KADES di Kab.SMI, RAMPAS tanah warga, Gelapkan SERTIFIKAT jadi Atas NAMA

Sukabumi,RN Oknum kepala Desa berinisial AI di Kecamatan Kadudampit, Kabupaten Sukabumi telah diduga kuat Menggelapkan satu Sertifikat tanah...

Sukabumi,RN

Oknum kepala Desa berinisial AI di Kecamatan Kadudampit, Kabupaten Sukabumi telah diduga kuat Menggelapkan satu Sertifikat tanah warga tetangganya. Bahwa, sejak Sertifikat tanah dikuasai oleh oknum Kades AI tersebut sudah kurun waktu tiga tahun dimilikinya yang bukan sebagai hak miliknya.

Sedangkan awal pembuatan Sertifikat tanah tersebut dikeluarkan oleh pihak BPN Kabupaten Sukabumi sejak tahun 2018 pada saat program PTSL serentak di gulirkan secara masal," papar MY sebagai pemilik hak tanah.

MY menyampaikan kepada awak media, sebelum Sertifikat tanahnya dikuasai oleh oknum Kades AI tesebut, bahwa saya MY telah meminjam uang kepada oknum Kades AI sejumlah Rp. 15.000.000.00 juta.

"Keseluruhan dari luas tanah tersebut seluas 600 meter persegi sebagai hak milik saya, sesuai dari bukti bukti surat tanah yang saya miliki. Tetapi, setelah saya melihat dalam Sertifikat yang telah dikuasai oleh oknum Kades AI, ternyata luas tanah yang di Sertifikatkan oleh oknum Kades AI kurang lebih luasnya 400 meter persegi dan menjadi atas nama oknum Kades AI pribadinya." ungkap MY.

Lokasi tanah tersebut tidak jauh dari tempat tinggal MY sebagai hak pemilik tanah, lebih tepatnya berada di depan tempat usaha puluhan bangunan Kontrakan oknum Kades AI yang sudah ada sebelumnya di wilayah Kecamatan Kadudampit, Kabupaten Sukabumi dan tidak luput kemungkinan tanah desa atau tanah tanah lainnya diduga di salah gunakan juga. Perlu kiranya kepada pihak INSPEKTORAT Kabupaten Sukabumi, serta APH yang lainnya, dapat segera memeriksa atau mengaudit di Desa tersebut.

Ditambahkan MY menjelaskan, ketika saya belum bisa untuk mengembalikan pinjaman uang kepada oknum Kades AI, saat itu saya sedang bekerja diluar kota sukabumi.

"Pada saat saya pulang bekerja ke sukabumi, secara kebetulan saya bertemu dengan oknum Kades AI berpapasan di jalan yang saat itu sudah larut malam, sekira pukul 12.00 WIB. Selanjutnya oknum Kades AI tidak banyak basa basi lagi, langsung menanggih uangnya ke saya di jalan malam itu juga.

"Saya yang kebetulan tetangga warganya, langsung di desak oleh oknum Kades AI harus segera pada malam itu untuk mengembalikan uangnya, tetapi saya mengatakan uangnya belum punya dan oknum Kades AI sekaligus menyodorkan satu lembar kwetansi kosong agar di tandatanganinya oleh saya, kalau bunyi kutipan di kwetansinya saya juga tidak tau seperti jelasnya." ungkap MY.

Setelah awak media menyimak di dalam permasalahan tersebut, MY sebagai warga negara di mata hukum haknya sama apalagi yang dirugikan. MY menambahkan ke awak media, menyampaikan.

"Bahwa sebelumnya, tidak ada sama sekali Akte Jual Beli (AJB) secara Sah yang saya diberikan kepada oknum Kades AI untuk kepemilikan tanah tersebut menjadi berpindah tangan atau sebagai pemilik baru, tidak melalui cara yang sah seperti biasanya dalam peraturan Kementrian Agraria dan Tata Ruang Pertanahan. Tetapi, kenapa tiba tiba bisa jadi Sertifikat dengan atas nama oknum Kades AI, ada apa ini pihak BPN Kabupaten Sukabumi? "katanya.

Langkah selanjutnya pihak awak media investigasi lebih dalam, dengan adanya dugaan penyorobotan atau perampasan tanah dan penggelapan Sertifikat warga yang dilakukan oknum Kades AI. Bahwa permasalahan tersebut sudah terjadi, ada perbuatan melawan hukum secara sengaja dan berencana.

Awak media untuk segera konfirmasi kepada oknum Kades tersebut, tetapi begitu gagah dengan pendirinya sambil menyodorkan Sertifikat mengatakan, bahwa yang saya lakukan sudah benar sesuai Sertifikat yang saya miliki. Walau di tanah itu sebelumnya, hanya berupa lahan tanah kosong saja.

"Sekarang di tanah tersebut sudah berdiri bangunan beberapa kontrakan yang saya miliki," ungkap oknum Kades AI.

Sebelum awak media konfirmasi kepada pihak BPN Kabupaten Sukabumi, terlebih dahulu untuk konsultasi meminta pandang hukum dari Unit satu Polres Sukabumi Kota dalam kaitan perkara permasalahan tersebut yang mengatakan.

"Langkah awalnya, agar pihak pemilik tanah yang mengklaim sebagai tanahnya, sesuai atas nama dan nomer dalam Sertifikat tersebut, terlebih dahulu di blockir oleh pihak BPN nya. Selanjutnya, kirim surat permohonan kepada Pengadilan Negri Kabupaten Sukabumi agar nanti pidananya muncul." paparnya.

"BERSAMBUNG,

3 121 © H.M.H