Dugaan Pemotongan Honor Petugas Jaga Posko Covid-19 di Sobang Makin Menguat

Pandeglang, Radar Nusantara Kepala Desa Kutamekar periode 2015-2021 berinisial MKW yang kini telah berakhir masa jabatannya, diduga kuat mel...

Pandeglang, Radar Nusantara

Kepala Desa Kutamekar periode 2015-2021 berinisial MKW yang kini telah berakhir masa jabatannya, diduga kuat melakukan pemotongan pembayaran honor kepada 8 (delapan) petugas jaga Posko Covid-19 yang juga merupakan Aparatur Desa Kutamekar Kecamatan Sobang Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten.

Menurut Darma, salah satu Ketua RT di Kp. Yamu kepada wartawan menjelaskan bahwa honorarium petugas jaga Posko Covid-19 sudah diberikan oleh Kepala Desa Kutamekar yang merupakan orang tua dari Kaur Keuangan Desa Kutamekar.

"Alhamdulilah, setelah ramai diberitakan di media online Radar Nusantara terkait adanya honor petugas jaga posko Covid-19 belum dibagikan. Saya langsung di panggil oleh Pak Markawi Mantan Kepala Desa ke rumahnya sebelum pelaksanaan Pilkades dan saya langsung diberikan uang sebesar Rp.300.000,- (tiga ratus ribu rupiah)," kata Darma melalui sambungan telepon genggam, Rabu (20/10/21) lalu.

Selain itu, kata Darma, dengan sejujurnya saya katakan, saya diperintahkan oleh mantan Kades untuk mengaku, jika ada yang nanya nominalnya sebesar Rp. 987.000,-  bilang aja segitu omongan Pak Markawi padahal uang yang diberikan cuma Rp.300.000,-.

Darma mengaku bahwa dirinya tidak mengetahui selama ini di tugaskan sebagai petugas jaga posko Covid-19 di wilayah RT Kp. Yamu Desa Kutamekar.

"Kalau saya pernah duduk di posko bukan karena saya ada perintah dari atasan. Dalam hal ini oleh (Kepala Desa) saya ke posko dan duduk di tempat itu semata mata hanya menjaga aset desa yang berada di Kampung Yamu dan saya juga selaku Ketua RT kalau tidak saya jaga mau siapa lagi, yang jaga," jelasnya ke media.

Darma menjelaskan, seharusnya jangan seperti ini, kami juga sebagai aparatur desa walaupun hanya sebagai RT/RW. Ada kegiatan apapun di wilayah RT kami, semestinya harus berkordinasi atau memberitahu. Agar kami nantinya bisa turut membantu, kalau sukses atau kalau gagal, kan kami juga nantinya yang akan malu dan di salahkan," tegasnya.

Baca juga : 

https://www.radarnusantara.com/2021/10/pemdes-kutamekar-belum-salurkan-honor.html

Hal berbeda dikatakan Sukardi selaku Ketua RW Kp.Yamu yang mengaku belum menerima honorarium dan tidak pernah menandatangani apapun sebagai petugas Jaga Posko Covid-19. 

"Kalau tanda-tangan saya bukan seperti itu pak, kalau nama Sukardi selaku Ketua RW Kp. Yamu memang saya orangnya tapi saya belum pernah tanda tangan terkait uang honor petugas jaga posko Covid-19," tegas Sukardi yang akrab dipanggil nama Pak Iyus.

Sukardi yang juga sebagai tenaga  pengajar di salah satu Sekolah Dasar Negeri di Desa Kutamekar menyampaikan bahwa hingga saat ini dirinya belum dikasih apapun soal honor petugas jaga posko Covid-19.

"Kalau terkait uang honor atau apa lah, hingga hari ini saya belum tahu dan belum menerimanya. Jangankan honor, perintah saja tidak ada untuk kami, padahal pos tersebut di tempatkan di wilayah saya," kata Sukardi.

Baca juga :

https://www.radarnusantara.com/2021/10/honor-petugas-jaga-posko-covid-19.html

Sementara Dewi Anggraeni Kaur Keuangan Desa Kutamekar saat dikonfirmasi mengaku dirinya tidak mengetahui apa-apa terkait honorarium petugas jaga posko Covid yang melibatkan unsur RT/RW . 

"Maaf Pak, kalau terkait dengan itu,  saya tidak tau apa - apa silahkan langsung menghubungi bapak atau silahkan datang kerumah saja," kata Dewi Anggraeni.

Dewi pun mengatakan tidak mengerti dan tidak tahu. saat di tanya rincian dan besaran honor yang seharusnya diberikan kepada petugas jaga posko, Sekalipun Dalam daftar honor di tandatangani oleh dirinya. 

"Berkaitan dengan honor berapa - berapa nya saya tidak tahu dan tidak mengerti ,silahkan langsung nanya ke Bapak saya aja. Maaf ya, saya kurang paham tentang itu," tutupnya. (Gus/Wan).