Dalam Rangka Penyusunan RKPDes Tahun 2022 Pemdes Rahayu Laksanakan Musrenbangdes

Kabupaten Bandung, RN Dalam rangka penyusunan rencana RKPDes Tahun 2022, Pemerintah Desa Rahayu laksanakan musyawarah perencanaan pembanguna...

Kabupaten Bandung, RN

Dalam rangka penyusunan rencana RKPDes Tahun 2022, Pemerintah Desa Rahayu laksanakan musyawarah perencanaan pembangunan desa (Musrenbangdes), yang dihadiri oleh Kepala Desa Rahayu, yang juga sebagai Wakil Apdesi Kabupaten Bandung, H. Dadang Suryana, Sekretaris Desa Fauzi Alfarisi, Ketua BPD Desa Rahayu, Hendi Rukama, para ketua Rw, Ketua Rt dan para kadus, juga dihadiri oleh pendamping desa Neli Susanti S. Sos, acara dilaksanakan di Gor Desa Rahayu Kecamatan Margaasih Kabupaten Bandung.

Pada kesempatan tersebut Sekretaris Desa Rahayu, Fauzi Alfarisi mengatakan, musyawarah perencanaan Desa Rahayu ini, ikuti oleh 18 Rw, 134 Rt dan 5 Kadus, dan Alhamdulilah dalam acara ini semua pengurus hadir sehingga Musrenbangdes ini bisa berjalan lancar. 

Selanjutnya Kepala Desa Rahayu, juga sebagai Wakil Apdesi Kabupaten Bandung, H. Dadang Suryana mengatakan, Musrenbangdes ini merupakan suatu kewajiban desa yang harus dilaksanakan, paling akhir dilaksanakan tanggal 30 Desember tahun berjalan, APBdes untu desa harus terbentuk, makanya ini dalam rangka menuju kepada penyusunan APBDes, untuk menentukan dulu rencana kerja pembangunan desa untuk tahun 2022, dan ini merupakan rencana penyusunan RKP yang otomatis menjadi bahan pembuatan APBDes tahun 2022, yang menjadi permasalahan disemua desa adalah masalah pagu anggaran baik di Pemerintahan Pusat, Provinsi dan Kabupaten Bandung belum keluar, sehingga yang dimusyarakan untuk saat ini pagu historis, dan pihaknya dalam hal ini Pemdes Rahayu akan menyesuaikan dengan pihak Pemerintah Kabupaten, dan itu tidak ada suatu permasalahan."ungkapnya.

Sementara itu Ketua BPD Desa Rahayu, Hendi Rukmana mengatakan, Musrenbangdes ini merupakan salahsatu tugas BPD dalam upaya menyerap aspirasi masyarakat dalam hal pembangunan, namun saat ini masih dalam pandemi Covid -19, untuk pembangunan fisik masih dibatasi, dan yang perlu ditegaskan sebetulnya pembangunan fisik ini seharusnya diimbangi dengan pembangunan mental warga, karena sebagus apapun fisik yang dikerjakan diwilayah masing - masing kalau tidak ada kesadaran memeliharanya tentunya akan cepat rusak, salah satunya kirmir, kalau tidak dipelihara atau banyak tumpukan sampah, sementara masyarakatnya hanya diam, tentu lambat laun kirmir tersebut akan rusak, akibat banyak tumpukan sampah dan tanah yang mengendap. "pangkasnya. (DN).