Rehab Gedung Perpustakaan SDN 2 Cangkring Diduga Serat Persoalan

Cirebon, RN.  Rehab pembangunan gedung perpustakaan SDN 2 Cangkring Kec. Plered Kab. Cirebon dengan pagu anggaran Rp 110.000.000 diduga sara...

Cirebon, RN. 

Rehab pembangunan gedung perpustakaan SDN 2 Cangkring Kec. Plered Kab. Cirebon dengan pagu anggaran Rp 110.000.000 diduga sarat persoalan. 

Bukti dugaan itu mulai dari kurang transparan, panitia pelaksana  pekerjaan sebatas tertulis dikertas, tidak dilibatkannya komite sekolah setempat, pekerja dari luar pekon, ongkos tidak menggunakan HOK atau diborongkan. 

Seperti didapat informasi dilapangan menyebutkan. Pembangunan rehab perpustakaan yang dialokasikan dari dana DAK (Dana Alokasi Kusus) 2020 itu, dalam pelaksanaannya kepala sekolah menekel seluruh pekerjaan. Satu diantaranya membeli bahan-bahan banguan sehingga kapasitas penitia pelaksana pembangunan sama seklali tidak disertakan.

Selain itu, komite sekolah yang berperan sebagai pemberi pertimbanguan, pendukung dan pengontrol dalam rangka trasnfarmasi dan akuntabiltas penyelenggara dan keluaran pendidikan disatuan pendidikan  juga didalam pelaksanaannya tidak dilibatkan.

Dan lebih parah lagi, seharusnya dalam pembagunan pelaksanaan rehab perpustakaan menguanakan swadaya masayarakat. Akan tetepi pihak kepala sekolah pelaksanaan pekerjaannya menggunakan HOk atau diborongkan. Hal itu tidak sesuai Permendikbud nomor 11 Tahun 2020 tentang juknis DAK fisik bidang pendidikan tahun anggaran 2020.

Saat RN tandang mengonfirmasi kebenarannya, Kepala Sekolah SDN Cangkring 2 Sulastri SPd, terkesan menghindari wartawan dengan mengatakan suasana sekolah tidak sehat karena ada beberapa guru saat di sweb empat hari yang lalu dinyatakan potiv terkena virus covid 2019.

“ Maaf, tamu dilarang masuk ruangan kantor, silakan kalau ngobrol diluar dengan salah satu staf saya”. Kelit Sulastri dengan posisi tetep diruangan kerjannya tanpa menunjukkan fisiknya hanya terdengan suaranya.

Sementara, Ketua LSM Peduli Pendidikan dan Kesehatan (PP&Kes) Kab. Cirebon. Herman angkat bicara. Menurutnya. Apa yang dilakukan oleh kepala sekolah itu tidak patut ditiru. Karena, kedudukan kepala sekolah adalah sebagai pemimpin dari para guru di suatu sekolah, sebagai contoh teladan bagi seluruh warga sekolah dan lainnya. 

“ Artinya, bagaimana dikatakan pemimpi, sementara kelakuannya seperti itu. Satu hal, posisi kepala sekolah menentukan arah suatu lembaga. Dan Kepala sekolah merupakan pengatur dari program yang ada disekolah. Karena nantinya, diharapkan kepala sekolah akan membawa spirit kerja guru dan membangun kultur sekolah dalam peningkatan mutu pendidikan.”. ujar Herman. (Hasan)