Ada Rp 40 Miliar Di Dinas Pertanian Kabupaten PALI Tahun 2025, Dialokasikan Kemana Saja?

Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), RN Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) atau yang biasa di sebut Bumi Serepat Serasan adalah salah...

Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), RN

Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) atau yang biasa di sebut Bumi Serepat Serasan adalah salah satu Daerah yang cukup strategis letak geografisnya, yang juga sering di sebut Negeri segi tiga Emas di Provinsi Sumsel. 

Apalagi Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) hanya memiliki luas 5 kecamatan terdiri dari 6 Kelurahan dan:65 desa.

Dengan besaran APBD yang sudah mencapai Rp. M 1,5 Triliun pada tahun 2025 ini, jika pemangku kepentingan di Kabupaten PALI berkomitmen dalam pengelolaan keuangan daerah dengan tata kelola yang baik dan berpihak kepada masyarakat, tentu bukan hal yang sulit untuk menjadikan PALI menjadi Kabupaten yang makmur kendatipun umurnya masih terbilang muda.

Dibawah kepemimpinan Bupati dan wakil Bupati yang baru tentu sangat banyak harapan dan impian masyarakat yang bergantung pada tangan dingin Bupati Asgianto. ST dan Wakil Bupati Iwan Tuaji SH agar bisa membawa kabupaten PALI kearah yang lebih baik sesuai dengan semboyannya " PALI Maju untuk Indonesia Emas ".

Memiliki APBD sebesar Rp 1,5 Triliun, tujuan ke arah kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat Kabupaten PALI masih sulit dicapai jika pembangunan yang dilaksanakan tidak menyentuh kepentingan masyarakat PALI.

Apalagi masih banyak anggaran di OPD - OPD yang terkesan cuma menghambur - hamburkan Uang APBD PALI, namun sangat sedikit yang bisa menyentuh langsung kepentingan masyarakat PALI yang 90 persen merupakan masyarakat Petani 

Seperti pada APBD PALI tahun anggaran 2025 ini, Dinas Pertanian Kabupaten PALI telah menganggarkan lebih Rp 40 Miliyar, yang di bagi dalam Enam kegiatan untuk kepentingan masyarakat petani PALI.

Timbul pertanyaan, apakah anggaran sebesar itu tepat sasaran dan menyentuh langsung masyarakat petani di Kabupaten PALI?.

Di Dinas Pertanian Kabupaten PALI pada tahun anggaran 2025, dari penelusuran media ini melalui sistem pemilihan E katalog, tercatat rincian kegiatan sebagai berikut: 

1. Belanja Pupuk Organic Granular dengan pelaksana CV. EKA JAYA BERSAMA dengan nilai kontrak Rp. 14.697.880.000,-

2. Pengadaan Bibit Karet Unggul dengan Pelaksana CV. AGRO KURNIA UTAMA dengan nilai kontrak Rp. 1.497.750.000,-

3. Pengadaan Pupuk Organik Tepung/Powder/Remah dengan pelaksana CV. AGRO KURNIA UTAMA dengan nilai kontrak Rp. 6.997.900.000,-

4. Pengadaan Pupuk TSP/SP ( FOSFAT SULFUR ) dengan pelaksana CV. AGRO KURNIA UTAMA dengan nilai kontrak Rp.6.995.941.000 , -

5. Pupuk Organik Cair dengan pelaksana CV. BERGEMA BERGERAK BERSAMA dengan nilai Kontrak Rp.9.645.899.000, - 

6. Belanja Pengadaan Drum Silase dengan pelaksana AJENG MEDIA SABRINA dengan nilai kontrak Rp. 199.900.000,-

Terkait anggaran yang jumlahnya sangat fantastis tersebut, salah seorang masyarakat Kabupaten PALI, Suato berharap kegiatan di Dinas Pertanian Kabupaten PALI itu perlu diawasi oleh semua masyarakat Kabupaten PALI.

Karena menurut dia, belum diketahui siapa saja yang menerima manfaat dari kegiatan tersebut, apakah kelompok tani atau orang perorangan.

" Kegiatan ini perlu ditelusuri secara serius karena belum jelas siapa saja penerima manfaat dari kegiatan itu, apakah kelompok tani atau orang perorang dari masyarakat kabupaten PALI," Ujar Suato. 

Lanjut Suato, jika orang perorang berapa banyak mereka dapat, jika kelompok tani berapa juga perkelompok nya. dan apakah sudah dipastikan penerima manfaat ini memiliki lahan, jika penerima manfaat tidak memiliki lahan sudah dapat dipastikan akan di salah gunakan.

" Yang jadi pertanyaan apakah kelompok-kelompok tani tersebut sebagai penerima manfaat dan berapa volume yang diterima perkelompok dengan anggaran sebesar itu," kata Suato.

Dirinya pun berharap agar jangan sampai program yang berkedok pro rakyat itu telah di salah gunakan dan menjadi bancakan para elit demi memperkaya diri pribadi.

Karena dari isu yang berhembus di masyarakat PALI terdapat bayak kejanggalan dalam pendistribusian. Ada dugaan ada tangan dingin elit yang bermain dalam program ini. 

Dalam hal ini, Ia pun meminta kepada Aparat Penegak Hukum ( APH ) untuk melakukan pengawasan, sehingga dalam pelaksanaannya tepat sasaran dan tidak terjadi penyelewengan yang berakibat merugikan keuangan negara.

Sambung Suarno, apalagi Presiden Prabowo Subianto sudah menjadi menginstruksikan untuk melakukan efisiensi anggaran artinya harus melaksanakan program yang memang penting dan jelas, 

Dalam artian, bukan hanya program yang diduga hanya menjadi bancakan oknum oknum yang melakukan kecurangan demi untuk mencari keuntungan pribadi dengan melakukan korupsi.

Ia pun menyindir program cetak sawah Kabupaten PALI yang Ia nilai gagal padahal sudah menelan anggaran uang negara yang sangat besar.

" Karena untuk diketahui, selama ini banyak program yang di realisasi kan oleh Dinas Pertanian Kabupaten PALI yang sudah banyak menelan anggaran negara namun minim dirasakan oleh masyarakat kabupaten PALI, contohnya program cetak sawah," tutupnya.

Dari penelusuran media ini, adapun jumlah kelompok tani Kabupaten PALI yang terdaftar di Dinas Pertanian Kabupaten PALI adalah sebagai berikut:

1. Kelompok Tani di Kecamatan Abab berjumlah 168 kelompok. 

2. Kelompok Tani di Kecamatan Penukal Utara berjumlah 152 kelompok. 

3. Kelompok Tani di Kecamatan Penukal berjumlah 182 kelompok. 

4. Kelompok Tani di Kecamatan Talang Ubi berjumlah 239 kelompok. 

5. Kelompok Tani di Kecamatan Tanah Abang berjumlah 173 kelompok. 

Total jumlah kelompok tani di Kabupaten PALI adalah 914 kelompok. (Khair)