Sekjen Kompak Reformasi Sangat Menyayangkan Gegara Beli Mobil Dinas Baru Ditengah Pandemi, Bupati Dan Wakil Bupati Karawang Panen Kritikan

Karawang, radar nusantara Terkait sikap  bupati dan wakil bupati soal  pembelian kendaraan dinas bupati dan wakil bupati di tengah pandemi d...

Karawang, radar nusantara

Terkait sikap  bupati dan wakil bupati soal  pembelian kendaraan dinas bupati dan wakil bupati di tengah pandemi dan kedua pejabat tersebut tidak bergeming dengan kritikan dari berbagai kalangan dan ini kami anggap lunturnya sense of crises dari pejabat tinggi tersebut.

Pengadaan kendaraan peorangan dinas atau kendaraan dinas  jabatan yang dialokasikan 5,4 Miliar dalam APBD 2021. Mirisnya lagi anggaran tersebut bukannya direfokusing ini malah direalisasikan. Padahal kebutuhan tersebut tidak mendesak dan kendaraan yang lamapun masih layak.

Lebih parahnya lagi, adalah sekretaris daerah harusnya memberi masukan ke Bupati dan wakil bupati terkait anggaran yang harus direfokusing ini malah ikut-ikutan mengalokasikan kendaraan dinas jabatan Sekda. Walapun kelasnya dibawah kendaraan bupati dan Wabub harusnya dia menolak dan menyarankan derefokusiing ke anggaran yang lain yang lebih mendesak. 

Dan ketika mobil dinas baru bupati dan wakil bupati sudah digunakan awak mediapun sudah meliputnya justru malah kendaran dinas baru sekda tidak terlihat. Apakah ini disembunyikan menjaga citra yang sedang dibangun atau bagaimana.

Kendaraan Dinas Sekda yang lama kan masih bagus kenapa ikut-ikutan bupati dan Wabub.

Bila melihat harta sekda yang di Laporkan ke KPK melalui LHKPN cukup fantastis juga masa untuk mobil saja tidak mau berkorban ditengah pandemi ini apalagi beliau sebagai ketua DKM harusnya memberi contoh juga dong minimal rasa empati lah.

Sebetulnya bagi dia sangat mudah untuk mengalihkan anggaran tersebut apalagi kendaraan dinas tersebut Pengguna Anggarannya (PA) kan beliau. Tapi itulah bila semua tidak peduli dengan keadaan sekitarnya. Yang dipikirnya ya hanya fasilitas negara saja untuk kepentingannya saja. Apalagi sekda ini bila melihat anggaran kerumah tangganya mendekati 500 juta pertahun. 

Sekda sebagai koordinator aset daerah harusnya memberi contoh juga. Berdayakan aset-aset yang ada cari aset-aset yang tidak jelas rimbanya. Bahkan kami mendapatkan informasi mantan wakil bupati saja belum mengembalikan mobil dinasnya dan Sekdapun tidak berani mengambilnya. 

Kami sangat prihatin jika pimpinan pemerintahan di Karawang seperti ini. Seolah Karawang ini jadi suka-suka para pejabat tanpa memperhatikan derita warganya sendiri. ( par )