Dirugikan Puluhan Miliar, PT Mahes Jaya Steel Cilegon Akan Tempuh Jalur Hukum

Cilegon, Radar Nusantara   Direktur PT Mahes Jaya Steel mengaku dikecewakan oleh salah satu perusahaan yang berada di Sulawesi Selatan yang ...

Cilegon, Radar Nusantara 

Direktur PT Mahes Jaya Steel mengaku dikecewakan oleh salah satu perusahaan yang berada di Sulawesi Selatan yang tidak menepati janjinya atas penyerahan keseluruhan barang berupa tembaga yang telah dibeli olehnya, sebanyak 100 Ton yang telah dibayar secara tunai.

Hal tersebut diutarakan oleh Awara selaku Direktur PT Mahes Jaya Steel yang mengaku akan melakukan langkah hukum atas peristiwa tersebut yang merugikan perusahaannya hingga mencapai puluhan miliar rupiah.

"Semua permasalahan saya sudah sampaikan dan juga sudah diserahkan sepenuhnya ke Kuasa Hukum agar melakukan langkah nyata sesuai dengan bidangnya atas kerugian yang menimpa perusahaan kami," ungkapnya Awara di Cilegon Provinsi Banten, Rabu (19/5/21).

Dia mengatakan bahwa advokat yang ditunjuk oleh PT Mahes Jaya Steel adalah Misbakhul Munir, SH.,MH dan Rekan asal Pandeglang," terangnya.

Terpisah, Misbakhul Munir, SH.,MH membenarkan bahwa dirinya telah menjadi kuasa hukum dari perusahaan yang bergerak di bidang peleburan besi dan tembaga serta pembuatan besi holo, genteng, plat baja dan lainnya yaitu PT Mahes Jaya Steel Cilegon Banten.

"Memang benar, Kantor Hukum AM.Munir dan Rekan telah ditunjuk oleh pihak PT Mahes Jaya Steel Cilegon menjadi kuasa hukum perusahaan tersebut karena diduga adanya perbuatan melawan hukum yang dilakukan oleh beberapa pihak. Untuk itu kami melakukan langkah hukum agar klien kami dapat mendapatkan haknya kembali terkait kerugian hingga miliaran rupiah tersebut," papar Misbakhul Munir, di Kantor Hukum AM.Munir dan Rekan di Cikedal Kabupaten Pandeglang.

Dijelaskan lebih lanjut, Kami akan mengawal permasalahan ini hingga adanya keadilan yang nyata atas peristiwa hukum yang terjadi.

Kami juga akan berkoordinasi dengan Pihak Bea Cukai Malili Sulawesi Selatan untuk mendapatkan keseluruhan Fakta Hukum atas adanya dugaan Perbuatan Melawan Hukum (PMH) atas klien kami. Untuk penanganan lebih lanjut, kami sudah utus salah satu tim kami yaitu Samsul Bahri,SH untuk segera menuju ke Sulawesi, terang Dirut Kantor Hukum AM Munir & Rekan.

"Selain itu, kami juga berencana meminta Kementrian Perindustrian agar membekukan ijin salah satu PT di Sulawesi Selatan yang diduga nakal dalam melakukan bisnisnya, " tutup Misbakhul Munir tanpa menyebut perusahaan yang dimaksud. (Iwan RN).