Proyek pavingisasi Pantai Boom tahun 2018 mulai disorot

BANYUWANGI,RN Proyek Dermaga Pantai Boom yang dahulu dibiayai oleh anggaran APBD Provinsi Jawa Timur, yang bertempat di kabupaten Banyuwangi...

BANYUWANGI,RN

Proyek Dermaga Pantai Boom yang dahulu dibiayai oleh anggaran APBD Provinsi Jawa Timur, yang bertempat di kabupaten Banyuwangi yang juga sempat di Grojok Puluhan Milyar oleh Dinaa Perhubungan Jatim, kini mulai disoal oleh para LSM dan mulai disorot beberapa Media di Banyuwangi, pada Rabu (11/11/2020).

Aktifitas di Pantai Boom Banyuwangi yang makin berkembang tersebut, sejumlah proyek pembangunan Jembatan Timbang dan Proyek Perluasan Pavingisasi kawasan Dermaga Pantai Boom yang dahulu pernah dikerjakan oleh pihak rekanan dari sumber pendanaan APBD tahun 2018 yang sempat digerojok oleh Dinas Perhubungan dan LLAJ Provinsi Jawa Timur senilai belasan miliar kini mulai jadi sorotan para aktivis. 

Sejak tahun 2005, sudah ratusan miliar rupiah, dana APBD Provinsi Jawa Timur yang terserap untuk proyek dikawasan Pantai Boom. Selain ada proyek Pelindo III, ada proyek prestis pengelolaan aset pelabuhan rakyat milik provinsi Jawa Timur. 

Anggaran yang dahulu untuk pengerjaan proyek jembatan timbang dan perluasan pavingisasi dengan sistem multi years,

Dan bahkan dulu sempat ada sejumlah nelayan lokal di Mandar yang memprotes pembangunan tersebut karena sempat menghambat jalur perlintasan kapal nelayan.

Dahulu pantai Marina Boom banyuwangi tersebut dibangun dengan dana dari APBN dan APBD Provinsi Jawa Timur yang digelontorkan kurang lebih Rp. 100 miliar, Pada tahun 2015, Dishub Propinsi Jatim mengajukan dana tambahan Rp 50 Miliar sebagai tahap pertama, Dan Rp 40 Miliar di tahun 2016 untuk menyelesaikan pembangunan Pelabuhan Boom.

Sebelumnya pernah dilakukan pembangunan jalan paving, namun diketahui jalan tersebut dibongkar oleh pengelola.

Plt. kepala Dinas PU Bina Marga dan cipta karya kabupaten Banyuwangi, Danang, saat dikonfirmasi tentang pengerjaan proyek paving sebelumnya mengatakan,

"Pernah ada, dan paving sudah ada penghapusan, untuk paving di hibahkan ke desa," ungkapnya.

Namun sayangnya ketika Plt kadis PU ditanyakan tentang besaran anggaran, masih enggan menjawab.

"Itu harus buka arsip karena sudah lama," singkatnya.

Sementara menurut salah satu praktisi Hukum dikabupaten Banyuwangi, Wahyu Sigit Widodo, Menduga mencium adanya aroma kerugian negara di dalam pengerjaan proyek pavingisasi di pantai Boom Saat itu.

"diketahui pada saat pengerjaan proyek tersebut, bukan hanya tentang pengadaan paving, melainkan include dengan ongkos kerja dan lainnya,  ketika itu dibongkar oleh pengelola, yang jadi pertanyaan, dulu dasar pemikiran dan perencanaan pemerintah daerah bagaimana sehingga mengucurkan anggaranya dilokasi tersebut, adakah surat penghapusan aset paving itu, dan desa mana saja yang dapat hibah atas hasil pembongkaran paving itu," terang Wahyu sigit widodo. 

"Dengan kejadian tersebut bisa dikatakan dugaan penyerapaan anggaran yang sia sia, dan disitu pula kami menduga adanya kerugian negara," imbuhnya memaparkan kepada media. WIR.