijaga dan dilindungi bukanya dibabat atau di rusak karena habitat tersebut sangat dilindungi oleh dunia Internasional.

“Kalaupun benar telah terjadi pengrusakan, maka itu adalah sebuah pelanggaran berat.apalagi telah di terbitkankan Surat Keterangan Tanah (SKT) dan Surat Hak Milik(SHM) yang kuat dugaan diterbitkan oleh Kepala desa Tuyat dan Kepala Desa Tanduk.

“Yang ada di Hutan lindung yang notabene milik Negara.ini jelas perbuatan melanggar Hukum sesuai Undang Undang no 41.Pasal 50 tahun 1999.tentang perlindungan Mangrove dan undang undang No 18 Tentang Kehutanan,”jelas Dolfi.

Senada juga disampaikan ketua LSM Suara Bogani Rafik Mokodongan. Menururnya hal itu tidak bisa di biarkan berlarut-larut, karena ini jelas perbuatan melawan Hukum.

Untuk itu dirinya mendesak kepada Dinas Kehutanan Provinsi Sulawesi Utara dan pihak Gakum Sulut segera menurunkan Tim ke lokasi Mangrove yang ada di desa Tuyat ,dan saya tegaskan jangan ada yang mata di balik ini.

Hal senada juga di sampaikan Ormas Laskar Anti Korupsi (LAKI). Menurut ketua  Firdaus Mokodompit bahwasanya Tim Gakum Sulut yang telah turun agar segera meninjau lokasi Hutan Bakau di desa Tuyat tersebut yang di duga telah di rusak oleh Oknum pengusaha asal Lolak dengan nama samaran RN.karena Hutan Bakau tersebut satu satunya Hutan Mangrove tertua di dunia uap Firdaus.

Hasil Konfirmasi ke kepala KPH wilayah 1 Hi.Usman Buchori , dia menyampaikan bahwa pihaknya sudah pernah melayangkan surat peringatan dan pemberhentian pekerjaan di wilayah Hutan Mangrove yang ditujukan kepada salah satu pengusaha RN yang ada di desa kecamatan Lolak,agar segera menghentikan segala aktivitas yang ada di wilayah Mangrove dengan nomor surat 522/KPHP.1/v11/2020.dengan ketentuan melanggar Undang Undang nomor 41 tahun 1999 tentang Kehutanan.dan Undang Undang nomor 18 Tahun 2013 tutup Buchori.

(Rusdin Mokodongan)