JIMMI ABRAHAM : PERMASALAHAN SERIUS PETI DI SEKADAU JANGAN SAMPAI MENGALAMI PEMBIARAN

Pontianak (Kalbar), RN. Sungai sekadau merupakan salah satu sungai yang melintasi wilayah Kabupaten Sekadau, sungai ini melintasi 4 kecamata...

Pontianak (Kalbar), RN.

Sungai sekadau merupakan salah satu sungai yang melintasi wilayah Kabupaten Sekadau, sungai ini melintasi 4 kecamatan, yaitu Nanga Mahap, Nanga Taman, Sekadau Hulu dan Sekadau Hilir tentunya sungai ini menompang kebutuhan warga yang ada di sekitaran bantaran sungai tersebut serta menjadi identitas dari masyarakat setempat. Namun beberapa waktu belakangan sekarangan ada permasalahan serius yang mengancam keberadaan sungai sekadau, yaitu permasalahan PETI (Penambangan emas tanpa izin) yang mengakibatkan pencemaran sungai tersebut dan menjadi keresahan bagi masyarakat. 

Jimmi Abraham Tokoh Pemuda Asal Sekadau mengungkapkan Pencemaran karena aktivitas PETI bukanlah hal yang baru terjadi di Kabupaten Sekadau, beberapa waktu sebelumnya juga ada permasalahan serupa yang mengakibatkan munculnya permasalahan serius lingkungan.

“Seharusnya masalah ini tidak terjadi lagi dan sudah bisa di selsaikan dijauh hari sebelumnya bukan malah menjadi permasalahan yang terus berulang dan mengalami pembiaran dari pihak pemerintahan ataupun aparat penegak hukum, karena Gerakan upaya penekanan dari kelompok masyarakat juga tidak tinggal diam mulai dari media social, beberapa waktu yang lalu ada  aksi protes demonstrasi, hingga yang terakhir ini pemasang spanduk di jembatan-jembatan yang melintasi sungai Sekadau. Namun pihak yang bersangkutan belum bisa menyelsaikan permasalahan ini secara konkrit dan menyeluruhan di kabupaten Sekadau,” ungkap Jimmi.

Jimmi Menegaskan Permasalahan PETI ini merupakan permasalahan lingkungan, namun jika dibiarkan secara terus menerus akan berdampak pada masalah sosial yang berujung pada konflik horizontal sesama masayarakat.

“Sungai yang tercemar akibat dari limbah dan lumpur dari aktivitas PETI akan menimbulkan masalah lingkungan tentunya ini sangat berbahaya untuk kesehatan mengingat masyarakat masih menggantungkan keperluan sehari-harinya di sungai tersebut. Selain itu permasalahan social juga akan timbul dari aktivitas PETI tersebut, masyarakat yang terdampak akan merasa dirugikan terutama masyarakat yang berada di aliran sungai sekadau tentunya ini menimbulakan keresahan di masyarakat, namun dilain pihak untuk kelompok masyarakat yang menjadi pelaku dari aktivitas PETI yang tentunya dengan alasan memenuhi kebutuhan ekonomi juga akan mengalami kerugian jika PETI di berhentikan karna mereka tidak mempunyai sumber pencarian. Hal inilah yang menimbulkan gesekan pemicu konflik horizontal atau konflik sesama masyarakat yang bisa berakibat fatal," tegasnya.

Jimmi meminta Pemerintah dan aparat penegak hukum harus tegas dan serius serta cepat mengambil tindakan, jangan sampai permasalahan ini terus dibiarkan yang merugikan masyarakat.

“Pemerintah melalui fungsi beberapa dinas maupun lembaga terkait harus bisa memberikan solusi untuk menyelsaikan masalah tersebut jangan sampai ada pembiaran yang berujung pada kerugian dimasyarakat. Selain itu aparat kemanan juga harus bersikap tegas menindaklanjuti permasalahan ini sesuai dengan ranah dan koridor hukum yang berlaku. Tentunya yang paling di kawatirkan jangan sampai adanya pihak, atau elit tertentu yang ikut bermain untuk mendapatkan keuntungan secara pribadi namun harus mengorbankan masyarakat dan lingkungan  yang membuat permasalahan ini semakin sulit ditangani,” tutupnya.

Rls/Adrian.