Bocah 5 Tahun di Panimbang, Diduga Jadi Korban Perkosaan

Pandeglang, Radar Nusantara Kasus kekerasan seksual kembali terjadi, kali ini menimpa anak-anak dibawah umur yang terjadi di Kecamatan Panim...

Pandeglang, Radar Nusantara

Kasus kekerasan seksual kembali terjadi, kali ini menimpa anak-anak dibawah umur yang terjadi di Kecamatan Panimbang Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten. Bocah yang berusia 5 Tahun, sebut saja Mawar menjadi korban perkosaan.

Berbekal informasi, Tim Radar Nusantara Group melakukan penelusuran hingga kerumah keluarga korban.

Nenek Korban, AM (60) saat dikonfirmasi mengatakan bahwa kejadian itu berawal adanya anak remaja berinisial DM (18) yang masih bertetangga nginap dirumah kami.

"Kejadian itu berawal, ada tetangga berinisial DM berstatus pelajar di salah satu SLTA di Panimbang bermain dan tidak biasanya nginap dirumah kami, namun pada malam itu hingga larut bahkan hingga hampir pukul 02.30 WIB, yang bersangkutan tidak juga tidur hanya sibuk memainkan telepon genggam," ungkapnya AM ke awak media, Sabtu (29/5/21).

Lalu, sambung AM, tanpa rasa curiga saya dan ibu kandung Mawar pergi ke pasar Panimbang untuk berdagang sedangkan dirumah ada 3 orang cucu saya yang masih kecil-kecil termasuk Mawar, dan tetangga tersebut.

Namun, alangkah kagetnya saat saya pulang dari pasar sekitar pukul 12.00 WIB mendapati cucu saya (mawar*red) menangis akibat uang jajan nya hilang dan juga kesakitan saat mau kencing," imbuh AM sambil menitikkan air mata.

"Terus terang kami sedih pak, terlebih saat mendengarkan penuturan cucu saya yang mengaku digituin oleh pelaku berinisial DM hingga berkali kali sedangkan pada saat kejadian ayahnya Mawar sedang tidak ada dirumah sedangkan suami saya sudah almarhum," terangnya pilu.

Terpisah, Ibu Korban berinisial KT, menyampaikan bahwa peristiwa pahit itu telah terjadi dan kami sekeluarga sudah menyerahkan sepenuhnya ke pihak kepolisian.

"Saya sebagai orang tua berharap agar permasalahan ini di proses secara hukum dengan seadil-adilnya sesuai undang-undang yang berlaku di Indonesia," tegas KT melalui telepon genggam.

Sementara, Paman Korban sebut saja Budi (samaran) menjelaskan bahwa kasus yang terjadi tersebut telah dilaporkan secara resmi ke Polres Pandeglang.

"Kasus yang menimpa keluarga kami sudah ditangani dengan baik oleh pihak kepolisian Polres Pandeglang dengan Surat Tanda Penerimaan Laporan Nomor : STPL/171/V/2021/SPKT/Res. Pandeglang/Polda Banten pada hari Sabtu tanggal 29 Mei 2021," paparnya.

Lebih lanjut dikatakan Budi, bahwa kejadian ini dimungkinkan akibat pengaruh dari handphone android dengan membuka konten yang kurang mendidik," tutupnya. (Iwan RN).