Shafruhan: Persoalan Utama Angkutan Umum Adalah Regulasi

Jakarta RN Persoalan transportasi khususnya di DKI Jakarta banyak menuai persoalan. Apalagi sejak munculnya taxi online yang jumlahnya di ...

Jakarta RN
Persoalan transportasi khususnya di DKI Jakarta banyak menuai persoalan. Apalagi sejak munculnya taxi online yang jumlahnya di nilai tidak sesuai dengan yang terdaftar.

Ketua DPD organisasi angkutan darat (Organda) DKI Jakarta, Shafruhan Sinungan, di sela- sela musyawarah kerja daerah (Mukerda) di hotel Holiday Inn kemayoran Jakarta, Kamis (9/2/2017) kepada media mengatakan jika persoalan utama adalah persoalan regulasi.

"Problem utama regulasi, konsistensi pemerintah sangat di perlukan. Bukan persoalan aplikasi, Tetapi aturan yang tidak di ikuti oleh angkutan individu yang di biarkan," terang Shafruhan.

Di Jakarta, lanjut Shafruhan, jumlah taxi online yang terdaftar tidak sesuai dengan yang beroperasi di jalan.

"Di DKI ada 1500 unit angkutan online yang terdaftar. Namun, pada kenyataannya lebih dari 30 ribu, ini bagaimana ?,". Jelasnya.

Dengan demikian Shafruhan minta pemerintah harus bertindak tegas terhadap para pelaku angkutan yang tidak taat aturan.

"Semua harus ikuti aturan, kuota harus dipertegas, juga tarif sewa harus ditetapkan. Karena dengan keadaan seperti sekarang, tentunya bisa menjadi persaingan tidak sehat. Bahkan di ibaratkan bersaing dengan hantu, mereka tidak ada trayek, Jumlahnya tidak sesuai yang terdaftar, tidak ada ketetapan tarif dari pemerintah. Dampaknya perusahaan yang resmi ada 25550 unit, saat ini yang beroperasi 9800 unit," tegasnya.

Pun demikian, Organda shafruhan katakan siap hadapi perubahan, semua harus taat aturan. Demi standar kelayakan angkutan.

"Organda siap menghadapi perubahan paradigma tata kelola angkutan umum.
Baik itu sumber daya manusianya, meningkatkan kualitas armada, management dan lain- lain untuk kenyamanan melaksanakan standar pelayanan minimal (SPM) sesuai yang di Amanatkan undang- undang pelayanan angkutan umum," pungkasnya. (Dof)