Kapolres Kapuas Hulu: Tangkap Penambang Emas Ilegal Menggunakan Alat Berat

Pontianak (Kalbar), RN Kapolres Kapuas Hulu secara tegas memerintahkan jajarannya agar menangkap pelaku Pertambangan Emas Tanpa Izin (PETI) ...

Pontianak (Kalbar), RN

Kapolres Kapuas Hulu secara tegas memerintahkan jajarannya agar menangkap pelaku Pertambangan Emas Tanpa Izin (PETI) khusus yang menggunakan alat berat di Kabupaten Kapuas Hulu, Provinsi Kalimantan Barat.

"Ada PETI dibilang untuk cari makan, tapi sudah menggunakan excavator, itu namanya sudah ada target ekonomi untuk kekayaan, saya perintahkan Kasat Reskrim tangkap itu yang menggunakan excavator," kata AKBP Wedy Mahadi, saat Rapat koordinasi lintas sektoral, di Aula Bank Kalbar Cabang Putussibau, Jalan DI. Panjaitan, Senin 19 April 2021.

Lanjutnya, mengenai rapat membahas PETI bukan baru pertama dilaksanakan, tetapi sudah berkali-kali, bahkan sudah sering dilakukan sosialisasi serta imbauan larangan PETI. AKBP Wedy Mahadi menyarankan, perlunya ditingkatkan sinergitas semua pihak untuk melakukan sosialisasi dan pemahaman terhadap masyarakat karena dampak PETI lebih banyak mendatangkan dampak negatif seperti dampak lingkungan dan kesehatan.

"Perlu ada solusi agar PETI tidak ada lagi di Kapuas Hulu dan itu perlu sinergitas semua pihak berikan pemahaman kepada masyarakat," kata Wedy.

Sementara itu, Bupati Kapuas Hulu Fransiskus Diaan mengakui, bahwa PETI memang sudah menjadi mata pencarian masyarakat, tetapi hal tersebut tidak bisa dibiarkan karena melawan dan bertentangan dengan hukum di negara ini. Dalam mengatasi persoalan PETI juga perlu sosialisasi dan pemahaman kepada masyarakat, agar masyarakat memahami dampak yang terjadi dari PETI.

"Saya sangat mendukung jika ada masyarakat yang mengurus izin untuk pertambangan rakyat, Pemkab Kapuas Hulu hanya memberikan rekomendasi sedangkan kewenangan perizinan ada pada kementerian terkait," kata Fransiskus.

Bupati juga mengatakan Pemkab Kapuas Hulu akan berupaya mencari solusi, agar masyarakat yang bekerja PETI beralih ke pekerjaan lainnya dalam menggali potensi sumber daya alam selain PETI.

"Saya minta para camat berikan pemahaman kepada masyarakat agar masyarakat paham dampak dari aktivitas PETI," pesan Bupati terpilih dalam Pilkada 2020.

Diketahui sebelumnya, berdasarkan catatan media www.radarnusantara.com Korwil Kalbar, Forkompinda Kabupaten Kapuas Hulu pada hari Rabu, 24 Juni 2020 tahun lalu turun ke salah satu titik lokasi yang menggunakan alat berat excavator, tepatnya di Desa Beringin Kecamatan Bunut Hulu. Seperti diberitakan beberapa media lokal saat itu, tujuan pihak Forkompinda turun ke lokasi tersebut untuk membuktikan rumor adanya indikasi UPETI dan alat berat Excavator.

Adapun pihak Forkompinda yang turun saat itu ke lokasi tersebut, yaitu A.M. Nasir (Mantan Bupati Kapuas Hulu_red), Kapolres AKBP Wedy Mahadi, Dandim 1206/PSU Letkol Basyarudin, Ketua DPRD Kuswandi. Selain itu tampak mendampingi Asmiardy Camat Bunut Hulu dan Herman Kepala Desa Beringin.

Sedangkan informasi yang kembali dihimpun pada akhir Maret 2021, sampai saat ini masih terjadi kegiatan Pertambangan Emas Tanpa Ijin (PETI) dengan menggunakan kurang lebih 40 alat berat excavator aktif di Desa Beringin, dan sedangkan alat berat excavator lainnya yang ada di lokasi dalam kondisi rusak dan perbaikan. Para penambang ilegal selain di darat, juga melakukan kegiatannya di aliran sungai.

Bukan hanya di Kecamatan Bunut Hulu yang terjadi saat ini, Pertambangan Emas Tanpa Ijin di aliran sungai wilayah Kecamatan Boyan Tanjung Kabupaten Kapuas Hulu sudah terjadi sekitar tahun 2004.

Adrian.