Lahan Warga Petani Di Desa Towera Terlantar, Dijanjikan Penanaman Kelapa Sawit PT.Ata Ampibabo Lestari

Parigi Moutong,RN Warga Desa Towera Dusun 5 bernama Halmin yang memiliki lahan perkebunan kelapa dalam produktif, 56 pohon kelapa yang ditan...

Parigi Moutong,RN

Warga Desa Towera Dusun 5 bernama Halmin yang memiliki lahan perkebunan kelapa dalam produktif, 56 pohon kelapa yang ditanami pohon kelapa sawit,meskipun belum ada kelanjutan pekerjaan,hingga kini Halmin tetap membayar pajak kebunya,meskipun tanaman di kebunya sudah tidak ada lagi.

Pada saat dahulu masih ada kebun kelapa miliknya,Halmin masih merasakan hasil perkebunanya,namun kini ia tidak lagi memilki tanaman kelapa miliknya,karena semua sudah ditebang perusahaan.

Karenya kami Masyarakat yang lainya bernama Usman,Halmin,Nawir. lahan perkebunanya yang sudah di kerjakan hingga kini tidak ada kejelasan dari perusahaan,lahan perkebunan tak kunjung di kelolah,sementara tanaman perkebunan kelapa dalam yang ditanami sudah habis,dan tanah terlantar memasuki empat tahun sudah tak terkelolah.

Menurut Halmin meskipun ada kesepakatan yang ditandatangani dan pemberian kompensasi dari pihak perusahaan ,lokasi tak kunjung dikerjakan dari pihak perusahaan.petani merasa dirugikan oleh pihak perusahaan karena hingga kini tidak ada hasil yang diperoleh petani dari perusahaan.

Hingga kini pihak perusahaan tidak ada komunikasi lagi  kepada pihak petani didesa Towera yang merasa dirugikan.

Upaya konfirmasi Jurnalis Media RN ke pihak perusahaan Ata Ampibabo Lestari dilakukan untuk mengetahui kepastian kelanjutan pengerjaan pihak perusahaan.

Pihak perusahaan dikonfirmasi melalui saluran telpon   Darwin  mengatakan akan tetap melanjutkan pekerjaan tersebut,namun jika warga ingin menanam kembali lahan dengan tanaman palawija,boleh saja,namun kami dari pihak perusahaan terkendala beberapa tahun melanjutkan pekerjaan karena masih adanya wabah covid,kami sudah komitmen dengan para pemilik lahan dan tokoh masyarakat Didusun 5 Towera untuk melakukan pengelohan lahan sawit.kami masih melakukan pekerjaan dilokasi yang skala prioritas"uucapnya

SIDIK