Pemkab Kotim Dituntut Bertindak Tegas Atas Kerusakan Jalan Oleh Truk Bermuat Lebih

SAMPIT, RN Anggota Komisi IV DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) Kurniawan Anwar menyatakan akan berupaya mencari solusi penanganan ce...

SAMPIT, RN

Anggota Komisi IV DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) Kurniawan Anwar menyatakan akan berupaya mencari solusi penanganan cepat terhadap kerusakan jalan di dalam kota Sampit terutama di wilayah Kecamatan Mentawa Baru Ketapang. Sebab, kondisi kerusakan jalan itu sudah sangat memprihatinkan, terutama Jalan HM Arsyad dekat Bundaran KB. Kerusakan itu sudah terjadi selama beberapa bulan-bulan belakangan ini, dan memang menjadi persoalan serius. 

“Kita akan menekankan kembali kepada dinas terkait agar segera mengalokasikan anggaran yang dulunya sempat dianggarkan dan kini harus masuk di tahun anggaran 2021, agar segera direalisasikan kembali,” ujar Kurniawan di Sampit, Rabu (6/1/2021). 

Harus diingat, tambah Kurniawan, Jalan HM Arsyad Sampit merupakan akses yang cukup tinggi arus lalu lintasnya dan ramai digunakan warga. Sehingga harus cukup baik dan aman untuk dilintasi. Karena itu, perbaikan jalan tersebut harus segera dilakukan, dan pembatasan penggunaannya wajib dilaksanakan. 

“Ini saya sendiri melihat bagaimana truk tronton yang masuk dan melindas jalan itu yang sama-sama kita ketahui hanya kelas 8 ton ini. Harusnya pihak terkait menindak tegas tronton yang melewati jalan itu, jangan malah dibiarkan bebas masuk. Karena kendaraan dengan bobot yang begitu berat, sudah tidak wajar berada di jalan permukiman dalam kota ini,” tegas Kurniawan. 

Anggota DPRD dari Komisi IV lainnya, Bima Santoso, menilai hancurnya jalan di dalam Kota Sampit akibat banyaknya kendaraan besar berkapasitas melebihi tonase yang melintas. 

“Hal itu membuat jalan hancur. Saya rasa ini sangat membahayakan pengguna jalan lainnya. Karena banyak kendaraan yang saling mendahului di jalan rusak. Ini sangat bahaya, bisa menyebabkan hal-hal yang tidak diinginkan,” ujar Bima. 

Menurut Bima, kondisi jalan yang rusak terutama di Jalan Pelita Barat dan Jalan HM Arsyad, agar mendapat perhatian serius dari Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), serta Dinas Perhubungan Kotim. Sehingga bisa ditiindaklanjuti bahkan mendorong ada pihak ketiga yang dilibatkan untuk ikut bertanggung jawab terhadap kerusakan jalan yang sudah begitu parah tersebut. 

“Kalau untuk jangka panjang, bisa koordinasi dengan perusahaan yang armadanya banyak melintasi jalan tersebut guna mencari solusinya. Penting sekali ada pengaturan untuk pengguna jalan itu, supaya tidak setelah diperbaiki nanti lantas rusak lagi,” jelasnya.(Joe).