Tapanuli Tengah, RN Berkunjung ke MTS Negeri, yang berada di Kecamatan Pinangsori, Kabupaten Tapanuli tengah, pada Rabu (22/11), kru R...
Tapanuli Tengah, RN
Berkunjung ke MTS Negeri, yang berada di Kecamatan Pinangsori, Kabupaten Tapanuli tengah, pada Rabu (22/11), kru Radarnusantara disuguhkan Lokasi Sekolah yang tenang, Ramah dan sejuk.
Namun, yang menjadi perhatian, kondisi sekolah yang berdiri sejak tahun 90an, itu adalah kondisi bangunannya yang sudah tua, tampak juga beberapa ruangan yang atapnya disisip akibat sudah bocor, ditambah bangku dan meja belajar siswa sudah banyak yang perlu diganti.
Sejak Tahun 1995, sudah beralih status menjadi Madrasah Negri, namun tidak membuat sekolah yang berdiri di atas lahan seluas setengah hektare, serta tumpuan Menimba Ilmu bagi siswa sebanyak 513 orang tersebut, menjadi lebih baik kondisi bangunannya, sekolah yang dikelilingi pagar bambu dengan tiang penyangganya sudah mulai lapuk sepertinya luput dari perhatian pemerintah.
Sebagai salah satu dari dua sekolah Madrasah Negri di Kabupaten Tapanuli Tengah, MTs Negeri Pinangsori, masih mengandalkan Tenaga Guru Honorer sebanyak 17 orang ditambah 4 orang tenaga Tata Usaha, sebagai Penunjang kelancaran Proses Belajar Mengajar, dengan masa bertugas bervariasi.
DEPAN Siregar, S.Pdi, selaku kepala MTsN Pinangsori, menyambut hangat kedatangan wartawan, diajak masuk ke dalam ruang kerjanya, DEPAN Siregar memulai perbincangan dengan menanyakan maksud dari kunjungan awak media. "Apa kira-kira yang dapat saya bantu, pak?," ucap DEPAN mengawali.
Menanggapi pertanyaan DEPAN, kru memulai pertanyaan dengan menanyakan beberapa Fasilitas sekolah yang sudah ada sampai pada tahun 2017, DEPAN kemudian mulai menjelaskan, kalau RKB sekolah saat ini masih 16 Ruang Belajar, kami kekurangan ruangan belajar sebanyak 4 ruang, jadi terpaksa yang 4 ruang belajar tersebut siswanya masuk siang, jelas DEPAN.
"Dan Fasilitas Komputer sampai saat ini yang ada hanya 4 Unit, Dari 60 unit yang kami butuhkan, kami memang sudah bolak-balik buat permohonan tapi belum terealisasi jadi terpaksa untuk Pelaksanaan UNBK Tahun 2018 kami akan pinjam dari luar," jelas Kepala Madrasah yang mulai menjabat sejak Oktober tahun 2014 lalu tersebut.
"Saat ini pun, Kondisi Gedung sekolah ini sudah banyak yang bocor, jadi agar siswa dapat belajar, saya yang terpaksa membeli sendiri Seng Baru, itu pun kalau pas gajian baru bisa dibeli, dan untuk pembuatan pagar sekolah saat ini dari Dana kami sendiri juga tanpa kita kutip dari siswa, juga POS Satpam yang ada saat ini kami buat sendiri, selain itu yang juga menjadi kendala bagi kami adalah kondisi halaman sekolah yang selalu berlumpur saat hujan, sering juga siswa tidak bisa beraktifitas pada pagi hari setelah turun hujan, sebab halaman becet, sehingga untuk senam pagi dan upacara pun sering ditiadakan kalau sudah becek," lanjutnya.
"Walau kondisi Sekolah saat ini apa adanya, namun tidak menjadi penghalang bagi guru untuk mendidik siswa agar mampu bersaing dengan sekolah lainnya. Buktinya Siswa kami juga pernah menjuari berbagai perlombaan seperti Lomba sains, Olympiade, baik tingkat Kabupaten, Provinsi dan Tingkat Nasional, kami dari MTs Negri Pinangsori ini tidak pernah ketinggalan untuk mengirimkan para Peserta didik untuk mengikutinya," beber DEPAN membanggakan Prestasi anak didiknya sambil menunjukkan ke arah barisan Piagam dan Piala yang berhasil diraih oleh Siswanya diberbagai perlombaan.
Disinggung terkait upaya yang dilakukannya untuk melobi Dana guna Pembangunan Sekolah, DEPAN mengaku, "Kalau upaya sudah berulang kali kami lakukan, tapi ya itu, sering kali usulan kami dicoret, harapan saya agar Pemerintah betul-betul lah memperhatikan kondisi sekolah kami ini. Sebab sekolah mampu menciptakan para Generasi Bangsa yang Baik tidak luput juga dari Sarana dan Prasarana yang dimiliki sekolah tersebut," ucapnya dengan penuh harap.
