Lebih 30 Orang Telah Diintorigasi Polda Sumut & Komnas HAM RI Infestigasi Kerangkeng Manusia, Kapoldasu: "Siapapun Akan Kita Periksa"

Sibolga,RN Kapolda Sumut, Irjen Pol RZ Panca Putra Simanjuntak, melalui relis pers Kasi Humas Polres Sibolga AKP R Sormin SAg yang diterima ...

Sibolga,RN

Kapolda Sumut, Irjen Pol RZ Panca Putra Simanjuntak, melalui relis pers Kasi Humas Polres Sibolga AKP R Sormin SAg yang diterima awak media Radar Nusantara News mengatakan, lebih 30 orang telah diinterogasi oleh personil Polda Sumtera Utara (Sumut).

Dalam kasus temuan tempat kerangkeng rehabilitasi narkoba ilegal di rumah Bupati Langkat non aktif, Terbit Rencana Perangin-angin. Polda Sumut dan Komnas HAM akan terus melakukan investigasi memeriksa siapapun yang terlibat dalam tindak pidana kasus kerangkeng manusia tersebut.

Selanjutnya dikatakan AKP R Sormin, Kapolda Sumut, Irjen Pol RZ Panca Putra Simanjuntak, Sabtu (29/1) mengatakan, Polda Sumut dan Komnas HAM akan terus melakukan investigasi memeriksa siapapun yang terlibat dalam tindak pidana kasus kerangkeng manusia tersebut.

Masih menurut AKP R Sormin, sejak kasus kerangkeng di rumah Bupati Langkat non aktif terungkap. Jajaran Dit Reskrimum dan Dit Res Narkoba Polda Sumut telah melakukan penyelidikan serta pendalaman.

"Dari hasil pendalaman didapatkan fakta dan temuan yang ternyata sama dengan apa yang menjadi fakta dan temuan dari penelusuran oleh Tim Komnas HAM," katanya. 

Lebih lanjut dikatakan Kasi Humas Polres Sibolga AKP R Sormin SAg, Kapolda Sumut Irjen Pol RZ Panca Putra Simanjuntak mengungkapkan temuan paling utama yang menjadi concern Polda Sumut dan Komnas HAM adalah hilangnya nyawa manusia. 

"Sehingga Polda Sumut melakukan pendalaman terhadap peristiwa hilangnya nyawa atas temuan kerangkeng tersebut", katanya.

AKP R Sormin memaparkan. Dari hasil fakta-fakta dan temuan dari Polda Sumut serta Komnas HAM lebih dari satu jumlah korban yang hilang.

"Polda Sumut akan terus bekerjasama bertukar informasi dengan semua stakeholder terutama Komnas HAM dan pihak lainnya untuk dapat mengungkap tindak pidana hilangnya nyawa korban penghuni kerangkeng ilegal tersebut", paparnya.

Meski demikian, tim masih bekerja untuk menghindari kesimpangsiuran. Maka jumlah lebih tepatnya akan disampaikan selanjutnya.

Selanjutnya Komisioner Komnas HAM, Choirul Anam, kata R Sormin, Komnas HAM belum menyimpulkan apapun. Namun, fakta-fakta yang disampaikan warga yang datang ke tempat kerangkeng berniat untuk rehabilitasi akibat penyalahgunaan narkotika yang tidak memiliki izin.

"Dalam proses pengoperasionalan dan model perlakuan dari tempat rehabilitasi tersebut mendapat intervensi dari Bupati Langkat non aktif," papar R Sormin lagi.

Kemudian AKP R Sormin menjelaakan, Choirul Anam mengaku untuk menyimpulkan, apakah terjadi perbudakan modern akan dilakukan pendalaman dengan pemeriksaan ahli serta berdasarkan indikator faktual yang didapatkan.

"Komnas HAM telah mendapatkan fakta tentang penganiayaan yang dilakukan di tempat rehabilitasi mulai dari polda, waktu, motif, alat dan pelaku yang melakukan kekerasan kepada korban. Termasuk saksi yang melihat. Tetapi detailnya akan disampaikan Kapolda Sumut," tandasnya.

(Syarifuddin Simatupang)