Klarifikasi BPTD Wil. III Sumbar Terkait Proyek ATCS Bukittinggi Diduga Kelabui Publik

Sumbar,RN Setelah di somasi dan di klarifikasi oleh LSM-BIDIK RI Balai Pengelolaan Transportasi Darat Wil. III Sumbar, terkait dugaan pengge...

Sumbar,RN

Setelah di somasi dan di klarifikasi oleh LSM-BIDIK RI Balai Pengelolaan Transportasi Darat Wil. III Sumbar, terkait dugaan penggelembungan anggaran dan  mengarah dugaan tindak pidana korupsi proyek Area Traffic light Control Sistem (ATCS) Senilia plafon anggarannya Rp. 1.883.000.000. Sumber dana APBN Kemenhub. Tahun anggaran 2020.

Hal ini kata Fajriansah, SH kepada awak media (15/09/20) jawaban klarifikasi ke I.II. dari BPTD Wil. III Sumbar Kemenhub. Padang tertanggal 01 september 2020 nomor : UM.06/542/BPTD.III/IX2020 surat Tersebut di tandatangani oleh Kabalai BPTD Wil. III Sumbar DENY KUSDYANA sebagai berikut jawabannya ;

1. Menindaklanjuti surat saudara nomor 34/K.Dpw/Lsm-Bidik Ri/VIII/2020 tanggal 18 agustus 2020 perihal klarifikasi I dan Nomor. 35./K.Dpw/Lsm-Bidik Ri/VIII/2020 tanggal 27 agustus 2020 perihal klarifikasi Ke II. Dengan ini kami sampaikan sebagai berikut :

a. Bahwa pengadaan dan pembangunan ATCS di Kota Bukittinggi tahun 2020 dilaksanakan berdasarkan usulan dari Pemerintah Daerah dalam rangka pengendalian lalu lintas secara terpadu dan merupakan program prioritas nasional (PN) Directorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan.

b. Terkait dengan nilai pagu kegiatan terlebih dahulu dilakukan review dan evaluasi oleh directorat teknis.

Bagian perencanaan dan didampingi oleh Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) dalam hal ini inspektorat jenderal kementerian perhubungan.

c. Terkait pengadaan barang komponen ATCS Kota Bukittinggi, memiliki perbedaan dengan Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas (APILL) konvensional, dimana ATCS sudah menerapkan pengunaan teknologi alat detector, camera pementauan persimpangan dan peralatan lainnya serta dapat dikendalikan secara terpadu dari pusat control (cc room), sehingga dapat menghitung volume lalu lintas di persimpangan yang selanjutnya dapat memberikan efisiensi terhadap waktu antrian.

d. Kegiatan ini secara berkelenjutan akan tetap dilakukan audit oleh aparat pengawasan intern pemerintah (APIP) dan Badan Pemeriksaan Keuangan Ri.Demikian kami sampaikan atas perhatiannya dan kerjasamanya dalam pengawasan kegiatan ini kami ucapkan terimakasih.

Tegas fajriansyah S. SH. Menanbahkan Selaku Directur Investigasi LSM- BIDIK RI, klarifikasi yang di jawab oleh BPTD Wil. III Sumbar Kemenhub, kami dan masyarakat awam juga paham atas tidak relevan jawaban Kabalai BPTD Wil. III yang tidak mengarah pada rincian anggaran yang di pergunakan.

Maksud tujuan klarifikasi surat dari LSM-BIDIK Ri terkait nomenklatur rancangan anggaran biaya (RAB), terkesan berpura- pura tidak tahu tentang soal isi surat tersebut.

Terkait penggunaan anggaran Proyek ATCS Ta. 2020 yang tidak rinci dan  diteil dalam jawabannya,  Kabalai BPTD Wil. III Sumbar kuat dugaannya menutupi keterbukaan informasi public yang diatur dalam UU Ri No. 14 Tahun 2008 Tentang KiP dan UU Ri No. 28 Tahun 1999 Tentang Penyelenggara Negera yang Bersih Dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme.

Presiden Ir. Jokowidodo juga telah mengeluarkan PP Ri No. 43 Tahun 2018 Tentang Peran Serta Masyarakat dalam Pencegahan Tindak Pidana Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme dan Pemberian Penghargaan Kepada Masyarakat,

Sambungnya, (Fajri-red) Lain di pertanyakan lain di jawab terkesan mengkelabui public agar dugaan tipikor tidak terungkap dalam surat klarifikasi LSM-BIDIK RI.

Coba kita simak dan kita amati pada surat diatas poin huruf a. sampai dengan c. tidak ada satu pun yang jelas bunyinya menjawab surat kita terkait anggarannya. Serta rincian biaya ATCS hanya saja Kabalai BPTD Wil.III Sumbar Kemenhub menjelaskan tentang teknis kerja  dan pengawasan urai fajri.

Awak media ini meminta tanggapan juru bicara KPK terkait Laporan pengaduan LSM-BIDIK RI tertanggal 11 september 2020 dengan nomor : 37/L.DPP/Lsm-Bidik Ri/IX/2020  dengan menghubungi Via whassap nya belum ada jawaban hingga berita ini di turunkan. (Kumbang RN)