Pelaku Dugaan Penganiayan Masih Berkeliaran,Orang Tua Korban Merasa Was-Was

Pekanbaru,RN Warga desa Rambah Tengah Barat kabupaten Rokan inisiai MY usia (16.th) diduga dianiaya oleh sekelompok pemuda ketika hendak men...

Pekanbaru,RN

Warga desa Rambah Tengah Barat kabupaten Rokan inisiai MY usia (16.th) diduga dianiaya oleh sekelompok pemuda ketika hendak menuju perjalanan ke lokasi tempat wisata air panas kaiti Rokan hulu. 

"Awalnya saya menuju lokasi air panas mengunakan sepeda motor,tepatnya disimpang jalan Hapanas desa Rambah tengah Barat sekira pukul 18.00 wib saya dihadang oleh sekelompok pemuda berkisar 20 orang pengendara motor yang ugal-ugalan dijalan,"ujarnya

Sebelumnya,terjadi penganiayaan,korban  diatas kendaraan sambil bernyanyi,Tiba-tiba korban didatangi sekelompok pemuda,diantara mereka mengucapkan kata-kata kasar sambil mengancam,"hebat kau ya"Tidak bang"jawab korban menirukan ancaman pelaku

Mereka langsung memukul saya sambil berteriak serbuuu!!,disaat itulah korban dipukul secara beramai-ramai,untungnya adek korban datang,Akhirnya korban berhasil diselamatkan,meskipun sempat terjadi kejar-kejaran dijalan,korban berhasil dilarikan adeknya mengunakan kendaraan roda dua,"demikian kronologis dugaan penganiayan ini diceritakan korban minggu (2/1/2022

Orang tua korban Marzuki (46.th) sudah memberi tau orang tua pelaku penganiayaan ini, justru bukan penyelesaian yang didapat, melainkan pelaku ingin mengeroyok, marzuki orang tua saya,"kata korban menceritakan ke awak media. 

Tak terima anaknya dianiaya dan dikeroyok, Marzuki bapak korban melaporkan kejadian tersebut ke polres Rokan hulu yang diterima oleh Aiptu Sahminan Siregar dengan nomor laporan polisi: B.339/XII/2021.Terlapornya ada 3 orang diantaranya.inisial Iped,Sadri,Ranto,ketiganya bisa dijerat dengan pasal 351 junto pasal 170 KUHP. 

"Saya berharap kepada pihak reskrim polres Rokan hulu memproses pelaku penganiayaan ini sesuai undang undang yang berlaku.Lantaran sampai saat ini mereka terlapor masih bebas berkeliaran,inilah yang membuat anak saya merasa was was keluar rumah,dihantui rasa takut,apa tidak mungkin mereka melakukan hal yang sama lagi terhadap anak saya"ujar Marzuki 

Marzuki mengaku,"Semenjak buat laporan di polres Rokan hulu hingga saat ini belum pernah menerima Surat pemberitahuan perkembangan hasil penyidikan ( SP2HP),padahal anak saya selaku korban sudah di visum"demikian ujar Marzuki mengakhiri. 

Sementara itu pihak polres Rokan hulu, dan pihak terlapor hingga berita ini dilansir belum dapat dikonfirmasi,(kumbang)