Warga Desa Bama Keluhkan Adanya Dugaan Pungli BPUM

Pandeglang,RN Program Bantuan Produktif Usaha Mikro (BPUM) yang dikucurkan Pemerintah guna membantu dan meringankan beban hidup masyarakat t...

Pandeglang,RN

Program Bantuan Produktif Usaha Mikro (BPUM) yang dikucurkan Pemerintah guna membantu dan meringankan beban hidup masyarakat terutama di masa pandemi covid-19, ternyata menyisakan keluhan di kalangan masyarakat khususnya penerima manfaat di Desa Bama Kecamatan Pagelaran Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten.

Pasalnya, bantuan jelang akhir Bulan Desember 2021 lalu sebesar Rp.1.200.000 bagi setiap penerima manfaat ini dalam penyaluran oleh perbankan yang ditunjuk yakni Bank Rakyat Indonesia (BRI) harus melalui sistem online dengan harapan agar tidak terjadi penyelewengan, namun ternyata tidak sepenuhnya berjalan optimal.

Kepada media, Oos mengatakan bahwa adanya program BPUM yang diberikan oleh pemerintah memang sangat membantu terhadap pemulihan ekonomi usaha namun hal tersebut diwarnai adanya indikasi pungli.

"Alhamdulillah program BPUM yang kami terima dari Pemerintah yang disalurkan melalui BRI Labuan senilai Rp.1.200.000,- dan saya mengucapkan terima kasih kepada pemerintah," ungkapnya Oos Warga Desa Bama Kecamatan Pagelaran, Senin (10/1/22).

Sebenarnya, kata Oos, sebagai penerima manfaat dari program BPUM tersebut adalah istri saya bernama Nia yang menerangkan kepada saya bahwa diminta uang sebanyak Rp.350 ribu oleh seorang  mantan Pegawai Desa Bama berinisial RA," terangnya melalui telepon genggam.

Menurutnya, pada saat pencairan dana BPUM di BRI Labuan hari Rabu tanggal 22 Desember 2021 lalu, saudara RA meminta uang sejumlah nilai tersebut agar diserahkan kepada orang tua nya jika nanti sampai dirumah.

"Saudari RA meminta uang senilai Rp.350.000,- agar diserahkan nanti jika sudah ada dirumah kepada orang tuanya, meski gak ikhlas dan ada permintaan akhirnya kami menuruti kemauannya," terang Oos.

Ditemui dikediamannya, Juhadi tidak menampik adanya program BPUM untuk warga masyarakat Desa Bama Kecamatan Pagelaran yang dibantu oleh anaknya.

"Memang benar anak saya berinisial RA sering kedatangan warga masyarakat untuk mengurus program BPUM yang juga dibantu oleh pegawai Kecamatan Pagelaran, Adapun soal adanya informasi pungutan itu jelas bukan pungutan tetapi hanya jasa dari pihak yang mendapat program BPUM," terang Juhadi dikediamannya di Desa Bama.

Juhadi menjelaskan bahwa terkait jumlah penerima manfaat BPUM di Desa Bama belum mengetahui secara rinci akan tetapi untuk upah atau jasa yang diterima itu rata rata Rp.200.000,- dari setiap KPM.

"Upah yang diterima oleh anak saya sebagai pengurus BPUM hanya sebesar Rp 200.000,- dari setiap KPM namun untuk total penerima bantuan program tersebut saya tidak mengetahui secara rinci, untuk lebih jelasnya silahkan konfirmasi ke anak saya," tutupnya. (Wans).