Sementara itu, Drs. Sarmadan Nur Siregar, M.Pd, saat dicoba untuk dikonfirmasi terkait upaya untuk meningkatkan sarana dan prasarana di MTsN Pinangsori tidak berhasil, menurut pengakuan beberapa Staf bahwa orang nomor satu di kantor Kemenag Tapteng tersebut sedang berada di luar kota. (ferry sitohang)
Namun, yang menjadi perhatian, kondisi sekolah yang berdiri sejak tahun 90an, itu adalah kondisi bangunannya yang sudah tua, tampak juga beberapa ruangan yang atapnya disisip akibat sudah bocor, ditambah bangku dan meja belajar siswa sudah banyak yang perlu diganti.
Sejak Tahun 1995, sudah beralih status menjadi Madrasah Negri, namun tidak membuat sekolah yang berdiri di atas lahan seluas setengah hektare, serta tumpuan Menimba Ilmu bagi siswa sebanyak 513 orang tersebut, menjadi lebih baik kondisi bangunannya, sekolah yang dikelilingi pagar bambu dengan tiang penyangganya sudah mulai lapuk sepertinya luput dari perhatian pemerintah.
Sebagai salah satu dari dua sekolah Madrasah Negri di Kabupaten Tapanuli Tengah, MTs Negeri Pinangsori, masih mengandalkan Tenaga Guru Honorer sebanyak 17 orang ditambah 4 orang tenaga Tata Usaha, sebagai Penunjang kelancaran Proses Belajar Mengajar, dengan masa bertugas bervariasi.
DEPAN Siregar, S.Pdi, selaku kepala MTsN Pinangsori, menyambut hangat kedatangan wartawan, diajak masuk ke dalam ruang kerjanya, DEPAN Siregar memulai perbincangan dengan menanyakan maksud dari kunjungan awak media. "Apa kira-kira yang dapat saya bantu, pak?," ucap DEPAN mengawali.
Menanggapi pertanyaan DEPAN, kru memulai pertanyaan dengan menanyakan beberapa Fasilitas sekolah yang sudah ada sampai pada tahun 2017, DEPAN kemudian mulai menjelaskan, kalau RKB sekolah saat ini masih 16 Ruang Belajar, kami kekurangan ruangan belajar sebanyak 4 ruang, jadi terpaksa yang 4 ruang belajar tersebut siswanya masuk siang, jelas DEPAN.
"Dan Fasilitas Komputer sampai saat ini yang ada hanya 4 Unit, Dari 60 unit yang kami butuhkan, kami memang sudah bolak-balik buat permohonan tapi belum terealisasi jadi terpaksa untuk Pelaksanaan UNBK Tahun 2018 kami akan pinjam dari luar," jelas Kepala Madrasah yang mulai menjabat sejak Oktober tahun 2014 lalu tersebut.
"Saat ini pun, Kondisi Gedung sekolah ini sudah banyak yang bocor, jadi agar siswa dapat belajar, saya yang terpaksa membeli sendiri Seng Baru, itu pun kalau pas gajian baru bisa dibeli, dan untuk pembuatan pagar sekolah saat ini dari Dana kami sendiri juga tanpa kita kutip dari siswa, juga POS Satpam yang ada saat ini kami buat sendiri, selain itu yang juga menjadi kendala bagi kami adalah kondisi halaman sekolah yang selalu berlumpur saat hujan, sering juga siswa tidak bisa beraktifitas pada pagi hari setelah turun hujan, sebab halaman becet, sehingga untuk senam pagi dan upacara pun sering ditiadakan kalau sudah becek," lanjutnya.
"Walau kondisi Sekolah saat ini apa adanya, namun tidak menjadi penghalang bagi guru untuk mendidik siswa agar mampu bersaing dengan sekolah lainnya. Buktinya Siswa kami juga pernah menjuari berbagai perlombaan seperti Lomba sains, Olympiade, baik tingkat Kabupaten, Provinsi dan Tingkat Nasional, kami dari MTs Negri Pinangsori ini tidak pernah ketinggalan untuk mengirimkan para Peserta didik untuk mengikutinya," beber DEPAN membanggakan Prestasi anak didiknya sambil menunjukkan ke arah barisan Piagam dan Piala yang berhasil diraih oleh Siswanya diberbagai perlombaan.
Disinggung terkait upaya yang dilakukannya untuk melobi Dana guna Pembangunan Sekolah, DEPAN mengaku, "Kalau upaya sudah berulang kali kami lakukan, tapi ya itu, sering kali usulan kami dicoret, harapan saya agar Pemerintah betul-betul lah memperhatikan kondisi sekolah kami ini. Sebab sekolah mampu menciptakan para Generasi Bangsa yang Baik tidak luput juga dari Sarana dan Prasarana yang dimiliki sekolah tersebut," ucapnya dengan penuh harap.
Sementara itu, Drs. Sarmadan Nur Siregar, M.Pd, saat dicoba untuk dikonfirmasi terkait upaya untuk meningkatkan sarana dan prasarana di MTsN Pinangsori tidak berhasil, menurut pengakuan beberapa Staf bahwa orang nomor satu di kantor Kemenag Tapteng tersebut sedang berada di luar kota. (ferry sitohang)
COMMENTS