Tim Gabungan Pamtas 502 Indonesia-Malaysia, Tangkap 5 WNA

Putussibau, RN. Jalan tikus atau jalan tidak resmi di aerah perbatasan Indonesia – Malaysia pada beberapa Kecamatan di Kabupaten Kapuas...

Putussibau, RN.
Jalan tikus atau jalan tidak resmi di aerah perbatasan Indonesia – Malaysia pada beberapa Kecamatan di Kabupaten Kapuas Hulu menjadi akses untuk melakukan aktivitas ilegal, termasuk sebagai pintu keluar – masuk orang tanpa dokumen resmi.

Hal tersebut terbukti bahwa pada Rabu (25/1/2017), kurang lebih Pukul 22.30 WIB anggota gabungan Apintel Satgas Pamtas Yonif Para Raider 502/UY mengamankan lima Warga Negara Malaysia di Cafe Lia Desa Sebindang Kecamatan Badau.Kelima WNA asal Sarawak Malaysia tersebut masing – masing bernama Ujon (34) Kimin (39) Jacky (32) Bengkong (52) dan Mail (40).

Danyon Satgas Pamtas Yonif Para Raider 502/UY Mayor Inf. Pebi Triandoko mengungkapkan, diamankannya kelima WNA Malaysia karena mereka masuk ke wilayah Indonesia tanpa menggunakan dokumen resmi. “Tanpa menggunakan Paspor dan dokumen yang lengkap,”ungkap Danyon 502.

Menurut Danyon, kronologi penangkapan lima warga Malaysia tersebut bermula saat diketahuinya seorang tukang ojek asal Desa Sebindang Mahmud (50) akan menjemput warga Malaysia di jalan tikus perbatasan Sepadan Indonesia –Malaysia, Rabu (25/1) sekira Pukul 19.00 WIB. “Setelah dijemput, lima WNA Malaysia itu diantar ke Cafe Lia menggunakan mobil Kijang Super Nopol KB 1066 AA, kemudian setelah di cafe mereka minum – minuman keras (alkohol) jenis benson,” terang Danyon Mayor Inf. Pebi.

Setelah dilakukan penyelidikan sekitar Pukul 22.30 WIB baru anggota gabungan Apintel Satgas Pamtas Yonif PR 502/UY atas nama Lettu Inf Surono Patra, Sertu Leander Wiran, kemudian Bais atas nama Mayor Arm Poltak, SGI Sertu Wahyu, S, kemudian Tim Intel Serka Sandhi, Unit Intel Serda Darmadi dan Babinsa Kopda M. Mahe serta anggota Polsek Badau Briptu Indra melakukan penangkapan terhadap kelima WNA Malaysia itu.

“Saat ditangkap, mereka masih dalam pengaruh alkohol, sehingga ada yang menolak untuk dilakukan pemeriksaan. Sehingga mereka dengan paksa untuk dibawa ke Kotis Satgas Pamtas Yonif PR 502/UY untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut,” papar Danyon.

Menurut Pengakuan Ke-5 WNA asal Malaysia, bahwa mereka hanya mencari hiburan di cafe dan rencana pada Pukul 23.00 WIB mereka kembali lagi ke Malaysia. Namun karena kelimanya tidak memiliki dokumen resmi, maka ditahan untuk diserahkan sementara ke pihak Imigrasi Kecamatan Badau guna proses lebih lanjut.

Pada hari Kamis, 26 Januari 2017, Pukul 06.30 WIB untuk sementara WNA asal Malaysia itu sudah diserahkan dari Kotis Satgas Pamtas Yonif PR 502/UY kepada pihak Imigrasi Kecamatan Badau,"pungkasnya. (Tim/Santo)