𝐄𝐦𝐨𝐬𝐢 𝐌𝐞𝐦𝐮𝐧𝐜𝐚𝐤, 𝐖𝐚𝐫𝐠𝐚 𝐒𝐮𝐦𝐛𝐞𝐫 𝐒𝐚𝐫𝐢 𝐌𝐢𝐧𝐭𝐚 𝐁𝐮𝐩𝐚𝐭𝐢 𝐊𝐚𝐦𝐩𝐚𝐫 𝐂𝐨𝐩𝐨𝐭 𝐊𝐚𝐝𝐞𝐬 𝐓𝐚𝐤 𝐁𝐞𝐫𝐦𝐨𝐫𝐚𝐥?

Kampar, RN Tapung Hulu- Kesabaran masyarakat Desa Sumber Sari akhirnya benar-benar mencapai batas, Pasalnya, sejumlah tokoh masyarakat, pemu...

Kampar, RN

Tapung Hulu- Kesabaran masyarakat Desa Sumber Sari akhirnya benar-benar mencapai batas, Pasalnya, sejumlah tokoh masyarakat, pemuda, dan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) secara resmi mengantarkan laporan ke Kantor Bupati Kampar, ke Inspektorat, Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Kampar, Selasa, 29 Juli 2025.

Usai mengantarkan surat, masyarakat minta Bupati Kampar Ahmad Yuzar Menocopt kades Sumber Sari yang tak bermoral.

Salman, selaku tokoh masyarakat mewakili empat dusun di Desa Sumber Sari, menyampaikan kegeraman warganya atas perilaku sang kepala desa yang dinilai tidak pantas dan memalukan.

“Kami sudah sangat malu atas kelakuan Kepala Desa ini, Sudah cukup, Kami minta Bupati Kampar, Ahmad Yuzar, bertindak tegas, Jangan biarkan sosok yang diduga telah melanggar kode etik dan moral ini terus menjabat, Ini sudah mencoreng nama baik desa,” Tegas Salman dengan wajah penuh keprihatinan.

Selain itu Perwakilan dari BPD, Kosasi juga katakan, laporan resmi kita layangkan merupakan bentuk keseriusan warga, bukan gertak kosong, Bahkan ia menyampaikan pernyataan warga, jika laporan ini tidak segera ditindaklanjuti, tokoh agama dan kaum ibu siap turun langsung menggeruduk Kantor Bupati.

“Ini bukan masalah sepele, Jika dibiarkan, kami pastikan gelombang kemarahan warga akan semakin meluas, Jangan sampai hanya karena mempertahankan satu orang Kepala Desa, ketenangan masyarakat dikorbankan,” ujar Kosasi

Sementara itu, Sugeng dan Kodri, mewakili suara pemuda Sumber Sari, meluapkan rasa malu dan kecewa.

“Kami yang muda jadi bahan ejekan di mana-mana, Nama desa kami dipermalukan oleh ulah Kades sendiri yang seharusnya menjadi contoh teladan, Jika Bupati tidak memberikan kejelasan, maka kami pastikan akan turun aksi langsung di Kantor Bupati!” serunya lantang.

Tak berhenti di situ, para pemuda juga mengungkapkan rencana besar berikutnya, yakni, melaporkan dugaan penyelewengan anggaran desa ke Kejaksaan Negeri Kampar dan bahkan Kejati Riau, Mereka menduga pengunai dana desa tidak transfaran dan fiktif, padahal dana desa nilainya cukup besar.

“Kami sudah siapkan data dan bukti, Dalam waktu dekat, kami akan bawa laporan ini ke Kejaksaan, Dugaan kegiatan fiktif dan penyalahgunaan anggaran tidak bisa kami biarkan, Ini soal uang negara, dan kami tidak akan diam,” tutup Sugeng dan Kodri. 

Desakan pemberhentian ini menjadi momen krusial yang menandai betapa ketegasan hukum dan etika sangat dinantikan oleh masyarakat, Kini bola panas berada di tangan Bupati Kampar dan instansi terkait, Apakah mereka (Pemda Kampar) akan berpihak pada kebenaran, atau tetap membiarkan bara ini membakar kepercayaan publik? (Kumbang).