KETUA FKPLH BELTIM ANGKAT BICARA,TERKAIT AKSI MASSA GERUDUK KEDIAMAN" YUDI CINTA BELITONG "

Warga Ingin Makan Lapangan Kerja Terbatas  Belitung Timur,  RN  Ketua Forum Komunikasi Peduli Lingkungan Hidup (FKPLH) Kabupaten Belitung Ti...

Warga Ingin Makan Lapangan Kerja Terbatas 

Belitung Timur,  RN 

Ketua Forum Komunikasi Peduli Lingkungan Hidup (FKPLH) Kabupaten Belitung Timur, Suro Mampan Siregar, angkat bicara terkait aksi massa pelaku tambang datangi rumah seorang aktivis lingkungan, Yudi Amsoni, pemilik akun medsos Cinta Belitong. 

Menurutnya hal tersebut merupakan hal biasa sebagai dampak bagian perjuangan dari masing-masing aktifitas mereka.  Satu pihak ingin memenuhi kebutuhan hidup dengan cara menambang timah dan pihak lain (Yudi-red) bersikeras tolak aktifitas merusak lingkungan. Suro penggagas transplantasi terumbu karang di laut Beltim ini, lebih lanjut sampaikan rasa bangganya terhadap masyarakat Beltim karena bisa sama-sama menahan diri, tetap kondusif.

"Saya memang tidak saksikan lansung tapi lihat dari rekaman video di medsos, aksi tersebut kondusif tidak anarkis, bangga kedua pihak bisa menahan diri," kata Suro. 

Sebelumnya untuk diketahui aksi spontan warga yang mendatangi Yudi Amsoni salah satu warga kecamatan Damar Kabupaten Belitung Timur (Beltim), berujung warga lontarkan kata-kata pengusiran terhadap Yudi Cinta Belitong, Kamis lalu (6/1/2022) , sebagai akibat terhambatnya pekerjaan mereka sebagai penambang timah. 

Suro juga nyatakan dalam Undang-undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup telah mengatur dan memberikan ruang yang luas bagi masyarakat untuk dapat berperan serta dalam perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup melalui asas partisipatif yang menjadi salah satu asas dalam undang-undang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup setiap anggota masyarakat didorong untuk berperan aktif dalam proses pengambilan keputusan dan pelaksanaan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup baik secara langsung maupun tidak langsung.

Akan tetapi Suro menegaskan dalam hal pengawasan perlindungan lingkungan juga disertai pemberian solusi. Jika di era Pandemi Covid-19 seperti sekarang ditambah pula dengan kondisi cuaca lumayan ekstrim belakangan ini, masyarakat sangat butuh pekerjaan guna keberlangsungan hidupnya. 

Suro bercerita, beberapa hari yang lalu dirinya pernah menemui salah satu mediator para pelaku tambang dan sampaikan bagaimana cara agar aktifitas tambang rakyat ini tidak berdampak signifikan seperti yang dikuatirkan terhadap lingkungan. Dan ternyata menjadi kabar baik buat para penggiat lingkungan bahwa mereka sudah siapkan banyak bibit mangrove. 

Rencananya mereka akan lakukan penanaman. 

Pada saat itu Suro juga berharap agar para pelaku tambang sisihkan sedikit hasil tambangnya guna giat penanaman kembali seperti ini terus berkelanjutan. 

Di sisi yang lain Suro juga berharap agar pemerintah daerah terus berbenah siapkan lapangan kerja bagi masyarakat.  Terlebih dengan program Presiden larangan ekspor mineral bahan mentah. Peluang berdirinya pabrik Silika menjadi hal yang paling mungkin karena SDA-nya Beltim,  Tambak dan pengolahan udang serta kembali hidupkan BUMD.

"Ini menjadi contoh kecil, BUMD itu merupakan badan yang jika berfungsi maksimal dapat membuka lapangan kerja,  sekarang kan warga susah cari kerja untuk makan makanya semua kerja nambang," tutur SM Siregar.(Jphp)